Suara.com - Bali United belum mampu menunjukkan performa terbaiknya di kompetisi BRI Super League 2025/2026.
Hingga pekan ketiga, tim Serdadu Tridatu baru mengemas dua poin hasil dua kali seri dan sekali menelan kekalahan.
Terbaru, hasil minor didapatkan Ricky Fajrin dan kawan-kawan dihajar 2-5 oleh Persebaya Surabaya di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) Surabaya, Sabtu (23/8/2025) malam WIB.
Hasil itu tentu saja bukan sesuatu yang diharapkan suporter.
Kualitas Johnny Jansen sebagai pelatih kepala pun disorot dengan sederet hasil minor tersebut.
Apalagi juru taktik berusia 50 tahun itu didatangkan dengan curriculum vitae yang cukup mentereng di Eredivisie Liga Belanda.
Lihat saja, klub terakhir yang dipimpin Jansen adalah PEC Zwolle, yang diperkuat pemain Timnas Indonesia Eliano Reijnders.
Di bawah pimpinan Jansen, PEC Zwolle finis di posisi ke-10 klasemen akhir Eredivisie.
Jansen juga sempat melatih di klub Lebanon, Safa Sporting Club, sebelum akhirnya menerima pinangan klub PEC Zwolle.
Baca Juga: Head to Head Persebaya vs Bali United: Misi Serdadu Tridatu Perpanjang Rekor
Pengalamannya di tim usia muda hingga dipercaya melatih klub-klub senior di Belanda membuat manajemen Bali United mengamankan tanda tangannya.
Namun apa arti sebuah CV mentereng. Racikan Jan Jansen bak jadi 'bahan lelucon' setelah tampil buruk di tiga laga awal.
“Hari ini Persebaya tim yang lebih baik daripada kami. Kami mempunyai kesalahan dan mereka menyelesaikannya dengan sangat baik,” kata Jansen dalam konferensi pers, melansir ANTARA.
Ia menilai Bali United tampil cukup baik dalam dua laga sebelumnya, namun kali ini lawan memberikan perlawanan yang lebih kuat sehingga timnya tak bisa memberikan perlawanan lebih.
“Kami terlalu sering kehilangan bola saat menguasainya, kemudian kehilangan itu membuat lawan mendapat serangan balik. Itu yang harus kami perbaiki,” kata Jansen.
Pelatih asal Belanda itu menegaskan skuad Serdadu Tridatu masih dalam tahap adaptasi dengan gaya bermain baru yang dia terapkan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
- 5 Rekomendasi Bedak Two Way Cake untuk Kondangan, Tahan Lama Seharian
- 5 Rangkaian Skincare Murah untuk Ibu Rumah Tangga Atasi Flek Hitam, Mulai Rp8 Ribuan
- 5 Rekomendasi Sepatu Lari Selain Asics Nimbus untuk Daily Trainer yang Empuk
- 5 Powder Foundation Paling Bagus untuk Pekerja, Tak Perlu Bolak-balik Touch Up
Pilihan
-
OJK Lapor Bunga Kredit Perbankan Sudah Turun, Cek Rinciannya
-
Profil PT Abadi Lestari Indonesia (RLCO): Saham IPO, Keuangan, dan Prospek Bisnis
-
Profil Hans Patuwo, CEO Baru GOTO Pengganti Patrick Walujo
-
Potret Victor Hartono Bos Como 1907 Bawa 52 Orang ke Italia Nonton Juventus
-
10 City Car Bekas untuk Mengatasi Selap-Selip di Kemacetan bagi Pengguna Berbudget Rp70 Juta
Terkini
-
Eks Rekan Romelu Lukaku Tiba di Indonesia, Bikin Geger Seisi Stadion
-
Guru Patrick Kluivert Sedang Dalam Masa-masa Sulit, Ada Apa?
-
Statistik Bicara: Ragnar Oratmangoen Super Efisien Saat Dender Hajar Royal Antwerp
-
Profil Ronny Pasla, dari Lapangan Tenis hingga Jadi Ikon di Bawah Mistar Timnas Indonesia
-
Ronny Pasla Meninggal Dunia, Kiper Legendaris Timnas Indonesia Pernah Bikin Pele Mati Kutu
-
Ronny Pasla Meninggal Dunia: Mengenang Kiper Indonesia yang Pernah Menepis Penalti Pele
-
Gol Ragnar Oratmangoen Bikin Klub Raksasa Liga Belgia Buang Pelatih
-
PSSI Ungkap Ciri-ciri Pelatih Baru Timnas Indonesia
-
Detik-detik Gol Bersejarah Ragnar Oratmangoen di Liga Belgia
-
Misteri Sakit Federico Barba, Sang Pemain Bingung Penyebabnya