Bola / Bola Indonesia
Rabu, 24 September 2025 | 19:01 WIB
Pelatih Persija, Mauricio Souza, menilai jadwal Super League 2025/2026 yang mengharuskannya tim asuhannya menjalani empat laga tandang beruntun sebagai hal yang absurd. (ileague.id)
Baca 10 detik
  • Pelatih Persija merasa ketidakseimbangan jadwal bisa memengaruhi performa tim.
  • Souza berharap ada evaluasi dari penyelenggara liga terkait penjadwalan.
  • Mauricio Souza menganggap jadwal empat laga tandang beruntun sebagai hal yang tidak masuk akal.

Suara.com - Pelatih Persija, Mauricio Souza, menilai jadwal Super League 2025/2026 yang mengharuskannya tim asuhannya menjalani empat laga tandang beruntun sebagai hal yang absurd.

Menurutnya, jadwal ini menambah beban perjalanan tim di tengah kompetisi yang sudah ketat. Terlebih, laga kandang dibutuhkan untuk menaikan kepercayaan diri pemain.

"Saya harus bilang ini absurd," kata Souza saat ditemui di Persija Training Ground, Depok, Rabu (24/9/2025).

"Empat laga tandang beruntun, apakah ada tim lain yang mengalami hal serupa? Saya tidak tahu, tapi yang jelas hanya kami yang harus menjalaninya," jelasnya.

Persija sebelumnya melawat ke Makassar untuk menghadapi PSM pada Minggu (21/9/2025), kemudian selanjutnya dijadwalkan bertemu Borneo FC (28/9/2025).

Setelah jeda internasional, tim kesayangan Jakmania itu akan bersua dengan Persebaya Surabaya pada 18 Oktober, kemudian Madura United pada 24 Oktober.

Souza menekankan, jadwal padat di luar kandang menuntut tim tetap tampil maksimal meski dihadapkan pada perjalanan jauh dan lawan-lawan yang tangguh.

Kekalahan 0-2 dari PSM pada Minggu lalu menjadi kekalahan perdana Macan Kemayoran di musim ini.

Di luar masalah teknis, Souza mengaku tidak terlalu memedulikan komentar pendukung di media sosial.

Baca Juga: Mauricio Souza Minta Pemain Persija Jakarta Sadar Diri, Kenapa?

Namun, ia mengkritisi sejumlah pemberitaan media yang menurutnya tidak objektif dalam menilai tim permainan.

“Kalau suporter wajar, mereka berbicara dengan hati. Tapi ketika media yang seharusnya paham justru mengatakan hal yang tidak sesuai dengan kenyataan di lapangan, itu lebih mengganggu,” pungkas mantan pelatih Madura United tersebut.

Load More