Suara.com - Film dokumenter The Act of Killing (TAoK) atau yang juga diberi titel Jagal, akhirnya gagal meraih Piala Oscar, setelah sebelumnya menjadi pemberitaan heboh dan banyak diunggulkan saat masuk nominasi. Walau demikian, sang sutradara, Joshua Oppenheimer, mengaku tidak kecewa, bahkan sudah cukup puas dan bangga.
Berbicara kepada The Guardian, beberapa jam setelah perhelatan Academy Awards ke-86 usai, Senin (3/3/2014) waktu setempat, Oppenheimer justru menyampaikan bahwa ada hal-hal lebih penting yang telah berhasil dihadirkan film itu, yang membuatnya senang dan bangga.
"Saya sejujurnya merasa kami sebenarnya sudah menang," ujar Oppenheimer. "Film ini telah memunculkan satu tingkat perubahan di Indonesia, lebih dari apa yang sempat kami harapkan tiga tahun lalu. Kami tidak membuat film ini untuk meraih Oscar; namun untuk membuka kemungkinan-kemungkinan atas perubahan," sambungnya.
Oppenheimer melanjutkan, bagi dirinya hal paling signifikan adalah bahwa film ini menjadi bagian dari perjuangan melawan impunitas. Ia pun mengakui bahwa nominasi di ajang Oscar saja pun sudah turut menguatkan perjuangan tersebut.
"Apakah kami memenanginya atau tidak, nominasi ini telah membuat pemerintah (Indonesia) mengakui apa yang telah terjadi (dulu) itu adalah salah. Itulah hal signifikan dalam perjuangan melawan impunitas, dan itu mungkin tak akan terjadi (juga) tanpa adanya perhatian dari Oscar," katanya.
"Tidak ada kepahitan dalam hal ini. Tapi jelas bahwa kisah menggugah soal para penyanyi latar merupakan sebuah pilihan aman. (Namun) Akan bagus sekali jika para juri Oscar paham bahwa mereka sebenarnya punya kekuatan untuk membuat perubahan yang sebenarnya," tandas Oppenheimer pula.
Seperti diketahui, di kategori dokumenter, penghargaan terbaik akhirnya diberikan kepada film 20 Feet from Stardom, yang intinya mengisahkan lika-liku para penyanyi latar di industri musik. Sementara, TAoK sendiri adalah film terkait pembantaian massal menyusul peristiwa G30S/PKI, dengan aktor utama beberapa sosok jagal sebenarnya yang diminta dan bersedia untuk menuturkan sendiri kisah mereka di depan kamera. (The Guardian)
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
8 Drama Korea Tayang Januari 2026, Bertabur Aktor Keren
-
Review Film Suka Duka Tawa: Angkat Topi untuk Transformasi Teuku Rifnu Wikana
-
Lirik Lagu Natal Dari Pulau dan Benua dan Chordnya yang Meriah
-
Lirik Lagu dan Chord Natal Pulihkan Kita Lengkap dengan Maknanya
-
Kejutan di Soundrenaline 2025, Bilal Indrajaya dan Maudy Ayunda Rayakan Ulang Tahun di Panggung
-
Lirik Lagu dan Chord Sebab Natal Tak Akan Berarti Tanpa KasihMu
-
Jurus 'Jalur Langit' Arif Brata Biar Film Suka Duka Tawa FYP, Sampai Bawa-Bawa Bilqis
-
Jadwal Lengkap Soundrenaline 2005 Hari Ini: Lokasi Panggung dan Penampil
-
Kim Woo Bin dan Shin Min Ah Menikah, Acara Digelar Intim
-
Profil Gilli Jones, Aktor Berdarah Indonesia yang Masuk Bursa Casting Flynn Rider di Tangled