Suara.com - Status bebas transfer yang disandang gelandang Timnas Indonesia, Thom Haye, setelah kontraknya dengan Almere City berakhir, menjadikannya salah satu komoditas paling dicari di bursa transfer musim panas ini.
Dijuluki 'The Professor' berkat visi bermain dan akurasi umpannya yang luar biasa, Haye kini berada di persimpangan karier yang krusial.
Sejumlah klub dari liga top Eropa telah menyatakan minat, namun spekulasi liar yang menghubungkannya dengan Liga 1 Indonesia juga tak kalah kencang berembus.
Lantas, ke mana sang profesor akan berlabuh? Apakah ia akan menerima pinangan klub elite Eropa atau mempertimbangkan langkah karier yang tak terduga di Indonesia?
Daftar Peminat Serius: Dari Italia Hingga Prancis
Kualitas Thom Haye sebagai seorang deep-lying playmaker sudah teruji di Eredivisie. Wajar jika namanya masuk dalam radar klub-klub yang membutuhkan pengatur tempo dari lini tengah.
Berdasarkan laporan dari berbagai sumber kredibel di Belanda dan Italia, berikut adalah klub-klub yang paling santer dikaitkan dengannya
Como 1907, yang oleh Djarum Group dari Indonesia. Keterkaitan emosional dan finansial ini membuat Como menjadi destinasi ideal.
Baca Juga: 3 Pemain Termahal Timnas Indonesia di Piala AFF U-23 2025, Jens Raven Kalah
Media Belanda, Voetbal Primeur, melaporkan bahwa Como melihat Haye sebagai tambahan krusial untuk memperkuat skuad mereka dalam menghadapi kerasnya persaingan Serie A. Kehadiran Haye akan menjadi narasi transfer yang sempurna bagi klub.
OGC Nice
Selain Como, klub papan atas Prancis, OGC Nice, dilaporkan menjadi peminat serius. Jurnalis Belanda, Tijmen van Wissing, dalam podcast De Oosttribune pernah menyatakan,
"Thom Haye akan pergi ke OGC Nice, saya cukup yakin akan hal itu."
Terbaru, Thom Haye dikabarkan sudah berada di Prancis. Kondisi ini membuat ia dikabarkan akan segera jadi pemain Nice.
Menarik, apakah nantinya Thom Haye akan bermain di Liga Petani di musim depan.
Istilah 'liga petani' digunakan untuk menggambarkan Ligue 1 oleh para suporter dari liga rival dengan nada mengejek.
Klub Lain di Eredivisie
Beberapa klub Eredivisie seperti FC Twente dan FC Utrecht juga dikabarkan memantau situasinya.
Namun, keinginan Haye untuk mencari tantangan baru di luar Belanda membuat opsi ini tampaknya menjadi pilihan kedua.
Baik dan Buruk Thom Haye ke Liga Indonesia
Di tengah rumor Eropa, muncul spekulasi dari para penggemar yang mengandai-andai Haye bermain di Liga 1.
Meskipun secara realistis sulit terjadi dalam waktu dekat, analisis mengenai potensi ini menarik untuk dibahas karena menyoroti dua sisi yang kontras.
Sisi Positif
Peningkatan Kualitas Liga Secara Drastis
Kehadiran pemain dengan visi dan teknik sekelas Haye akan menjadi sebuah masterclass berjalan bagi sepak bola Indonesia. Ia bisa menetapkan standar baru untuk posisi gelandang di Liga 1.
Magnet Komersial dan Penonton
Sebagai bintang Timnas, kedatangan Haye akan menjadi ledakan komersial.
Jersey akan laris manis, dan stadion dipastikan penuh sesak oleh penonton yang ingin menyaksikan 'The Professor' beraksi secara langsung.
Mentor bagi Pemain Lokal
Gelandang-gelandang muda Indonesia akan mendapatkan kesempatan langka untuk berlatih dan bermain bersama salah satu yang terbaik.
Transfer ilmu ini bisa menjadi aset tak ternilai bagi regenerasi pemain nasional.
Sisi Negatif:
Penurunan Level Kompetisi: Ini adalah risiko terbesar.
Pindah dari Eredivisie ke Liga 1 adalah sebuah penurunan level yang signifikan.
Ritme permainan yang jauh berbeda berpotensi memengaruhi ketajaman dan level permainannya saat kembali membela Timnas Indonesia di panggung internasional.
Tantangan Adaptasi Fisik dan Infrastruktur
Gaya permainan di Liga 1 cenderung lebih mengandalkan fisik dan kecepatan.
Selain itu, kondisi lapangan yang tidak semuanya berstandar internasional bisa menjadi tantangan bagi pemain yang terbiasa dengan fasilitas top Eropa.
Ekspektasi di Luar Nalar
Haye akan datang dengan label bintang absolut. Setiap operan, setiap gerakan, akan berada di bawah pengawasan publik.
Tekanan untuk selalu tampil sempurna dari media dan suporter bisa menjadi beban mental yang sangat berat.
Berita Terkait
-
3 Pemain Termahal Timnas Indonesia di Piala AFF U-23 2025, Jens Raven Kalah
-
Jay Idzes Magnet Transfer di Serie A: Ini Daftar Klub Peminat Bek Timnas Indonesia
-
Beda Nasib Jay Idzes dan Mees Hilgers di Bursa Transfer Musim Panas
-
Jordi Amat Umumkan Menganggur, Orang Dalam Dewa United Kasih Kode
-
Giliran Lecce Incar Jay Idzes!
Terpopuler
- 6 Mobil Bekas untuk Pemula atau Pasangan Muda, Praktis dan Serba Hemat
- 4 Mobil Bekas dengan Sunroof Mulai 30 Jutaan, Kabin Luas Nyaman buat Keluarga
- Sulit Dibantah, Beredar Foto Diduga Ridwan Kamil dan Aura Kasih Liburan ke Eropa
- 5 Mobil Bekas 3 Baris 50 Jutaan dengan Suspensi Empuk, Nyaman Bawa Keluarga
- 5 Motor Jadul Bermesin Awet, Harga Murah Mulai 1 Jutaan: Super Irit Bensin, Idola Penggemar Retro
Pilihan
-
Bencana Sumatera 2025 Tekan Ekonomi Nasional, Biaya Pemulihan Melonjak Puluhan Triliun Rupiah
-
John Herdman Dikontrak PSSI 4 Tahun
-
Bukan Sekadar Tenda: Menanti Ruang Aman bagi Perempuan di Pengungsian
-
4 Rekomendasi HP Xiaomi Murah, RAM Besar Memori Jumbo untuk Pengguna Aktif
-
Cek di Sini Jadwal Lengkap Pengumuman BI-Rate Tahun 2026
Terkini
-
Marc Klok Berperan dalam Pemilihan Federico Barba Jadi Kapten Persib
-
Persib vs PSM Makassar 2 Hari Setelah Natal, Bojan Hodak: Kami Sudah Terbiasa
-
Cerita Haru Mauricio Souza Relakan Perayaan Natal demi Persija Jakarta
-
Diperebutkan Duo Milan, Nilai Pasar Jay Idzes Meroket
-
Intip Statistik Kevin Diks Sepanjang 2025: Tampil Solid Meski Anak Baru di Bundesliga
-
Elkan Baggott Masih Tetap Dianggap Aset Berharga Ipswich Town Meski Cuma Main 360 Menit
-
Bukan Lagi Lolos Piala Dunia, PSSI Minta John Herdman Jadikan Timnas Indonesia Juara Ini?
-
Bahasa Tubuh Tak Bisa Berbohong, Xabi Alonso Cemas Masa Depannya di Real Madrid Kian Suram
-
Pedri Optimistis Barcelona Bisa Juara Lagi, Singgung Target Liga Champions
-
Vinicius Junior Bikin Real Madrid Serba Dilema: Performa Menurun, Gaji Fantastis Diminta