Suara.com - Persib Bandung tidak menjadi laga pembuka Super League 2025 meski mereka adalah juara Liga 1 musim lalu, menurut Ferry Paulus.
Keputusan ini didasarkan pada insiden dalam pertandingan terakhir antara Persib Bandung dan Persis Solo di Stadion GBLA pada 24 Mei.
Dalam laga itu, suporter Persib Bandung menyalakan flare dan petasan secara berlebihan hingga membuat pertandingan terhenti dua kali.
Aksi tersebut tak hanya merusak atmosfer pertandingan, tetapi juga merusak fasilitas stadion dan mengganggu jalannya seremoni juara.
"Di pertandingan terakhir (Liga 1), flare lah apa, dan yang lebih parahnya lagi adalah pertandingan yang disaksikan oleh delegasi FIFA di penutupan (Liga 1) di Bandung. Bahkan rumput dihancurkan dan lain sebagainya," kata Ferry Paulus.
Pihak panitia sebenarnya sudah menyiapkan seremoni penutupan, tetapi situasi asap pekat di lapangan membuat semuanya tertunda.
Wasit Rio Permana Putra terpaksa menghentikan laga meskipun masih tersisa empat menit karena lapangan tidak memungkinkan untuk bermain.
Tak hanya asap, suporter Persib Bandung juga masuk ke lapangan, merusak lapisan rumput, serta fasilitas lainnya.
"Nah oleh karena itu, liga melarang menjadikan Persib Bandung sebagai pertandingan pembuka. Bukan hanya flare, turun ke lapangan, kalau hanya flare ya okelah ini turun ke lapangan, mengganggu kita semua di tribun dan lain sebagainya," tambah dia.
Baca Juga: FIFA Ambil Keputusan, Larang Satu Hal Ini di Super League 2025/2026
Sebagai solusi, Super League 2025 akhirnya memilih Persebaya Surabaya melawan PSIM Yogyakarta sebagai laga pembuka musim ini.
Pertandingan akan digelar di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, pada Jumat (8/8) pukul 19.00 WIB.
Meski bukan klub juara, Persebaya dan PSIM dipilih karena dinilai dapat menghadirkan atmosfer penonton yang besar dan kondusif.
Di musim lalu, Persebaya menempati posisi keempat Liga 1, sementara PSIM keluar sebagai juara Liga 2.
Ferry Paulus menjelaskan bahwa tidak ada kewajiban mempertemukan juara Liga 1 dan Liga 2 dalam laga pembuka musim.
"Kali ini memang tidak ada skema dan tidak menjadi keharusan untuk melakukan pembukaan dengan klub-klub yang tadi," ucapnya.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Profil dan Rekam Jejak Alimin Ribut Sujono, Pernah Vonis Mati Sambo dan Kini Gagal Jadi Hakim Agung
- Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
- Ditunjuk Prabowo Reformasi Polri: Sosok Ahmad Dofiri Jenderal Rp7 Miliar Berani Pecat Ferdy Sambo!
- Sosok Kompol Anggraini, Polwan Diduga Jadi 'Badai' di Karier Irjen Krishna Murti, Siapa Dia?
Pilihan
-
3 Catatan Menarik Liverpool Tumbangkan Everton: Start Sempurna The Reds
-
Dari Baper Sampai Teriak Bareng: 10+ Tontonan Netflix Buat Quality Time Makin Lengket
-
Menkeu Purbaya Janji Lindungi Industri Rokok Lokal, Mau Evaluasi Cukai Hingga Berantas Rokok China
-
Usai Dicopot dari Kepala PCO, Danantara Tunjuk Hasan Nasbi jadi Komisaris Pertamina
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Baterai Besar Minimal 6000 mAh, Terbaik September 2025
Terkini
-
Bali United: 1 Kemenangan, 2 Kekalahan, Johnny Jansen Dipecat?
-
Rapor Pemain Real Madrid vs Espanyol: Eder Militao Man Of The Match, Mbappe Spektakuler
-
Igor Tudor Murka, Penalti Kontroversial Bikin Juventus Imbang di Verona
-
Rapor Pemain Verona vs Juventus: Conceicao Cemerlang, Vlahovic Lesu
-
Nasib Apes Alejandro Garnacho: Dicemooh Fans MU, Batal Main Gegara Fofana
-
Rapor Pemain Manchester United vs Chelsea: Fernandes Cemerlang, Casemiro Bikin Drama
-
Rapor Pemain Liverpool vs Everton: Hugo Ekitike Terbaik, Isak Tak Karuan
-
3 Catatan Menarik Liverpool Tumbangkan Everton: Start Sempurna The Reds
-
Verona vs Juventus: Kans Tudor Samai Rekor Trapattoni dan Allegri
-
Bukan Salahnya! Ini Dosa Besar Dusan Vlahovic Menurut Legenda Italia