Suara.com - Luis Manuel Blanco menjadi pelatih asal Argentina yang pernah membesut Timnas Indonesia. Blanco ditunjuk jadi pelatih Garuda di periode 2013 saat PSSI dipimpin oleh Djohar Arifin Husin.
Blanco kala itu menurut PSSI akan bekerjasama dengan pelatih Nilmaizar. Sehari sebelum penunjukkan Blanco, Timnas Indonesia era Nilmaizar kalah 0-1 dari Irak di babak Kualifikasi Piala Asia 2015.
Menariknya, penunjukkan Blanco oleh PSSI menurut Djohar kala itu sebagai tindak lanjut pertemuan antara Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan presiden Argentina, Cristina de Kirchner.
Djohar kemudian mengumumkan ke media bahwa Blanco tidak sendirian nantinya, ia akan ditemani oleh dua asisten pelatih, Jorge Gregorio yang bakal menjadi asisten pelatih dan Marcos Conenna sebagai pelatih fisik.
Luis Manuel Blanco dikontrak oleh PSSI selama dua tahun untuk melatih tim senior dan tim U-23 untuk SEA Games 2013.
Sayang kontraknya dengan PSSI berhenti di tengah jalan. Terlalu banyak intrik di internal Timnas Indonesia pasca kedatangan Blanco. Ditambah rekam jejak Blaco yang tidak jelas.
Masalah pun muncul diantara para pemain Timnas Indonesia sejak dilatih oleh Blanco. Keberadaan Nilmaizar dan Blanco sebagai pelatih Timnas Indonesia menambah runyam kondisi pasukan Garuda.
Rekam Jejak Luis Manuel Blanco
Blanco kelahiran Buenos Aires, Argentina pada 13 Desember 1958. Ia juga diketahui memiliki kewarganegaraan Spanyol serta Argentina.
Baca Juga: Calvin Verdonk Ceritakan Hal Tak Normal Ketika Timnas Indonesia Kalahkan Bahrain
Sebelum menjadi pelatih, Blanco tercatat pernah bermain di Boca Juniors, salah satu raksasa Argentina. Meski kariernya tak berlangsung lama.
Blanco kemudian pindah ke Lanus, setelah itu hijrah ke luar Argentina. Ia sempat bermain di sejumlah klub Bolivia.
Ia juga tercatat pernah merumput di Liga Kanada dan Amerika Seriat. Sempat bermain untuk Tigre di Argentina, Blanco pensiun sebagai pemain di klub Bolivia, Wilstermann.
Karier kepelatihannya dimulai saat ia tukangi klub bernama Cobras di Liga Meksiko. Setelahnya ia melatih klub-klub kecil di kawasan Amerika Latin.
Baru pada musim 2002/2003, Blanco dipercaya menjadi manajer di klub menengah Argentina, Gimnasia. Ia juga sempat melatih klub Huracan.
Lama melatih klub di kawasan Amerika Latin, Blanco kemudian ke Eropa dan melatih klub kecil Albania, FK Dinamo.
Pada musim 2012/13, Blanco ditunjuk menjadi pelatih tim U-20 China. Baru setelah itu ia jadi pelatih Timnas Indonesia dan tidak bertahan lama.
Blanco mendapat protes keras dari pemain Timnas Indonesia, pasalnya ia langsung jor-joran memberikan latihan fisik ekstra keras.
Kebijakan dari Blanco dan staf pelatihnya menyulut emosi para pemain. Skuat Merah Putih pun berontak. Mereka mogok latihan dan meminta Blanco dipecat.
Bahkan salah satu penggawa Timnas Indonesia saat itu, Hamka Hamzah emosi dengan menyebut Blanco sebagai pelatih gila. Keluhan yang sama juga diungkap oleh Boaz Solossa yang mengatakan pola latihan Blanco tidak jelas.
Hingga puncaknya Firma Utina, kapten Timnas Indonesia saat itu gelar konfrensi pers dan mengutarakan bahwa skuat Merah Putih gelisah dengan gelagat Blanco.
"Kami bersepakat meminta PSSI untuk memecat Blanco dan mencari pelatih baru," kata Firman Utina.
PSSI pun tunduk pada keinginan pemain dan memutuskan mengakhiri kontrak Blanco. Rahmad Darmawan dan Jacksen F Tiago ditunjuk jadi pelatih sementara.
Karier Blanco Setelah Dipecat
Tanpa satu pertandingan internasional pun, Blanco meninggalkan Indonesia. Namun ia tak butuh waktu lama untuk mendapatkan pekerjaan baru.
Pada Agustus 2013 beberapa bulan setelah dipecat, ia ditunjuk jadi pelatih klub kecil Argentina, CSD Flandria.
Dari 2013 hingga dua tahun lalu, Blanco masih cukup aktif untuk jadi pelatih klub-klub kecil, seperti pada 2017 ia melatih klub bernama Boxing Club.
Ia kemudian kembali ke Eropa dan melatih klub Gibrlatar bernama Mons Calpe. Di klub ini, Blanco torehkan 31 kemenangan, 6 imbang dan 15 kali kalah.
Pada 2020 beredar kabar Blanco sempat mengalami koma. Informasi yang disampaikan Cadena 3 menyebutkan bahwa Blanco sempat mengalami koma selama 5 hari.
Beruntung ia berhasil mengalami masa sulit itu dan mengaku mulai merasa baikan setelah mendapatkan perawatan intensif.
Setelah sempat koma dan melatih cukup lama di Mons Calpe, Blanco kemudian melatih klub bernama FC College 1975 dan melakoni 25 pertandingan.
Data terbaru seperti dikutip dari Transfermarkt, FC College 1975 jadi klub terakhir Blanco pada 2024, setelah itu eks pelatih Timnas Indonesia itu tanpa klub alias pengangguran.
Berita Terkait
-
Calvin Verdonk Ceritakan Hal Tak Normal Ketika Timnas Indonesia Kalahkan Bahrain
-
Ole Romeny: Saya Cuci Jersey Timnas Indonesia karena Penuh Peluh
-
Pemain Keturunan Indonesia yang Diidamkan Patrick Kluivert Bela Skuad Garuda
-
Paradoks! Dirayu Timnas Indonesia, Kondisi Tristan Gooijer Lagi Menyedihkan di Klub
-
Pratama Arhan Tertawa Rizky Ridho Cedera: Kamu Itu Aset Negara!
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
Aston Villa Hajar Manchester City, Bernardo Silva Kritik Rekan Setim
-
Jan Olde Riekerink Sindir Keras AFC: Level Asia Tapi Gak Pakai VAR, Aneh!
-
Cedera Parah Hantam Inter Milan: Mkhitaryan Terancam Absen 6 Pekan, Kondisi Marcus Thuram?
-
Pratama Arhan Balas Dendam di Liga Thailand! Comeback Gila-gilaan di Bangkok United
-
Senne Lammens Jadi Pahlawan Baru Manchester United, Amorim Kasih Peringatan: Dia Bukan Schmeichel
-
Rahasia di Balik Ketegasan Jay Idzes Sebagai Kapten Timnas Indonesia Meski Masih Muda
-
Terungkap Kata-kata Hinaan Vinicius Junior kepada Lamine Yamal di Rusuh El Clasico
-
PSSI Wajib Dengar Beckham Putra Bicara Blak-blakan Sosok Pengganti Patrick Kluivert Bisa Seperti Ini
-
Terungkap! Insiden Memalukan Saat Kevin Diks Dkk Dibantai 0-3 oleh Bayern Munich
-
Legenda Ruud van Nistelrooy: Striker Klinis yang Ubah Seni Cetak Gol di Old Trafford