Suara.com - Pengamat sepak bola Tanah Air, Tommy Welly atau Bung Towel, membeberkan fakta menarik di balik pemecatan Shin Tae-yong dari kursi kepelatihan Timnas Indonesia.
Fakta menarik yang diungkapkan Bung Towel itu adalah adanya pemain yang tak mau bermain untuk Shin Tae-yong dan mengancam pulang dari tugasnya bersama Timnas Indonesia.
Fakta ini diungkapkan oleh pria berusia 53 tahun itu kala hadir dalam Talk Show Rakyat Bersuara yang diunggah di kanal YouTube Official iNews.
Saat ditanyai mengenai pemecatan Shin Tae-yong, Bung Towel menyebut ada friksi di kamar ganti Timnas Indonesia ditahan imbang Bahrain.
Friksi di kamar ganti itu kemudian berlanjut di laga selanjutnya kontra China, di mana Bung Towel menyebut ada pemain Timnas Indonesia yang tak mau bermain dan mengancam pulang.
“Makanya kemudian lawan China, infonya ada pemain yang nggak mau main, mau balik bahkan, lalu ban kapten dipindahin ke Asnawi,” kata Bung Towel.
Bung Towel bahkan mengaitkan friksi di kamar ganti ini dengan pernyataan Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, yang marah di kamar ganti usai Timnas Indonesia kalah 0-4 dari Jepang.
Usai laga melawan Jepang, Erick Thohir sempat datang ke ruang ganti dan meminta semua pihak untuk menurunkan egonya masing-masing.
Menurut Bung Towel, hal ini menunjukkan memang ada perpecahan di kamar ganti antara pemain Timnas Indonesia dengan Shin Tae-yong.
Baca Juga: Kevin Diks Laris Manis Ditaksir Banyak Klub Jelang Kontraknya Habis
“Waktu lawan Jepang kalau teman-teman cukup cermat mengamati, ada satu kalimat dari Ketum Erick Thohir yang marah di ruang ganti, turunkan egonya masing-masing,” lanjut Bung Towel.
Sekadar informasi, perpecahan di kamar ganti yang terjadi antara para pemain Timnas Indonesia dan Shin Tae-yong seakan menjadi rahasia umum di kalangan pecinta sepak bola Tanah Air.
Perpecahan ini bermula dari ajakan para pemain keturunan atau naturalisasi ke Shin Tae-yong untuk berdiskusi masalah taktik pasca ditahan imbang Bahrain 2-2 pada Oktober lalu.
Alih-alih menerima ajakan tersebut, pelatih asal Korea Selatan itu dilaporkan menolak dan berujung pada hukuman yang diberikan ke para pemain keturunan.
Hukuman ini terlihat di laga kontra China, di mana ban kapten Jay Idzes dicopot dan diberikan ke Asnawi Mangkualam, serta dicadangkannya Thom Haye yang sebelumnya starter melawan Bahrain.
Adanya perpecahan di kamar ganti ini diyakini merujuk pada kata ‘Dinamika’ yang disebutkan oleh Erick Thohir kala memecat Shin Tae-yong pada Senin (6/1) lalu.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
Rupiah Bangkit Perlahan, Dolar AS Mulai Terpojok ke Level Rp16.760
-
2 Profesi Ini Paling Banyak Jadi Korban Penipuan di Industri Keuangan
-
Cek Fakta: Viral Klaim Pigai soal Papua Biarkan Mereka Merdeka, Benarkah?
-
Ranking FIFA Terbaru: Timnas Indonesia Makin Pepet Malaysia Usai Kena Sanksi
-
Sriwijaya FC Selamat! Hakim Tolak Gugatan PKPU, Asa Bangkit Terbuka
Terkini
-
Usia Cuma Angka! Yolla Yuliana Tolak Pensiun, Siap Bimbing Pemain Muda JLM di Proliga 2026
-
Rekor Arjen Robben Hancur, Harry Kane Cetak Sejarah 100 Kontribusi Gol Tercepat di Bayern Munchen
-
Persija Jakarta Tersungkur di Padang, Rizky Ridho Buka Suara soal Kartu Merah hingga Gol Dianulir
-
Gol Bunuh Diri Jordi Amat Bikin Geger, Disebut Netizen Layak Masuk Puskas Award
-
Sejarah! PSG Siap Kontrak Luis Enrique Seumur Hidup
-
John Herdman Pilih Timnas Indonesia, Media Honduras Akui PSSI Menang Telak
-
Dipermalukan Semen Padang, Mauricio Souza Akui Persija Tak di Level Terbaik
-
Pelatih Persija: Banyak Pemain Salah Passing, Kurang Kreatif dan Tidak Kuat Lawan Semen Padang
-
Kata-kata Pelatih Persija Usai Ditumbangkan Semen Padang
-
Perbandingan Ranking FIFA Timnas Indonesia, Vietnam dan Malaysia Per 23 Desember 2025