Suara.com - Fans sepak bola Tanah Air masih menantikan penjelasan pelatih Indra Sjafri setelah Timnas Indonesia U-20 resmi tersingkir di fase grup Piala Asia U-20 2025.
Namun, menyitat laman resmi PSSI maupun KitaGaruda, juru taktik berusia 62 tahun itu sejauh ini belum memberikan pernyataan resmi.
Menariknya, justru anak asuhnya lah yang "berani" untuk berbicara ke khalayak banyak. Bahkan, mereka secara terbuka meminta maaf kepada fans.
Dony Tri Pamungkas selaku kapten Timnas Indonesia U-20, meminta maaf karena kerja keras dia dan rekan-rekannya belum membuahkan hasil positif.
"Saya mewakili tim menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh rakyat Indonesia yang telah mendukung kami," kata Dony dikutip laman resmi PSSI.
"Sekali lagi mohon maaf karena perjuangan kami berakhir dan gagal melaju ke babak delapan besar. Untuk pertandingan terakhir melawan Yaman, kita akan berjuang maksimal dan berharap meraih kemenangan," tambahnya.
Timnas Indonesia U-20 harus berbenah dan mengevaluasi berbagai hal, sebagai langkah menutup Piala Asia U-20 2025 dengan kepala tegap.
Skuad asuhan Indra Sjafri sudah dipastikan tersingkir di fase grup usai menelan dua kekalahan, tapi masih ada satu laga terakhir di Grup C melawan Yaman, Rabu (19/2/2025) malam WIB.
Kemenangan dengan skor 100-0 sekalipun memang tak akan mengubah nasib Timnas U-20 di Piala Asia U-20 2025, tapi kemenangan bisa menjadi pelipur lara serta membuat Dony Tri Pamungkas dan kolega pulang dengan langkah tegap.
Baca Juga: Indra Sjafri Diamuk: Kalau Punya Rasa Malu Mundur!
Untuk meraih kemenangan perdana dan satu-satunya di Piala Asia U-20 edisi kali ini, beberapa hal berikut perlu dievaluasi dan dibenai betul-betul saat melawan Yaman.
1. Lebih Klinis saat Penyelesaian Akhir
Timnas Indonesia U-20 bukan tanpa peluang di dua laga sebelumnya, terbukti dengan keberhasilan mencetak satu gol ke gawang Uzbekistan U-20.
Akan tetapi, Timnas U-20 kurang efektif dalam mengeksekusi penyelesaian akhir. Total ada 22 tembakan dan 8 di antaranya tepat sasaran, namun hanya satu gol yang dicetak Indonesia sejauh ini.
Jens Raven dan para pemain depan lain wajib bermain lebih efektif saat mendapat suplai, begitu juga dengan para pemain di lini tengah dan sayap yang harus bisa mendistribusikan bola semaksimal mungkin.
2. Antisipasi Bola Atas
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Taktik Jitu Bojan Hodak Jaga Kebugaran Skuad Maung Bandung Hadapi Selangor FC
-
Mauro Zijlstra Mengamuk Lagi! Dua Gol ke Gawang Telstar, Tren Tajam Belum Terhenti
-
Rekor Fantastis Persib: 5 Laga Clean Sheet, Andrew Jung Siap Cetak Gol Lagi di Markas Selangor FC
-
Kena Marah Pelatih, Berapa Rating Jay Idzes saat Sassuolo Dihajar Genoa?
-
Enaknya Nova Arianto, Timnas Indonesia Cuma Disuruh Semangat Aja di Piala Dunia U-17 2025
-
Geger! Anak Patrick Kluivert Akui Penyuka Sesama Jenis: Ayah Mendukungku
-
FIFA Hukum FAM dan 7 Pemain Abal-abal Malaysia, AFC: Ini Bukan Akhir Segalanya
-
Apa yang Salah dengan Jay Idzes Cs saat Sassuolo Dihajar Genoa?
-
Pangeran Johor Tuduh FIFA Punya Motif Politik Hukum 7 Pemain Abal-abal Malaysia
-
Modal Lawan Paraguay, Pantai Gading, dan Panama, Timnas Indonesia U-17 Yakin Tidak Babak Belur