Suara.com - Pertandingan Liga Thailand yang mempertemukan Port FC dan Bangkok United menjadi sorotan bagi pencinta sepak bola Indonesia. Pasalnya, laga yang berlangsung di Stadion Pat, Bangkok, ini mempertemukan dua pemain asal Indonesia, Asnawi Mangkualam dan Pratama Arhan.
Kendati bersaing sengit di lapangan, keduanya menunjukkan rasa saling menghormati setelah pertandingan berakhir.
Asnawi, yang membela Port FC, diturunkan sebagai starter dalam pertandingan tersebut.
Sementara itu, Pratama Arhan baru masuk ke lapangan pada sepuluh menit terakhir babak kedua sebagai pemain pengganti bagi Bangkok United. Pertandingan itu sendiri berakhir dengan skor kacamata 0-0, tanpa ada gol yang tercipta dari kedua tim.
Usai pertandingan, Asnawi dan Arhan bertukar jersey sebagai bentuk penghormatan dan kenangan atas pertemuan mereka di Liga Thailand. Momen ini menjadi bukti bahwa rivalitas di lapangan tidak menghalangi hubungan baik di luar pertandingan.
Asnawi Mangkualam bahkan mengunggah momen kebersamaannya dengan Arhan dan mantan pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae Yong, di akun Instagram pribadinya.
"Intensitas berakhir saat pertandingan berakhir. Di luar lapangan, yang ada hanyalah rasa hormat," kata Asnawi Mangkualam di Instagram.
Selain momen pertukaran jersey, pertemuan Asnawi dan Arhan dengan Shin Tae Yong juga menjadi perhatian.
Shin Tae-yong, yang sebelumnya menangani Timnas Indonesia, mendapatkan izin untuk menemui dua mantan anak asuhnya setelah pertandingan berakhir.
Baca Juga: Lionel Messi Injak Jersey Barcelona!
Pelatih asal Korea Selatan itu tampak berbincang hangat dengan keduanya di pinggir lapangan.
Dalam momen emosional tersebut, Shin sempat berpelukan dengan Asnawi serta memegang kepala Arhan, seolah memberikan dorongan semangat bagi bek muda tersebut.
Ini merupakan pertemuan pertama Shin Tae Yong dengan dua pemain Indonesia itu setelah dirinya resmi tidak lagi menjabat sebagai pelatih Timnas Indonesia.
Shin Tae-yong, yang membawa banyak perubahan positif selama menangani Timnas Garuda, tidak diperpanjang kontraknya oleh PSSI setelah gagal membawa Indonesia lolos ke putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Sementara itu, di bawah kepemimpinan pelatih baru, Patrick Kluivert, Timnas Indonesia telah mengumumkan daftar pemain yang akan menghadapi Australia dan Bahrain dalam Kualifikasi Piala Dunia 2026 pada 20 dan 25 Maret mendatang.
Dalam daftar tersebut, hanya Pratama Arhan yang dipanggil untuk memperkuat skuad Garuda, sementara Asnawi harus menerima kenyataan bahwa namanya tidak masuk dalam skuad yang dipilih Kluivert.
Tidak masuknya Asnawi dalam skuad Timnas menjadi perbincangan tersendiri di kalangan pencinta sepak bola Tanah Air.
Banyak yang menilai bahwa performa Asnawi di Liga Thailand cukup baik dan seharusnya mendapat tempat dalam daftar pemain Timnas Indonesia.
Meski demikian, keputusan Kluivert tentu sudah melalui berbagai pertimbangan teknis dan strategis.
Di sisi lain, Pratama Arhan tetap menjadi salah satu pemain yang diandalkan di lini belakang Timnas Indonesia.
Bek kiri berusia 22 tahun itu dikenal memiliki kemampuan bertahan yang solid serta kecepatan dalam membantu serangan.
Kehadirannya di skuad Garuda diharapkan bisa memberikan kontribusi positif dalam dua laga penting mendatang.
Sepanjang kariernya, Asnawi dan Arhan memang sering dibandingkan, mengingat keduanya sama-sama berposisi sebagai pemain bertahan dan kerap menjadi pilihan utama di Timnas Indonesia.
Namun, dengan kepindahan mereka ke luar negeri, baik di Liga Korea Selatan maupun kini di Liga Thailand, keduanya menunjukkan perkembangan yang signifikan sebagai pesepak bola profesional.
Persaingan keduanya di lapangan tentu akan terus menjadi perhatian, terutama bagi pencinta sepak bola Indonesia yang mengikuti kiprah pemain-pemain muda di luar negeri.
Namun, pertemuan di Thailand ini sekali lagi membuktikan bahwa rivalitas hanya sebatas pertandingan, sedangkan di luar lapangan mereka tetap menjunjung tinggi rasa hormat satu sama lain.
Dengan semakin banyaknya pemain Indonesia yang berkarier di luar negeri, harapan untuk melihat Timnas Indonesia semakin kompetitif di level internasional juga semakin besar.
Baik Asnawi maupun Arhan adalah contoh bahwa pemain Indonesia mampu bersaing di luar negeri dan tetap menjaga solidaritas sesama anak bangsa.
Berita Terkait
Terpopuler
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
Pilihan
-
Ketika Politik dan Ekonomi Turut Membakar Rivalitas Juventus vs Inter Milan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
Terkini
-
5 Pemain yang Pernah Membela Juventus dan Inter: Dari Si Kuda Ilahi hingga Sang Singa
-
Sandy Walsh Ngaku Ingin Tinggal di Surabaya, Gabung Persebaya?
-
Siapa Wasit Manchester City vs Manchester United? Jejak Kontroversi Taylor dan Brooks
-
Link Live Streaming Timnas Indonesia U-17 vs Makedonia Utara
-
Siapa Wasit Juventus vs Inter Milan? Si Pembawa Hoki La Beneamata
-
Mengenal Makedonia Utara Calon Lawan Timnas Indonesia U-17: Rekam Jejak dan Gaya Main
-
Ketika Politik dan Ekonomi Turut Membakar Rivalitas Juventus vs Inter Milan
-
Prediksi Susunan Pemain Juventus vs Inter Milan: Striker Baru Siap Unjuk Gigi
-
Santer Jadi Incaran, 2 Pemain Keturunan Ini Batal Diproses Naturalisasi dalam Waktu Dekat
-
Prediksi Susunan Pemain Inter Milan vs Juventus: Nerazzurri Underdog di Turin?