Suara.com - Panggung sepak bola Eropa kembali diramaikan oleh nama penggawa Timnas Indonesia. Kali ini, sorotan tajam mengarah pada Calvin Verdonk.
Calvin Verdonk kini berstatus bebas transfer setelah kontraknya bersama NEC Nijmegen berakhir. Situasi ini memicu gelombang spekulasi mengenai pelabuhan karier berikutnya bagi Verdonk.
Performa impresif Verdonk bersama NEC di Eredivisie musim lalu, ditambah dengan penampilan gemilangnya bersama Timnas Indonesia, menjadikannya komoditas panas di bursa transfer.
Sebagai pemain dengan status free agent, klub peminat tidak perlu mengeluarkan biaya sepeser pun untuk memboyongnya, sebuah keuntungan besar yang memperluas peta persaingan.
Dilema Eredivisie: Pulang ke 'Rumah' atau Merapat ke Rival?
Karier Verdonk sebagian besar dihabiskan di tanah kelahirannya, Belanda.
Ia merupakan produk akademi Feyenoord, salah satu klub raksasa di sana, sebelum berkelana ke berbagai klub seperti PEC Zwolle, FC Twente, hingga akhirnya bersinar di NEC Nijmegen.
Kini, dengan statusnya yang tanpa klub, beberapa destinasi di Eredivisie muncul sebagai opsi yang paling logis dan menarik.
Salah satu rumor yang paling santer berembus adalah ketertarikan dari PSV Eindhoven.
Baca Juga: Panas di Bursa Transfer: Siapa Bek Israel Stav Lemkin? Bakal Gusur Mees Hilgers dari FC Twente
Raksasa Eredivisie ini dilaporkan sempat menjajaki kemungkinan merekrut Verdonk pada bursa transfer musim dingin lalu sebagai penguatan di sisi kiri pertahanan.
Meskipun pada saat itu kesepakatan tidak tercapai, kebutuhan PSV akan bek kiri berkualitas tetap ada, dan status bebas transfer Verdonk tentu menjadi godaan tersendiri.
"Verdonk, yang memiliki masa lalu bersama Feyenoord, terbuka untuk pindah ke Eindhoven, tetapi PSV memutuskan untuk tidak melanjutkan lebih jauh," ungkap laporan media Belanda, mengindikasikan bahwa pintu negosiasi bisa saja terbuka kembali.
Selain PSV, opsi untuk kembali ke klub masa kecilnya, Feyenoord, juga tidak bisa dikesampingkan.
Meskipun ia meninggalkan klub tersebut secara gratis untuk bergabung dengan Famalicao di Portugal pada 2020, kembali ke De Kuip dengan status pemain matang dan penggawa timnas bisa menjadi narasi yang indah.
Pengalamannya di liga dan pemahamannya akan filosofi klub bisa menjadi nilai tambah.
Berita Terkait
-
Panas di Bursa Transfer: Siapa Bek Israel Stav Lemkin? Bakal Gusur Mees Hilgers dari FC Twente
-
2 Negara ASEAN Bisa Jadi Tuan Rumah Round 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Beckham Putra Cerita di Balik Momen Viral Jay Idzes yang Marah Kepadanya
-
Tanpa Pemain Titipan, Gerald Vanenburg Turun Tangan Seleksi Pemain Sendiri
-
Thom Haye Mendarat di Prancis, Isu Gabung Klub Papan Atas Ligue 1 Mencuat
Terpopuler
- 5 Mobil Sedan Bekas yang Jarang Rewel untuk Orang Tua
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- 5 Sepatu Lari Hoka Diskon 50% di Sports Station, Akhir Tahun Makin Hemat
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman Skechers Buat Jalan-Jalan, Cocok Buat Traveling dan Harian
- 6 Mobil Bekas untuk Pemula atau Pasangan Muda, Praktis dan Serba Hemat
Pilihan
-
Bencana Sumatera 2025 Tekan Ekonomi Nasional, Biaya Pemulihan Melonjak Puluhan Triliun Rupiah
-
John Herdman Dikontrak PSSI 4 Tahun
-
Bukan Sekadar Tenda: Menanti Ruang Aman bagi Perempuan di Pengungsian
-
4 Rekomendasi HP Xiaomi Murah, RAM Besar Memori Jumbo untuk Pengguna Aktif
-
Cek di Sini Jadwal Lengkap Pengumuman BI-Rate Tahun 2026
Terkini
-
Ogah Balik Man United, Marcus Rashford Berambisi Dipermanenkan Barcelona
-
Fiorentina Nasibmu Kini: Dulu The Magnificent Seven Serie A Kini di Dasar Jurang
-
Alexander Isak Bertekad Pulih Lebih Cepat
-
Italia di Bawah Tekanan Jelang Lawan Irlandia Utara, Gattuso Bicara Soal Mental dan Harga Diri
-
Pelatih Crystal Palace Ledek Arsenal, Sebut Menang Beruntung
-
Rasmus Hojlund Sindir Telak Manchester United Usai Raih Trofi Perdana Bersama Napoli
-
Sempat Terseok di Bundesliga, Kevin Diks Ungkap Beratnya Awal Karier di Jerman
-
7 Pemain Liverpool Terancam Absen saat Menjamu Wolves
-
John Herdman Dikontrak PSSI 4 Tahun
-
Hasil SEA Games 2025 jadi Gambaran Menatap Asian Games 2026