- Jordi Amat berharap situasi sosial di Jakarta kembali kondusif.
- Kemenangan Persija Jakarta menunjukkan profesionalitas Jordi Amat di lapangan hijau.
- Jordi Amat tetap fokus membawa Persija memuncaki klasemen Super League.
Suara.com - Bek Timnas Indonesia yang kini memperkuat Persija Jakarta, Jordi Amat, memberikan pandangan mengenai kondisi sosial yang tengah memanas di Tanah Air, khususnya di Jakarta.
Pemain berusia 33 tahun itu menanggapi peristiwa nahas yang menimpa pengemudi ojek online bernama Affan Kurniawan, yang meninggal dunia setelah ditabrak kendaraan taktis milik Brimob.
Insiden tragis tersebut menjadi pemicu gelombang protes yang meluas dan semakin memanas di berbagai wilayah, terutama di ibu kota.
Dalam suasana yang penuh ketegangan, Jordi Amat berharap ada langkah nyata untuk meredakan situasi sehingga masyarakat bisa kembali merasa aman.
Rekan satu timnya di Persija Jakarta, Rizky Ridho, menunjukkan rasa belasungkawa dengan mengenakan pita hitam ketika bertanding melawan Dewa United di Banten International Stadium, Jumat 29 Agustus 2025.
“Saya tahu, saya tahu (Rizky Ridho pakai pita hitam). Tapi, seperti yang saya katakan, ini bukan situasi yang bagus untuk semua orang,” kata Jordi.
"Saya berharap kita bisa mendapatkan solusi secepatnya. Saya berharap semua orang di Jakarta dan Indonesia aman. Dan, kita lihat apa yang akan terjadi,” lanjutnya.
Meskipun diliputi rasa prihatin, Jordi tetap fokus menjalankan tugasnya sebagai pemain profesional di lapangan hijau.
Dalam laga tersebut, ia ikut berperan penting membawa Persija Jakarta meraih kemenangan dengan skor meyakinkan 3-1 atas Dewa United pada pekan keempat Super League 2025-2026.
Baca Juga: 1 Detik Debut Persib Bandung, Eliano Reijnders Punya Beban Sangat Berat dari Si Bos
Keberhasilan Persija di tengah situasi yang penuh tekanan memperlihatkan bagaimana Jordi tetap menjaga profesionalitasnya.
"Saya tidak suka melihat situasi ini. Saya harap semua orang baik-baik saja... dan saya harap kita bisa mendapatkan solusi secepatnya," tutup Jordi Amat.
Dengan tambahan tiga poin dari kemenangan tersebut, Persija Jakarta berhasil melesat ke puncak klasemen sementara Super League 2025-2026.
Macan Kemayoran kini mengoleksi 10 poin hasil dari tiga kemenangan dan satu kali bermain imbang.
Posisi puncak klasemen ini menjadi awal positif bagi Persija yang tengah berusaha konsisten di musim baru, meski kondisi di luar lapangan sedang tidak kondusif.
Bagi Jordi Amat, keberhasilan tim adalah bukti bahwa sepak bola tetap bisa menjadi ruang kebersamaan dan harapan, meskipun masyarakat tengah menghadapi suasana yang penuh duka dan keresahan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Seharga NMax yang Jarang Rewel
- Here We Go! Peter Bosz: Saya Mau Jadi Pelatih Timnas yang Pernah Dilatih Kluivert
- 5 Mobil Keluarga 7 Seater Mulai Rp30 Jutaan, Irit dan Mudah Perawatan
- Sosok Timothy Anugerah, Mahasiswa Unud yang Meninggal Dunia dan Kisahnya Jadi Korban Bullying
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
Pilihan
-
Dana Korupsi Rp13 T Dialokasikan untuk Beasiswa, Purbaya: Disalurkan Tahun Depan
-
Kebijakan Sri Mulyani Kandas di Tangan Purbaya: Pajak Pedagang Online Ditunda
-
Harga Emas Hari Ini Turun Lagi! Antam di Pegadaian Jadi Rp 2.657.000, UBS Stabil
-
Hasil Drawing SEA Games 2025: Timnas Indonesia U-23 Ketiban Sial!
-
Menkeu Purbaya Curigai Permainan Bunga Usai Tahu Duit Pemerintah Ratusan Triliun Ada di Bank
Terkini
-
Akhirnya Buka Suara Usai Dipecat, Alex Pastoor Sebut Timnas Indonesia Tak Logis Punya Target
-
Jeleknya Taktik Akira Nishino Terbongkar saat Lawan Shin Tae-yong, Fakta Terungkap Lebar Ternyata...
-
Soal Rumor Keluar dari AFC, Jepang Akhirnya Beri Respons
-
Calon Pelatih Timnas Indonesia, Timur Kapadze Pernah Tersandung Skandal dan Sabotase
-
Usai Dipecat, Alex Pastoor Bongkar 3 Target Besar PSSI yang Gagal Total di Era Pelatih Belanda
-
Gubernur Papua Turun Tangan Bantu Persipura Jayapura Cari Sponsor
-
Akira Nishino Diumumkan Jadi Pelatih Timnas Indonesia Hari Ini? Ini Profilnya
-
Persija Jakarta Bangkit dari Keterpurukan, Apa yang Dilakukan Pelatih Brasil?
-
2 Alasan Luciano Guaycochea Minta Persib Waspadai Selangor FC
-
Perjalanan Hidup Calon Pelatih Indonesia, Timur Kapadze: Korban Tangan Besi Stalin