Suara.com - Siapa Dimas van der Heide? Pemain keturunan Sunda yang ternyata bisa membela Timnas Indonesia dan dua negara lain di Eropa.
Timnas Indonesia banyak memiliki stok pemain keturunan yang tersebar Eropa. Salah satunya adalah Dimas van der Heide.
Dimas van der Heide sendiri merupakan pemain keturunan Sunda berkebangsaan Belanda dan berposisi sebagai bek tengah.
Darah Indonesia yang dimiliki pemain berusia 18 tahun itu didapat dari garis ibunya, yakni sang nenek yang lahir di Bandung.
“Nenek saya dari pihak ibu lahir di Bandung, Jawa Barat,” kata Dimas van der Heide, dikutip dari @bolavers24 di Instagram.
Hanya saja, Dimas van der Heide ternyata juga memiliki darah Prancis, yang membuatnya bisa membela tiga negara sekaligus, yakni Indonesia, Belanda, dan Prancis.
Darah Prancis yang dimiliki Dimas van der Heide sendiri didapat dari nenek dari pihak sang ayah dan kakek dari pihak sang ibu.
“Nenek saya dari pihak ayah dan kakek saya dari pihak ibu saya berasal dari Perancis,” lanjut Dimas van der Heide dari sumber yang sama.
Lantas, siapakah Dimas van der Heide? Bagaimana rekam jejaknya dan kiprahnya di usia yang baru 18 tahun ini?
Baca Juga: 'Pahala' Elkan Baggott di Timnas Indonesia Diungkit Netizen Asia: Tak Terkalahkan di...
Bek Monster SC Heerenveen
Dimas van der Heide merupakan pemain keturunan Indonesia yang lahir pada 3 Desember 2006. Saat ini, usianya sendiri baru 18 tahun.
Karena masih belia, kiprahnya di level klub tak memiliki banyak catatan. Hanya saja dilansir dari Transfermarkt, Dimas van der Heide disebutkan mengawali karier di Amerika Serikat.
Kariernya dimulai bersama klub bernama Met Oval pada 2023 dan berlanjut bersama akademi FC Cincinati hingga musim panas 2024.
Barulah pada musim panas 2024, Dimas van der Heide memutuskan ke Belanda dan melanjutkan kariernya di akademi SC Heerenveen.
Saat ini, Dimas van der Heide tercatat tampil bagi SC Heerenveen U-19. Sayangnya, tak ada catatan detail mengenai statistiknya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Profil dan Rekam Jejak Alimin Ribut Sujono, Pernah Vonis Mati Sambo dan Kini Gagal Jadi Hakim Agung
- Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
- Ditunjuk Prabowo Reformasi Polri: Sosok Ahmad Dofiri Jenderal Rp7 Miliar Berani Pecat Ferdy Sambo!
- Sosok Kompol Anggraini, Polwan Diduga Jadi 'Badai' di Karier Irjen Krishna Murti, Siapa Dia?
Pilihan
-
3 Catatan Menarik Liverpool Tumbangkan Everton: Start Sempurna The Reds
-
Dari Baper Sampai Teriak Bareng: 10+ Tontonan Netflix Buat Quality Time Makin Lengket
-
Menkeu Purbaya Janji Lindungi Industri Rokok Lokal, Mau Evaluasi Cukai Hingga Berantas Rokok China
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Baterai Besar Minimal 6000 mAh, Terbaik September 2025
Terkini
-
Bali United: 1 Kemenangan, 2 Kekalahan, Johnny Jansen Dipecat?
-
Rapor Pemain Real Madrid vs Espanyol: Eder Militao Man Of The Match, Mbappe Spektakuler
-
Igor Tudor Murka, Penalti Kontroversial Bikin Juventus Imbang di Verona
-
Rapor Pemain Verona vs Juventus: Conceicao Cemerlang, Vlahovic Lesu
-
Nasib Apes Alejandro Garnacho: Dicemooh Fans MU, Batal Main Gegara Fofana
-
Rapor Pemain Manchester United vs Chelsea: Fernandes Cemerlang, Casemiro Bikin Drama
-
Rapor Pemain Liverpool vs Everton: Hugo Ekitike Terbaik, Isak Tak Karuan
-
3 Catatan Menarik Liverpool Tumbangkan Everton: Start Sempurna The Reds
-
Verona vs Juventus: Kans Tudor Samai Rekor Trapattoni dan Allegri
-
Bukan Salahnya! Ini Dosa Besar Dusan Vlahovic Menurut Legenda Italia