3 Pekerjaan Eks Naturalisasi Timnas Indonesia usai Pensiun, Pundit hingga Influencer

Suara.com - Pemain naturalisasi telah menjadi bagian tak terpisahkan dari perjalanan sepak bola Indonesia dalam beberapa tahun terakhir.

Meski kehadiran mereka kerap memunculkan pro dan kontra di kalangan penggemar, tidak bisa dimungkiri bahwa kontribusi mereka sangat besar, baik untuk klub maupun Timnas Indonesia.

Sebagian publik sempat menganggap kehadiran pemain naturalisasi sekadar solusi instan.

Namun, performa mereka di lapangan, semangat juang, serta loyalitas yang ditunjukkan kepada Merah Putih membuat banyak dari mereka akhirnya dicintai dan dihormati oleh suporter.

Menariknya, sejumlah nama pemain naturalisasi tetap eksis dan dikenal luas meski sudah tidak aktif lagi sebagai pemain profesional.

Setelah pensiun, mereka tidak menghilang begitu saja dari dunia sepak bola.

Justru sebaliknya, banyak dari mereka sukses membangun karier baru yang tetap dekat dengan olahraga yang membesarkan nama mereka.

Berikut ini beberapa kisah mantan pemain naturalisasi Timnas Indonesia yang tetap bersinar setelah pensiun:

1. Greg Nwokolo (Pundit Sepak Bola)

Baca Juga: Wonderkid Persib Dicoret Gerald Vanenburg dari Skuat Timnas Indonesia U-23

Greg Nwokolo merupakan salah satu striker naturalisasi yang paling dikenang oleh publik sepak bola Indonesia.

Pemain kelahiran Nigeria ini dikenal berkat performa apiknya di sejumlah klub seperti Persis Solo, PSIS Semarang, dan Persija Jakarta. Ia juga pernah menjadi andalan di lini depan Timnas Indonesia.

Setelah memutuskan pensiun, Greg tidak serta-merta meninggalkan dunia sepak bola. Ia justru melanjutkan kariernya sebagai pundit atau komentator sepak bola. Melalui peran barunya ini, Greg terus menunjukkan kecintaannya pada olahraga yang telah membentuk hidupnya.

Tak hanya itu, Greg juga aktif di media digital dengan membangun kanal YouTube pribadinya bernama Greg on a Talk (GOAT).

Lewat platform ini, ia membagikan wawasan, opini, hingga cerita-cerita menarik seputar sepak bola Indonesia. Langkah ini membuat Greg tetap relevan dan dikenal generasi baru penikmat sepak bola nasional.

2. Irfan Bachdim (Influencer)

Nama Irfan Bachdim sudah lama melekat di hati publik sebagai salah satu pemain naturalisasi paling populer. Gaya mainnya yang atraktif, penampilan menawan, serta gaya hidup sehat menjadikan Irfan sebagai ikon bagi banyak penggemar, terutama generasi muda.

Meski kini usianya telah menginjak 36 tahun dan sudah menyatakan pensiun dari dunia sepak bola profesional, Irfan tetap eksis di tengah masyarakat.

Bersama sang istri, Jennifer Bachdim, ia aktif sebagai influencer di media sosial. Pasangan ini kerap tampil dalam berbagai kampanye iklan, terutama yang berkaitan dengan gaya hidup sehat, keluarga, dan kebugaran.

Kehadiran Irfan di media sosial tak hanya memperkuat personal brand-nya, tapi juga menunjukkan bahwa pemain sepak bola bisa membangun karier kedua yang sukses dan inspiratif setelah gantung sepatu.

3. Raphael Maitimo (Manajemen Sepak Bola)

Sebelum kehadiran Thom Haye dan sejumlah gelandang keturunan lainnya, publik sepak bola Indonesia sempat mengandalkan Raphael Maitimo sebagai sosok gelandang kreatif nan stylish.

Pemain yang menjadi Warga Negara Indonesia pada 2012 ini mencatatkan 21 caps dan menyumbang empat gol untuk Timnas Indonesia.

Kini di usia 41 tahun, Maitimo memang tak lagi berlaga di lapangan. Namun, semangat sepak bolanya tetap menyala.

Ia sempat bekerja di sebuah perusahaan di Belanda yang bergerak di bidang pengelolaan kebutuhan klub sepak bola profesional. Di sana, ia terlibat dalam hal-hal teknis maupun strategis yang menyangkut klub-klub Eropa.

Lebih jauh, Maitimo juga terjun ke ranah kepelatihan dan manajemen tim muda. Ia bahkan sempat bergabung dalam tim manajerial Timnas Kanada U-17 yang tampil di Piala Dunia U-17 2023.

Perjalanan ini menunjukkan bahwa karier pemain naturalisasi tak harus berakhir di bangku cadangan—justru bisa berlanjut di balik layar dan memberi kontribusi lebih luas bagi dunia sepak bola.

Fenomena pemain naturalisasi yang sukses setelah pensiun adalah cerminan bahwa masa depan atlet tidak berhenti saat mereka melepas sepatu.

Dengan bekal pengalaman, koneksi, dan semangat untuk terus berkembang, para mantan pemain ini membuktikan bahwa mereka bisa tetap berkontribusi dan menginspirasi.

Entah sebagai komentator, pengusaha, influencer, atau manajer tim, mereka tetap menjadi bagian dari perjalanan sepak bola Indonesia, dalam bentuk yang berbeda, tetapi tetap bermakna.