Suara.com - Perubahan besar terjadi di dunia sepak bola Korea Selatan. Untuk pertama kalinya dalam 26 tahun, K-League mencabut larangan penggunaan penjaga gawang asing.
Keputusan ini membuka peluang emas bagi para kiper Indonesia untuk meniti karier di liga yang dikenal kompetitif di kawasan Asia.
Selama ini, sejak 1999, klub-klub Korea Selatan hanya diizinkan merekrut pemain asing non-kiper. Tujuannya kala itu adalah untuk memaksimalkan potensi penjaga gawang lokal.
Namun kenyataannya, kebijakan tersebut justru menciptakan ketimpangan, minim persaingan sehat, dan stagnasi di posisi penjaga gawang.
Mulai musim 2026, kebijakan itu resmi dihapus. Klub-klub K-League 1 dan K-League 2 kini diperbolehkan mendatangkan kiper asing.
Langkah ini diyakini dapat meningkatkan kualitas kompetisi dan memicu kemajuan penjaga gawang lokal melalui kompetisi yang lebih ketat.
Kebijakan ini juga menjadi bagian dari tren global di mana liga-liga Asia mulai terbuka terhadap talenta asing untuk mendongkrak kualitas permainan. Bagi Indonesia, ini merupakan sinyal positif.
Dua nama sudah lebih dulu mencicipi atmosfer sepak bola Korea Selatan: Asnawi Mangkualam yang pernah bermain untuk Ansan Greeners dan Jeonnam Dragons, serta Pratama Arhan yang memperkuat FC Suwon. Keduanya tampil di posisi pemain outfield, bukan penjaga gawang.
Kini, peluang serupa terbuka lebar untuk kiper-kiper Indonesia. Salah satu yang paling disorot adalah Emil Audero Mulyadi, penjaga gawang berdarah Indonesia yang kini bermain di Como 1907.
Baca Juga: Bek Menumpuk, 5 Bek Tangguh yang Jadi Pesaing Jay Idzes Jika Putuskan Gabung Lecce
Emil dikabarkan tidak menjadi pilihan utama di klubnya musim depan, membuat spekulasi soal masa depannya mulai berkembang.
Jika Emil ingin mendapat menit bermain lebih dan eksposur yang lebih tinggi, berkarier di Korea Selatan bisa menjadi alternatif menarik.
Lingkungan kompetitif, fasilitas bertaraf internasional, dan atmosfer profesional di K-League sangat mendukung pengembangan kemampuan kiper.
Selain Emil, nama-nama seperti Ernando Ari, Nadeo Argawinata, hingga Cahya Supriadi juga punya peluang untuk menjajal tantangan baru di luar negeri.
Bermain di Korea Selatan bisa menjadi batu loncatan menuju level yang lebih tinggi dan memperkuat posisi mereka di tim nasional.
Apalagi, keberadaan eks pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong yang memahami ekosistem sepak bola Korea bisa menjadi faktor pendorong bagi pemain Indonesia.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- 7 Sepatu Adidas Diskon hingga 60% di Sneakers Dept, Cocok Buat Tahun Baru
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Kencang bak Ninja, Harga Rasa Vario: Segini Harga dan Konsumsi BBM Yamaha MT-25 Bekas
Pilihan
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
-
Sesaat Lagi! Ini Link Live Streaming Final Futsal ASEAN 2025 Indonesia vs Thailand
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
Terkini
-
Persebaya Bikin Gebrakan: Bidik Bintang Piala Dunia 2022 yang Pernah Bobol Gawang Timnas Indonesia
-
Ini Target PSSI yang Diberikan Kepada John Herdman di Timnas Indonesia
-
Dibantai Persija Jakarta, Paul Munster: Bagi Beberapa Pemain Level Ini Terlalu Tinggi
-
Detail Kontrak John Herdman Bocor: Nominal Gaji, Bonus, hingga Tanggal Pengumuman
-
Daftar 25 Pemain Timnas Futsal Indonesia yang Dipersiapkan untuk Piala Asia 2026
-
Perkuat Identitas Klub, Malut United FC Lindungi Merek di DJKI Kemenkum
-
Gagal Juara Piala AFF Futsal U-19 2025, Pelatih Apresiasi Perjuangan Timnas Indonesia U-19
-
Bruno Fernandes Berpeluang Comeback Lebih Cepat, Ruben Amorim Bilang Begini
-
Marc-Andre ter Stegen Menuju Pintu Keluar Barcelona, Pilih Girona atau Aston Villa?
-
Permintaan Tiket Piala Dunia 2026 Tembus 150 Juta, Pecahkan Rekor Sepanjang Sejarah