Suara.com - Muncul desakan agar Timnas Indonesia bergabung Konfederasi Sepak Bola Oseania (OFC), jika Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) mengabulkan permintaan Bahrain soal pindah venue dari Jakarta.
Gagasan itu muncul dari pengamat sepak bola Tanah Air, Justinus Lhaksana, melalui cuitan di akun X pribadi pada Rabu (16/10/2024).
Sosok yang akrab disapa Coach Justin itu merasa jengah dengan ulah tim-tim Timur-Tengah dengan kekuatan orang dalam di tubuh AFC.
Khususnya Bahrain dengan Salman bin Ebrahim Al Khalifa sebagai Presiden AFC saat ini, cawe-cawe mereka sangat terlihat.
Setelah menolak protes PSSI soal wasit Ahmed Al-kaf, AFC berpotensi mengabulkan permohonan Bahrain soal pindah venue lawan Indonesia di Jakarta.
Dan jika AFC mengabulkan permintaan Bahrain, Coach Justin meminta agar Indonesia bergabung saja ke Konfederasi Oseania.
Apakah sudah ada negara yang meninggalkan AFC?
Perpindahan konfederasi sebuah negara bukan menjadi hal baru di sepak bola. Israel adalah salah satu contohnya yang kini meninggalkan AFC dan bergabung ke UEFA.
Awalnya Israel merupakan anggota AFC sejak 1954, bahkan mereka sempat menjadi juara Piala Asia 1964. Mereka bahkan tampil apik pada dua gelaran awal Piala Asia, yakni menjadi runner-up di Piala Asia 1956 dan 1960.
Israel juga sempat menjadi perwakilan Asia yang mentas di Piala Dunia 1970, meski saat itu mereka cuma bisa berjuang hingga fase grup.
Karena masalah perbedaan pandangan politik, terutama dengan negara-negara Arab, Israel keluar dari AFC pada 1974. Lalu pada 1992, Israel pindah ke UEFA hingga sekarang.
Selama menjadi anggota AFC, klub-klub dan tim nasional Israel aktif bertanding melawan negara-negara anggota AFC lainnya. Meski mendapatkan boikot dari tim-tim dari Arab atau negara Muslim seperti Indonesia dan Pakistan. Mereka termasuk salah satu pendiri AFC.
Selain berhasil menjadi kampiun Piala Asia, prestasi klub-klub Israel di pentas Asia juga cukup impresif. Contohnya, Maccabi Tel Aviv yang juara Asian Club Championship 1969 dan 1971. Lalu, Hapoel Tel Aviv pada 1976 dan runner-up 1970.
Namun, perbedaan pandangan politik dan banyaknya boikot yang dilakukan tim-tim Arab dan Muslim membuat AFC dan FIFA pusing. Salah satu yang paling terkenal adalah pemboikotan massal pada Kualifikasi Piala Dunia 1958 Zona Asia.
Saat itu, Israel menjalani play-off interzone melawan Wales tanpa bertanding karena semua lawan di AFC mundur. Tentu saja, salah satu alasan terkuat adalah invasi yang dilakukan Israel ke tanah Palestina.
Berita Terkait
-
Siapa Jaden De Guzman? Wonderkid Keturunan Indonesia yang Disejajarkan dengan Lamine Yamal, Bisa Bela 4 Negara!
-
Perjalanan Indonesia ke Piala Dunia 2026, dan Kebutuhan Tim Akan Kehadiran Elkan Baggott
-
Berkaca dari Kasus Klub India, Timnas Indonesia Bisa Menang WO 3-0 Atas Bahrain
-
Meski Sering Ditepikan, Namun Timnas Indonesia Masih Membutuhkan Kualitas Pratama Arhan
-
Jay Idzes dan Jordi Amat Absen Lawan Jepang, Bek Veteran Ini Kemungkinan Comeback?
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
Terkini
-
Kebetulan atau Isyarat? Pelatih Dunia Datang Saat Timnas Indonesia Tanpa Nahkoda
-
Nasib Enzo Maresca di Ujung Tanduk Gegara Ucapan Kontoversial Usai Chelsea Menang
-
Yance Sayuri vs Marc Klok, Siapa Gajinya Lebih Besar?
-
Sinyal Perpisahan Mohamed Salah? Pertemuan Rahasia di London Bikin Liverpool Siaga
-
Arteta Buka Persaingan Striker Arsenal: Jesus Comeback, Gyokeres Tertekan
-
Joao Pedro dan Liam Delap Tumpul, Chelsea Didesak Rekrut Striker 37 Gol dari Turki
-
Harapan Publik vs Sikap PSSI: Shin Tae-yong Akhirnya Buka Suara
-
Malut United Bungkam Persib 2-0 di Ternate, Hendri Susilo: Kerja Keras Pemain Tak Terbantahkan
-
Kata-kata Thom Haye Persib Bandung Keok dari Malut United
-
Tolak Timnas Indonesia, Kualitas John Heitinga Dapat Pengakuan dari Guus Hiddink