Bola / Bola Dunia
Sabtu, 01 November 2025 | 17:41 WIB
PSG resmi angkat trofi Piala Super Eropa setelah singkirkan Tottenham lewat adu penalti. (Instagram/psg)
Baca 10 detik
  • Sejumlah klub besar justru tampil lebih hebat setelah menjual pemain bintang mereka
  • Strategi penggunaan dana hasil penjualan menjadi kunci sukses, seperti yang dilakukan Inter Milan, Liverpool, dan Leicester City
  • Transformasi kolektif menjadi ciri utama kesuksesan tim-tim tersebut, di mana kekuatan tim tidak lagi bergantung pada satu pemain

Suara.com - Kehilangan pemain bintang sering dianggap bencana bagi sebuah klub. Namun, sejarah sepak bola membuktikan sebaliknya.

Tidak sedikit tim yang justru tampil lebih kuat setelah menjual sang andalan.

Berikut lima contoh klub yang sukses membalik keadaan dan tampil gemilang setelah ditinggal pemain terbaik mereka.

Everton (2004)

Pada 2004, Wayne Rooney menjadi talenta paling panas di dunia sepak bola setelah mencetak gol sensasional melawan Arsenal di usia 16 tahun.

Manchester United pun memboyongnya seharga £25,6 juta, rekor untuk pemain muda saat itu.

Namun siapa sangka, Everton justru bangkit setelah kepergian Rooney.

Arsip - Mantan pesepak bola Inggris Wayne Rooney.(ANTARA/AFP/ALEKSANDRA SZMIGIEL)

Manajer David Moyes menggunakan dana hasil penjualan untuk mendatangkan Tim Cahill, Mikel Arteta, Marcus Bent, dan James Beattie.

Hasilnya luar biasa, dari peringkat 17 musim sebelumnya, Everton finis keempat di Premier League 2004/2005 dan lolos ke kualifikasi Liga Champions.

Baca Juga: Prediksi Liverpool vs Aston Villa: Kans The Villans Patahkan Kutukan di Anfield

Inter Milan (2009)

Transfer Zlatan Ibrahimovic ke Barcelona pada 2009 menjadi titik balik besar bagi Inter Milan.

Klub Italia itu menerima £40 juta plus Samuel Eto’o sebagai bagian dari kesepakatan.

Dana tersebut digunakan untuk mendatangkan Wesley Sneijder, Lucio, Diego Milito, dan Thiago Motta,fondasi bagi tim Jose Mourinho yang legendaris.

Musim itu, Inter mencatat sejarah dengan meraih treble winners, Serie A, Coppa Italia, dan Liga Champions.

Mereka bahkan menyingkirkan Barcelona milik Ibrahimovic di semifinal Liga Champions.

Liverpool (2018)

Jurgen Klopp mengucapkan duka mendalam atas tewasnya Diogo Jota. [Instagram Jurgen Klopp]

Ketika Philippe Coutinho dijual ke Barcelona seharga £142 juta pada 2018, banyak fans Liverpool yang khawatir.

Namun manajer Jurgen Klopp memanfaatkannya dengan cerdas, bukan membeli pengganti langsung, tapi memperkuat lini belakang.

Liverpool mendatangkan Virgil van Dijk (£75 juta) dan Alisson Becker (£67 juta).

Dua rekrutan ini mengubah wajah tim sepenuhnya. Liverpool pun sukses juara Liga Champions 2018/2019 serta juara Premier League 2019/2020, pertama kalinya dalam 30 tahun.

Kini, nama Coutinho sering jadi lelucon di media sosial karena transfernya mendanai era kejayaan Liverpool.

Leicester City (2019)

Penjualan Harry Maguire ke Manchester United seharga £80 juta pada 2019 menjadi rekor dunia untuk bek tengah.

Tapi bukannya melemah, Leicester City justru membaik.

Dana besar itu digunakan untuk mempermanenkan Youri Tielemans, serta memperkuat skuat Brendan Rodgers.

Hasilnya, dua musim beruntun finis di posisi lima besar dan menjuarai Piala FA 2021, trofi pertama dalam sejarah klub di ajang tersebut.

PSG (2004)

Musim panas 2024, Kylian MbappE akhirnya hengkang ke Real Madrid secara gratis.

Banyak yang mengira PSG akan runtuh tanpa pencetak gol terbanyak sepanjang sejarah klub itu.

Namun pelatih Luis Enrique justru membangun tim yang lebih kolektif.

Ousmane DembelE diubah menjadi penyerang tengah, sementara Bradley Barcola, Desire Doue, dan Khvicha Kvaratskhelia menjadi motor baru lini serang.

Hasilnya? Luar biasa. PSG memenangkan treble bersejarah, Ligue 1, Coupe de France, dan Liga Champions pertama mereka, bahkan menghancurkan Inter Milan 5-0 di final.

Kontributor: Azka Putra

Load More