Bola / Liga Italia
Rabu, 29 Oktober 2025 | 13:14 WIB
Andrea Pirlo, dari gagal di Inter hingga jadi legenda Juventus. [Dok. IG Andrea Pirlo Offciail]
Baca 10 detik
  • Pirlo sempat gagal bersinar di Inter sebelum menemukan peran sejatinya di Brescia.
  • Kejeniusan taktiknya menjadikannya pusat permainan di AC Milan dan Juventus.
  • Warisannya abadi sebagai simbol elegansi dan kecerdasan dalam sepak bola Italia.

Pirlo tetap setia pada gayanya, lamban namun jenius, tenang di tengah tekanan, dan mematikan lewat bola mati.

Saat sepak bola Eropa mulai mengagungkan pressing tinggi, Pirlo membuktikan bahwa kecerdasan bisa mengalahkan kecepatan.

Menjelang akhir karier, ia merantau ke MLS bersama New York City FC, bergabung dengan Frank Lampard dan David Villa.

Meski bermain jauh dari sorotan Eropa, aura elegan dan kharismanya tak pernah luntur.

Bagi banyak penggemar, setiap momen Pirlo, entah itu umpan terukur, tendangan bebas indah, atau penalti Panenka melawan Inggris di Euro 2012 adalah pelajaran tentang seni mengendalikan permainan.

Dari Brescia ke Milan, dari Juventus hingga New York, Andrea Pirlo membuktikan bahwa kejeniusan di lapangan tidak selalu datang dari tenaga, tapi dari pikiran dan sentuhan yang penuh ketenangan.

Sebuah warisan yang membuatnya dikenang selamanya sebagai Sang Arsitek Sepak Bola Italia.

Kontributor: Azka Putra

Baca Juga: Napoli Amankan Kemenangan Tipis atas Lecce, Kokoh di Puncak Klasemen Serie A

Load More