Bola / Bola Indonesia
Kamis, 23 Oktober 2025 | 12:01 WIB
Shin Tae-yong (Antara)
Baca 10 detik
  • PSSI bungkam soal pengganti Patrick Kluivert; 7 nama beredar.

  • Shin Tae Yong, eks Inter Milan, dan pelatih lokal jadi kandidat.

  • Keputusan pelatih baru krusial jelang agenda FIFA Matchday November.

Suara.com - Isu pergantian juru taktik Timnas Indonesia semakin memanas di ranah publik setelah Federasi Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) mengakhiri kerja sama dengan Patrick Kluivert.

Hingga saat ini, belum ada pengumuman resmi mengenai sosok yang akan mengisi posisi pelatih kepala Skuad Garuda.

Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, memilih untuk tidak banyak berkomentar ketika dimintai keterangan oleh media terkait nama pengganti tersebut.

Kesenjangan informasi ini memicu beredarnya berbagai spekulasi liar di media sosial mengenai kandidat pelatih, mulai dari Asia hingga Eropa.

Kepastian mengenai sosok arsitek tim ini menjadi krusial mengingat agenda penting FIFA Matchday sudah menanti di bulan November.

Nama Shin Tae Yong, mantan pelatih yang pernah menangani Timnas Indonesia, kembali menjadi topik hangat perbincangan.

Banyak warganet menyuarakan harapan agar STY kembali memimpin Tim Merah Putih karena rekam jejaknya yang mumpuni.

Pelatih berusia 54 tahun ini dianggap berhasil membawa Skuad Garuda meraih sejumlah capaian bersejarah, meskipun belum sempat mempersembahkan trofi.

Secara terbuka, STY sendiri mengindikasikan kesediaannya jika PSSI mengajukan tawaran untuk kembali melatih.

Baca Juga: Bung Harpa Sindir Alex Pastoor: 'Kalau Tahu Tak Logis, Kenapa Diterima?'

Namun, belum ada komunikasi formal yang terjalin antara PSSI dan mantan pelatih Timnas Korea Selatan tersebut.

Nama Akira Nishino, seorang pelatih senior dari Jepang, santer disebut-sebut berada di daftar pantauan kandidat pelatih Timnas Indonesia.

Pengalaman panjangnya sejak 1991, termasuk melatih timnas junior hingga senior Jepang, menjadi nilai plus yang kuat.

Juru taktik berusia 70 tahun ini juga memiliki pengalaman memimpin tim Jepang di Piala Dunia 2018.

Pengetahuannya tentang sepak bola Asia Tenggara terbukti saat ia menjabat sebagai pelatih Timnas Thailand di berbagai level.

Kandidat lain dari Eropa yang menarik perhatian adalah Frank de Boer, pelatih berkebangsaan Belanda.

Isu ini menguat setelah Simon Tahamata membagikan foto kebersamaannya dengan De Boer di media sosial.

Kedekatan emosional antara De Boer dan Erick Thohir bisa menjadi faktor, mengingat Thohir pernah menjabat sebagai presiden Inter Milan saat De Boer melatih klub tersebut pada tahun 2016.

Saat ini, Frank de Boer sedang tidak terikat kontrak dengan klub manapun setelah terakhir menangani Al Jazira, sebuah klub di Liga Uni Emirat Arab, dua tahun silam.

Di antara nama-nama asing yang beredar, Bojan Hodak, pelatih yang sukses membawa Persib Bandung meraih gelar juara Liga 1 dua kali beruntun, disebut-sebut layak dipertimbangkan.

Pengalaman mendalamnya dalam kancah sepak bola Indonesia dan Asia Tenggara, termasuk kesuksesan bersama PSM Makassar dan klub-klub Malaysia, dinilai sebagai faktor penentu.

Pelatih berusia 54 tahun ini memiliki pendekatan yang baik terhadap pemain, yang dapat menjadi keuntungan bagi Skuad Garuda.

Timur Kapadze, pelatih asal Uzbekistan, juga muncul sebagai rumor yang menawarkan perspektif baru untuk Tim Merah Putih.

Pelatih berusia 44 tahun ini baru saja membawa Uzbekistan lolos ke Piala Dunia 2026.

Saat ini, Timur Kapadze menjabat sebagai asisten pelatih di bawah Fabio Cannavaro.

Meski belum memiliki catatan melatih di Indonesia atau Asia Tenggara, Kapadze pernah berhadapan dengan Timnas Indonesia U-23 pada ajang Piala Asia U-23 2024.

Jesus Casas, pelatih asal Spanyol, dikabarkan menjadi salah satu nama yang diperhitungkan.

Rekam jejaknya sebagai asisten Luis Enrique dan kesuksesan tim yang pernah ia latih menjadi pertimbangan penting bagi PSSI.

Casas dikenal dengan filosofi permainan yang berfokus pada penguasaan bola, tekanan tinggi (high-press), dan rotasi pemain yang dinamis.

Ia berhasil membawa Timnas Irak meraih gelar juara Piala Teluk Arab 2023 setelah mulai melatih pada tahun 2022.

Pengalamannya dalam menangani tim level tinggi diharapkan mampu meningkatkan kualitas permainan Timnas Indonesia secara signifikan.

Nama terakhir dalam daftar rumor ini adalah Bernardo Tavares, mantan juru taktik PSM Makassar yang kini tidak terikat kontrak.

Selama tiga tahun menukangi PSM, pelatih asal Portugal ini berhasil mempersembahkan satu gelar juara Liga 1.

Profesionalisme tinggi dan pemahamannya yang baik terhadap sepak bola Indonesia merupakan nilai tambah yang tidak dapat diabaikan.

Karakternya yang disiplin dipandang mampu membentuk mentalitas para pemain Timnas Indonesia.

Meskipun sifatnya yang cenderung blak-blakan di hadapan media mungkin menjadi tantangan kecil bagi PSSI, kualitas dan rekam jejaknya tetap menempatkannya sebagai salah satu kandidat yang menjanjikan.

Load More