Suara.com - PSSI resmi menunjuk Simon Tahamata sebagai kepala pemandu bakat (head of scouting) Timnas Indonesia pada Kamis, 22 Mei 2025. Penunjukan ini menjadi langkah strategis federasi dalam meningkatkan kualitas pencarian dan pembinaan pemain potensial, baik dari dalam maupun luar negeri.
Sosok yang dipercaya untuk posisi ini bukan nama sembarangan. Ia adalah legenda sepak bola Eropa yang memiliki segudang pengalaman, baik sebagai pemain maupun pelatih.
“Kami sangat antusias menyambut Simon Tahamata dalam keluarga besar PSSI. Pengalaman dan keahliannya dalam pengembangan pemain muda akan menjadi aset berharga dalam perjalanan kami menuju panggung dunia,” ujar Ketua Umum PSSI, Erick Thohir dalam laman PSSI, Kamis (22/5/2025).
Simon Tahamata lahir di Vught, Belanda, pada 26 Mei 1956. Meski besar di Eropa, ia merupakan keturunan Maluku dan memiliki kedekatan emosional dengan Indonesia.
Dalam dunia sepak bola, namanya cukup disegani, terutama karena kontribusinya di sejumlah klub besar seperti Ajax Amsterdam dan Standard Liege.
Perjalanan karier sepak bola Simon dimulai sejak usia belia. Ia menimba ilmu dasar sepak bola di akademi TSV Theole Tiel selama periode 1967 hingga 1971.
Bakatnya yang menonjol membuat Ajax Amsterdam merekrutnya ke akademi mereka pada tahun 1971. Di sinilah fondasi karier profesional Simon dibentuk.
Setelah empat tahun menimba ilmu di tim kelompok usia Ajax, Simon promosi ke tim utama pada 1975.
Bersama Ajax, ia mencicipi manisnya gelar Eredivisie sebanyak tiga kali, yakni pada 1977, 1979, dan 1980.
Baca Juga: Kata Pertama Simon Tahamata Usai Resmi Jadi Kepala Pemandu Bakat
Penampilannya yang eksplosif sebagai pemain sayap membuatnya menjadi andalan tim.
Usai masa keemasan bersama Ajax, Simon melanjutkan kariernya di Liga Belgia bersama Standard Liege.
Di klub ini, ia kembali menunjukkan kelasnya dengan membawa tim meraih dua gelar juara liga.
Salah satu pencapaian paling membanggakan adalah saat ia membantu klub lolos ke ajang Piala Winners pada 1982.
Kembali ke Belanda pada 1984, Simon memperkuat Feyenoord Rotterdam selama tiga musim.
Setelah itu, ia kembali merumput di Liga Belgia bersama VAC Beerschot dan Germinal Ekeren hingga akhirnya memutuskan pensiun sebagai pemain profesional pada 1996.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 6 Shio Ini Diramal Paling Beruntung dan Makmur Pada 11 Desember 2025, Cek Kamu Salah Satunya?
- Kode Redeem FC Mobile 10 Desember 2025: Siap Klaim Nedved dan Gems Melimpah untuk Player F2P
Pilihan
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
Terkini
-
Dejavu Pesta Gol? Indra Sjafri Punya Resep Rahasia Hancurkan Myanmar di SEA Games 2025
-
Rapor Merah Pemain Indonesia di Liga Europa: Verdonk Cedera, Dean James dan Miliano Kompak Kalah
-
Mental Diuji! Media Vietnam Remehkan Peluang Lolos Timnas Indonesia U-22 ke Semifinal SEA Games 2025
-
SEA Games 2025: 3 Opsi Rotasi Pemain Indra Sjafri untuk Bantai Myanmar
-
Akses Nonton Gratis Timnas Indonesia vs Myanmar di SEA Games 2025, Jumat 12 Desember Pukul 18.00 WIB
-
Kevin Diks Ceritakan Kebanggaan Sang Kakek Saat Dirinya Pilih Bela Timnas Indonesia
-
Belajar Usai Kalah Lawan Filipina, Indra Sjafri Ngeri dengan Myanmar
-
Link Live Streaming Timnas Indonesia vs Myanmar di SEA Games 2025, Jumat 12 Desember Malam Ini
-
Persib Garang di ACL Two, Thom Haye Tegaskan Pangeran Biru Siap Lawan MU
-
Dibocorkan Exco PSSI, Timnas Indonesia Lawan Negara Kelahiran Eliano Reijnders di FIFA Series 2026?