Suara.com - India melarang pemutaran sebuah film yang bercerita tentang pembunuhan mantan perdana menteri Indira Gandhi. Film itu dicurigai memuja kedua pembunuh sang perdana menteri sebagai pahlawan.
Film berjudul "Kaum De Heere" atau jika diterjemahkan bebas menjadi "Berlian-berlian Masyarakat" dijadwalkan diputar Jumat (22/8/2014), tetapi dinas intelijen India mengatakan film itu bisa memicu konlik di tengah masyarakat.
Dewan Pusat Sertifikasi Perfilman, lembaga sensor film India, dalam pernyataanya pada Kamis malam (21/8/2014) mengatakan film itu dilarang diputar karena beresiko mengganggu keamanan di dalam negeri.
Film itu sendiri bercerita tentang dua pengawal Indira Gandhi yang berasal dari komunitas Sikh. Satwant Singh dan Beant Singh, nama kedua pengawal itu, menembak mati Gandhi sebagai balas dendam atas keputusan sang perdana menteri yang mengirim tentara untuk menyerang Kuil Emas, situs paling suci kelompok minoritas Sikh di India.
Penyerangan terhadap Kuil Emas itu dilakukan untuk menangkap anggota-anggota militan Sikh yang berlindung di dalam situs suci yang terletak di Amritsar, Punjab, wilayah India bagian utara.
Warga Sikh mengatakan ribuan orang tewas dalam penyerangan ke kuil paling suci umat Sikh tersebut.
Pembunuhan Gandhi sendiri memicu salah satu kerusuhan paling berdarah dalam sejarah India. Warga Sikh dikejar-kejar dan lebih dari 3000 kaum Sikh tewas dalam konflik horizontl di seluruh India.
Adapun Beant Singh tewas ditembak polisi setelah pembunuhan itu. Sementara Satwant Singh ditangkap dan meninggal di tiang gantungan.
Keputusan pemerintah melarang pemutaran film itu ditentang oleh produser film tersebut, Ravidner Ravi.
"Saya mengikuti persidangan kasus itu dan membaca laporan penyelidikan pembunuhan tersebut. Saya juga menghabiskan banyak waktu dengan keluarga Satwant dan Beant Singh sebelum membuat film itu," kata Ravi.
"Film-film tentang pembunuhan politik banyak ditemukan di seluruh dunia, jadi mengapa tidak boleh membuat film tentang pembunuhan (Indira) Gandhi?" ujar dia. (BBC)
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
Terkini
-
Cerita Perjalanan Karier Rossa, Sang Diva yang Minim Obsesi Tapi Kaya Inovasi
-
Once Ungkap Sejarah Kelam Royalti Musik di Indonesia, dari Amarah Musisi Dunia dan Bencana Kelaparan
-
Komentar Nyinyir Soal Rahim Copot Viral, Dokter Irwin Lamtota Minta Maaf ke Dokter Gia Pratama
-
Awas Kena Sanksi! Remix Potongan Film Jadi Parodi di Medsos Ternyata Pelanggaran Hak Cipta
-
Bukan Ari Lasso, Ahmad Dhani Sebut Puncak Kejayaan Dewa 19 Ada di Era Once Mekel
-
'Jatuh Hati' Jadi Titik Balik Kariernya, Raisa Kini Percaya Diri Menulis Lagu
-
Blak-blakan, Farida Nurhan Bongkar Rahasia Bahagia Tanpa Suami: Bisa Pakai Jari atau Mainan
-
Cerita Atta Halilintar Di-DM Carles Puyol Hingga Gerard Pique, Tiba-Tiba Nongol di Jakarta
-
Musisi Papan Atas Bersatu di IMUST 2025, Rumuskan Arah Baru Industri Musik Nasional
-
Bukan Pensiun dari Dunia Hiburan, Narji Ungkap Alasan Terjun ke Sawah