- Han Willhoft-King tinggalkan karier profesional dan memilih studi hukum di Universitas Oxford.
- Ia menilai sepak bola tidak memberi masa depan panjang dan kurang menantang secara intelektual.
- Pemain keturunan Indonesia ini pernah berlatih dengan skuad utama Manchester City.
Suara.com - Keputusan mengejutkan datang dari mantan pemain muda Manchester City, Han Willhoft-King.
Di usia ketika banyak pesepak bola muda sedang mengejar debut di Premier League, Willhoft-King justru mengambil jalan berbeda, meninggalkan karier profesional demi menempuh pendidikan hukum di Universitas Oxford.
Willhoft-King, yang pernah menimba ilmu di akademi Tottenham sebelum bergabung dengan Manchester City, rutin mendapat kesempatan berlatih bersama skuad utama The Citizens.
Ia merasakan langsung intensitas latihan bersama nama-nama besar seperti Erling Haaland, Kevin De Bruyne, hingga Ilkay Gundogan.
Namun, kemewahan fasilitas dan kesempatan berlatih bersama superstar dunia tidak membuatnya bertahan.
Pemain berusia 19 tahun itu mengungkap bahwa ia justru merasa tidak bahagia menjalani kehidupan sebagai pesepak bola profesional.
Tak hanya itu, ia juga menyebut bahwa karier sebagai pesepak bola tak bisa memberikan masa depan yang lebih baik.
Ditegaskan pemain keturunan Indonesia itu bahwa justru dengan ia memilih untuk kuliah hukum di Oxford memberikan banyak pilihan di masa depan.
“Karier terbaik hanya 10–15 tahun. Setelah itu apa? Kuliah memberi platform untuk masa depan yang lebih panjang," ungkapnya kepada The Guardian.
Baca Juga: Bakat Muda Jawa-Belanda, Pemain Keturunan Indonesia Ikai Muhamad Torehkan 12 Gol!
Sebelum fokus pada pendidikan, Willhoft-King sempat diminati universitas-universitas ternama seperti UCLA dan Harvard.
Ia bahkan sempat menandatangani kontrak enam bulan dengan FC Cincinnati 2 di MLS Next Pro.
Kini, ia merasa kehidupannya lebih seimbang: belajar, bersosialisasi, dan bermain untuk tim kampus.
Ia menyebut meninggalkan sepak bola sebagai keputusan terbaik yang pernah ia ambil.
Ia menilai sepak bola tidak memberikan tantangan yang cukup bagi pikirannya.
“Aku merasa kurang terstimulasi di sepak bola. Seakan-akan aku bisa melakukan lebih banyak hal. Aku menyia-nyiakan waktu setiap hari," ungkapnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
RKUHAP Resmi Jadi UU: Ini Daftar Pasal Kontroversial yang Diprotes Publik
-
Permintaan Pertamax Turbo Meningkat, Pertamina Lakukan Impor
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
Terkini
-
Habis Bantai Timnas Indonesia, Pelatih Timnas Mali Jelang Leg 2: Tetap Tak Akan Mudah
-
PSSI Tunggu Satu Pemain Keturunan yang Belum Debut untuk Gabung ke Timnas Indonesia U-23
-
Pelatih Pemain Keturunan Rp 1,2 Triliun Kecewa: Standar Kami Menurun, Buang Peluang Besar
-
Respons Pemain Timnas Indonesia Lihat Sang Kakak Lolos ke Piala Dunia 2026
-
Cedera Bone Spur, Hanif Sjahbandi Menepi dari Skuad Persija Jakarta
-
Pelatih Belanda Kurang Senang meski Oranje Lolos ke Piala Dunia 2026, Kenapa?
-
Here We Go! Ini Jadwal Kedatangan Marselino Ferdinan Perkuat Timnas U-22
-
Berapa Jumlah Hadiah Uang yang Diterima Rizky Ridho Jika Menang Puskas Award 2025?
-
Empat Hari Libur, Persib Bandung Kini Siap Tempur Lawan Dewa United
-
Prediksi Ranking FIFA Timnas Indonesia di Tahun 2026 dengan Pelatih Baru