Bola / Bola Dunia
Minggu, 21 September 2025 | 21:53 WIB
Shin Tae-yong. (Instagram/shintaeyong7777)
Baca 10 detik
  • Ulsan HD kembali gagal memutus tren buruk setelah ditahan imbang 0-0 oleh FC Anyang
  • Shin Tae-yong mencoba berbagai perubahan taktik, termasuk formasi 3-4-1-2 dengan masuknya Bojanic
  • Masalah utama Ulsan ada di penyelesaian akhir dan kecepatan eksekusi

Suara.com - Klub Korea Selatan, Ulsan HD yang kini dilatih oleh Shin Tae-yong kembali meraih hasil minor.

Ulsan HD kembali gagal memutus tren negatif setelah hanya bermain imbang 0-0 melawan FC Anyang pada pekan ke-30 K League 1 2025, Minggu (21/9) di Stadion Munsu.

Hasil ini membuat Ulsan memperpanjang catatan tanpa kemenangan menjadi lima laga beruntun di K-League, sementara laju tiga kemenangan beruntun Anyang juga terhenti.

Dikutip dari Inter Football, Shin Tae-yong mencoba berbagai cara untuk membongkar pertahanan rapat Anyang.

Setelah tampil buntu di babak pertama dengan skema 3-4-3, Shin memasukkan Bojanic untuk menggantikan Baek In-woo.

Pergantian ini mengubah pola Ulsan menjadi 3-4-1-2, dengan Bojanic menjadi pengatur serangan di belakang duet Huh Yul dan Erik.

Strategi itu sempat menimbulkan sedikit kebingungan di lini belakang Anyang, bahkan membuat Ulsan terlihat lebih menguasai lini tengah.

Namun, ketajaman di sepertiga akhir lapangan tetap menjadi masalah utama.

Meskipun memasukkan pemain cepat seperti Um Won-sang untuk menambah variasi serangan, Ulsan tetap kesulitan menciptakan peluang bersih.

Baca Juga: Rapor Dean James: Kunci Kemenangan Go Ahead di Derby Lawan PEC Zwolle

Passing antarlini berjalan cukup baik, tetapi ketika memasuki area kotak penalti lawan, keputusan akhir dan akurasi penyelesaian justru melempem.

Mantan pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong (Instagram/@republikindonesia)

Eks pelatih Timnas Indonesia itu juga mencoba menambah energi baru di lini tengah dengan memasukkan Lee Hee-gyun, namun tetap saja Ulsan gagal memecah kebuntuan hingga peluit panjang.

Usai laga, Shin Tae-yong mengungkapkan kekecewaannya.

Menurutnya, anak asuhnya kurang cepat memindahkan bola dan tidak cukup tajam dalam memanfaatkan celah lawan.

“Meski lawan bertahan, kami seharusnya bisa menggunakan kombinasi satu-dua atau pergerakan cepat untuk membongkar pertahanan mereka. Sayangnya, itu tidak keluar hari ini. Kalau bisa diperbaiki, tempo permainan kami akan lebih baik,” ujar Shin.

Kontributor: M.Faqih

Load More