Suara.com - Kapten Timnas Indonesia, Jay Idzes, resmi bergabung dengan Sassuolo untuk musim Serie A 2025/26 dengan transfer €8 juta atau setara Rp151,7 miliar dari Venezia.
Bek berusia 25 tahun ini akan menghadapi tantangan berat di klub promosi tersebut.
Menurut laporan Football Italia, Idzes didatangkan Sassuolo untuk menggantikan Luca Moro, yang pindah ke Deportivo La Coruna.
Dengan pengalaman 35 laga dan satu gol bersama Venezia musim lalu, plus peran kunci dalam promosi klub ke Serie A, Idzes dianggap sebagai bek tangguh dengan kepemimpinan mumpuni.
Namun, CEO Sassuolo Giovanni Carnevali mengungkapkan tantangan besar dalam bursa transfer, termasuk negosiasi rumit dengan agen asing, yang memengaruhi adaptasi pemain baru seperti Idzes.
“Bursa transfer ini sangat sulit, terutama dengan agen,” ujar Carnevali.
Faktor utama yang bisa membuat Idzes kesulitan bersinar di Sassuolo ialah adaptasi ke gaya bermain Sassuolo di bawah pelatih Fabio Grosso.
Sassuolo dikenal dengan sepak bola menyerang dan kolektif, menuntut bek tidak hanya kuat dalam duel udara—di mana Idzes unggul dengan tinggi 192 cm—tetapi juga mahir dalam distribusi bola.
Media Italia 1000 Cuori Rossoblu memuji fisik dan kepemimpinan Idzes, namun adaptasi taktik ini menjadi kendala, terutama karena ia baru bergabung jelang musim dimulai.
Baca Juga: Asal-usul Thom Haye Diisukan Gabung Schalke
Selain itu, jadwal padat Serie A dan ekspektasi tinggi sebagai tim promosi menambah tekanan.
Persaingan di lini belakang Sassuolo juga ketat. Idzes bersaing dengan bek berpengalaman.
Menurut Tuttomercato, Sassuolo masih mencari empat hingga lima pemain baru, termasuk bek tengah, yang bisa memperketat persaingan.
Fali Cande, yang datang bersama Idzes dari Venezia, juga menjadi kompetitor langsung di posisi bek tengah, meski lebih sering bermain sebagai bek kiri.
Cedera atau akumulasi kartu bisa membuka peluang bagi Idzes, tetapi ia harus membuktikan diri di latihan dan laga awal.
Pramusim Sassuolo yang kurang impresif, dengan kekalahan dari tim seperti Cesena, menunjukkan lini belakang masih rapuh, menambah beban Idzes untuk segera beradaptasi.
Berita Terkait
-
Asal-usul Thom Haye Diisukan Gabung Schalke
-
Nova Arianto Bongkar Target Timnas Indonesia U-17 di Piala Kemerdekaan 2025
-
Cemas jika jadi Kandang Timnas, PSI Tagih Janji Kampanye Pramono, Apa Itu?
-
Masalah Klasik Belum Kelar, Pelatih Spanyol Ingatkan PSSI Soal Aspek Buruk JIS
-
Penakluk Cristiano Ronaldo Bisa Perkuat Timnas Indonesia Jika Syarat Ini Terpenuhi
Terpopuler
- Sama-sama dari Australia, Apa Perbedaan Ijazah Gibran dengan Anak Dosen IPB?
- Bawa Bukti, Roy Suryo Sambangi Kemendikdasmen: Ijazah Gibran Tak Sah, Jabatan Wapres Bisa Gugur
- Lihat Permainan Rizky Ridho, Bintang Arsenal Jurrien Timber: Dia Bagus!
- Ousmane Dembele Raih Ballon dOr 2025, Siapa Sosok Istri yang Selalu Mendampinginya?
- Jadwal Big 4 Tim ASEAN di Oktober, Timnas Indonesia Beda Sendiri
Pilihan
-
Dokter Tifa Kena Malu, Kepala SMPN 1 Solo Ungkap Fakta Ijazah Gibran
-
Penyebab Rupiah Loyo Hingga ke Level Rp 16.700 per USD
-
Kapan Timnas Indonesia OTW ke Arab Saudi? Catat Jadwalnya
-
Danantara Buka Kartu, Calon Direktur Keuangan Garuda dari Singapore Airlines?
-
Jor-joran Bangun Jalan Tol, Buat Operator Buntung: Pendapatan Seret, Pemeliharaan Terancam
Terkini
-
Alasan Pemanggilan Mees Hilgers ke Timnas Indonesia Berpeluang Jadi Masalah
-
Calvin Verdonk Starter Penuh, Kontribusi Bek Kiri Lille OSC Saat Tumbangkan Brann 2-1
-
PSSI Protes Jatah Tiket Suporter Timnas Indonesia vs Arab Saudi: Tidak Ideal!
-
Debut Solid Calvin Verdonk di Liga Europa, Diganjar Rating Tinggi
-
Statistik Dean James Buat Penggemar Timnas Indonesia Terpukau di Liga Europa
-
Hasil Liga Europa: Aston Villa dan Lyon Menang dengan Gol Tunggal yang Efektif
-
Gol Eric Garcia, Lewandowski, Araujo Antarkan Barcelona Kemenangan Dramatis Lawan Oviedo
-
Beda Nasib Calvin Verdonk dan Dean James Tampil Penuh di Liga Europa Tadi Malam
-
FIFA Rilis Maskot Piala Dunia 2026 Clutch Zayu Maple Penuh Semangat Kebersamaan
-
PSSI Tunggu Jawaban FIFA Soal Protes Wasit Kuwait di Laga Kualifikasi Piala Dunia 2026