Suara.com - Pelatih berlisensi UEFA A, Timo Scheunemann, menyampaikan apresiasi tinggi terhadap peningkatan kualitas sepak bola putri usia dini di Yogyakarta.
Menurutnya, melalui ajang MilkLife Soccer Challenge – Yogyakarta 2025, mulai terlihat bibit unggul yang berpotensi besar menopang regenerasi Timnas Indonesia di masa depan.
"Turnamen MilkLife Soccer Challenge dapat menjadi media munculnya talenta-talenta pesepak bola putri di usia dini untuk supply pemain di KU 14," ucap Timo Scheunemann dalam keterangan tertulis.
"Ini peluang besar dan perlu dukungan besar untuk mengambil kans tersebut, perlu regenerasi juga sehingga ke depan timnas Indonesia jauh lebih bagus."
Timo menilai Yogyakarta telah menjadi salah satu wilayah yang menunjukkan progres signifikan dalam pembinaan sepak bola putri sejak usia dini.
Hal ini terlihat dari tingginya partisipasi dan semangat bertanding para pemain muda dalam ajang yang diinisiasi oleh Bakti Olahraga Djarum Foundation dan MilkLife tersebut.
Ajang MilkLife Soccer Challenge – Yogyakarta 2025 ditutup dengan pertandingan final yang berlangsung penuh determinasi dan kualitas permainan yang meningkat.
Di sektor KU 12, SD Kanisius Duwet berhasil menaklukkan MIS Al Islamiyah Grojogan dengan skor tipis 1-0 dalam duel yang berlangsung sengit sejak peluit pertama.
Regina Mikaela Lintang Putri menjadi penentu kemenangan lewat gol indah dari skema sepak pojok di akhir babak pertama.
Baca Juga: Juara Ketiga Piala AFF, Bukti Timnas Putri Indonesia U-19 Tabrak Hukum Alam
Aksinya mengantarkan timnya meraih gelar juara sekaligus menyabet gelar Best Player KU 12.
"Kami sangat gembira walaupun pertandingan final cukup melelahkan karena lawannya cukup berat. Ini kemenangan pertama untuk tim kami," ucap Regina.
"Saat pertandingan sebenarnya teman-teman sedikit takut tapi kami terus semangat melawan dan berhasil mempertahankan keunggulan skor. Terima kasih atas kerjasamanya teman-teman."
Pelatih SD Kanisius Duwet, Laurensius Yulian Novena Aji, menambahkan bahwa keberhasilan ini merupakan buah dari kerja keras tim yang sebelumnya tersingkir lebih awal pada edisi tahun lalu.
"Kami tidak menyangka bisa masuk babak final dan juara. Saya selalu menanamkan kepada tim untuk melawan egomu, lawan rasa malasmu, fokus ke bola dan ternyata para pemain bisa memberikan hasil yang optimal saat bertanding," katanya.
Di kategori KU 10, SDN Ungaran 1 tampil luar biasa dengan kemenangan telak 4-0 atas SDN Imogiri 3.
Berita Terkait
Terpopuler
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Sunscreen Terbaik Harga di Bawah Rp30 Ribu agar Wajah Cerah Terlindungi
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- 24 Kode Redeem FC Mobile 4 November: Segera Klaim Hadiah Parallel Pitches, Gems, dan Emote Eksklusif
Pilihan
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
-
Bos Pajak Cium Manipulasi Ekspor Sawit Senilai Rp45,9 Triliun
-
6 Kasus Sengketa Tanah Paling Menyita Perhatian di Makassar Sepanjang 2025
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
Terkini
-
Tanggapi Kritik Ronaldo, Ruben Amorim Ucap Kalimat Ini untuk MU
-
Murka Enzo Maresca Usai Chelsea Ditahan Imbang Qarabag
-
Barcelona Diterpa Musibah, Eric Garcia Alami Patah Hidung, Ini Kondisinya
-
Pecat Patrick Vieira, Genoa Tunjuk Legenda AS Roma sebagai Pengganti
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Persija Jakarta Yakin Permalukan Arema FC, Punya Banyak Jeda Waktu Kumpulkan Strategi dan Tenaga
-
Gebrakan Zohran Mamdani! Walikota New York Minta FIFA Turunkan Harga Tiket Piala Dunia 2026
-
Hasil Terawang Pelatih Klub Top Super League Timnas Indonesia U-17 vs Brasil
-
Legenda Fernando Redondo: Pangeran Bernabeu yang Menolak Potong Rambut
-
Pemain Keturunan Batak Janji Mati-matian Lawan Brasil, Fokus Kontrol Pertandingan