Bola / Bola Dunia
Kamis, 25 Desember 2025 | 13:52 WIB
Kontroversi mewarnai laga Benin vs Republik Demokratik Kongo (RD Kongo) pada pertandingan pembuka Grup D Piala Afrika (AFCON), Rabu (24/12/2025) waktu setempat. [Dok. IG beninfootball]
Baca 10 detik
  • Republik Demokratik Kongo mengalahkan Benin 0-1 pada laga pembuka Grup D AFCON, melalui gol tunggal Theo Bongonda di babak pertama.
  • Gol kedua RD Kongo dianulir oleh VAR karena offside, meskipun sempat terjadi kontroversi insiden handball di akhir laga.
  • Keputusan wasit tidak meninjau klaim penalti Benin disebabkan oleh gangguan teknis atau malfungsi pada sistem VAR menjelang akhir pertandingan.

Suara.com - Kontroversi mewarnai laga Benin vs Republik Demokratik Kongo (RD Kongo) pada pertandingan pembuka Grup D Piala Afrika (AFCON), Rabu (24/12/2025) waktu setempat.

Insiden handball di menit-menit akhir pertandingan gagal ditinjau wasit karena sistem VAR mengalami gangguan, membuat Benin merasa dirugikan.

Benin harus mengakui kekalahan 0-1 dari RD Kongo dalam laga tersebut.

Gol tunggal kemenangan dicetak Theo Bongonda pada babak pertama setelah memanfaatkan kesalahan lini belakang Benin.

Umpan panjang Arthur Masuaku gagal diantisipasi Yohan Roche, yang membiarkan bola melewatinya. Bongonda pun menyambar bola dengan tembakan voli jarak dekat yang tak mampu dibendung kiper Saturnin Allagbe.

RD Kongo sempat menggandakan keunggulan di awal babak kedua melalui sundulan penyerang Real Betis, Cedric Bakambu.

Namun setelah peninjauan VAR yang cukup lama, gol tersebut dianulir karena offside dalam proses build-up.

Masalah besar justru muncul menjelang akhir pertandingan.

Sebuah umpan silang Benin terlihat mengenai tangan atau bahu kapten RD Kongo, Chancel Mbemba, di dalam kotak penalti. Insiden tersebut memicu protes keras dari kubu Benin yang menuntut penalti.

Baca Juga: Bikin Gebrakan, I.League Permanenkan Wasit Asing untuk Pimpin Super League 2025/2026

Meski tayangan ulang televisi tidak sepenuhnya jelas apakah bola mengenai tangan atau bahu Mbemba, wasit Abongile Tom sejatinya tetap bisa melakukan peninjauan ulang di monitor pinggir lapangan.

Namun, hal itu tidak dapat dilakukan karena VAR dilaporkan tidak berfungsi pada momen krusial tersebut.

Pihak ofisial pertandingan kemudian mengakui bahwa insiden itu tidak bisa ditinjau akibat malfungsi VAR, keputusan yang membuat para pemain dan staf Benin geram.

“Kami menyaksikan pertandingan sepak bola yang sangat bagus dan tidak pantas ada pihak yang kalah,” ujar pelatih Benin, Gernot Rohr dilansir dari Dailymail.

“Tim saya membuat saya bangga. Sekarang kami akan fokus mempersiapkan laga berikutnya melawan Botswana, dengan keuntungan kembalinya pemain-pemain kami yang sempat terkena skorsing.”

Benin dijadwalkan menghadapi Botswana pada laga selanjutnya. Botswana sendiri menelan kekalahan telak 0-3 dari Senegal di pertandingan pembuka grup.

Load More