Kapan Anda mulai terlibat di Lapas Nusakambangan?
Sekitar dari tahun 2011 itu deh. Sampai 2013.
Jadi apa peran Anda di sana?
Jadi mereka terpidana mati dikumpulkan. Yang paling banyak dari Lapas Pasir Putih, yang paling pojok, sekitar 70 orang. Nah mereka ini dibantu yayasan kita ngurusin masalah hukumnya, ada yang naik banding, peninjauan kembali (PK).
Kasusnya apa aja?
Ada yang pembunuhan, pemerkosaan, ada narkoba.
Pelajaran apa yang bisa Anda petik selama menjadi pendamping terpidana mati apa?
Jadi lebih menghargai hidup.
Curhatan paling sedih dari mereka apa?
Baca Juga: Polisi Bantah Rumah Tessa Kaunang Digerebek, Sandy Tumiwa Bohong?
Mereka semuanya pingin hidup. Suka kepikiran kalau mereka curhat. Bahkan ada barang-barang mereka yang ada di saya. Ada terpidana mati ngasih saya hadiah sepatu. Dikasih kenang-kenangan. Dia sudah meninggal sekarang. Sudah dieksekusi.
Sejauh ini Anda sudah mendampingi berapa orang?
Kegiatan kita di sana pelayanan rohani. Kita ketemunya gantian. Biasanya kita ke sana minggu terakhir setiap bulan. Selama minggu ke-4, biasanya kita dari Senin, Selasa, Rabu, Kamis, kita di sana bolak-balik keluar Nusakambangan. Jadi sudah bertemu banyak sekali dari mereka. Tapi tidak semua dari mereka kita bantu. Hanya yang tertentu.
Yang paling berkesan apa?
Yah semuanya menyedihkan. Karena mereka di penjaranya belasan tahun dan masuk sebagai terpidana mati. Tetapi mereka menjalankan hukuman badan juga. Harusnya kalau sudah terpidana mati langsung dieksekusi. Nggak usah dipenjara selama belasan tahun, kalau begitu hukumannya turun dong, misal jadi seumur hidup.
Anda tak menyesal sempat meninggalkan akting untuk kegiatan ini?
Nggaklah. Ini panggilan hati.
Sekarang masih sering mendampingi mereka?
Sekarang di Nusakambangan ada penyusutan. Jadi beberapa lapas ditutup. Udah berubah situasinya. Sebenernya tahun 2015 saya masih sering ke sana.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
Cek Fakta: Viral Klaim Pigai soal Papua Biarkan Mereka Merdeka, Benarkah?
-
Ranking FIFA Terbaru: Timnas Indonesia Makin Pepet Malaysia Usai Kena Sanksi
-
Sriwijaya FC Selamat! Hakim Tolak Gugatan PKPU, Asa Bangkit Terbuka
-
Akbar Faizal Soal Sengketa Lahan Tanjung Bunga Makassar: JK Tak Akan Mundur
-
Luar Biasa! Jay Idzes Tembus 50 Laga Serie A, 4.478 Menit Bermain dan Minim Cedera
Terkini
-
Debut Jadi Sutradara, Iko Uwais Sumbangkan Hasil Penjualan Tiket Film Timur untuk Korban Bencana
-
Soundrenaline 2025: Revolusi 'Sana-Sini' yang Menghidupkan Denyut Nadi Musik Indonesia
-
Di Balik Layar Film Modual Nekad: Totalitas Gisel, Hijab 'Natal' Gempi hingga Strategi Gading Marten
-
Shooting Star, Sebuah Surat Cinta untuk Kehilangan yang Belum Usai dari Eileen Pandjaitan
-
Sinopsis Film Semua akan Baik-Baik Saja: Disutradarai Baim Wong, Reza Rahadian Jadi Pemeran Utama
-
Disebut Simpanan Ridwan Kamil, Ini Sosok Safa Marwah Sahabat Dinar Candy
-
Deretan Drama Korea Kim Woo Bin, Pernah Jadi Jin Ajaib!
-
Film Malam 3 Yasinan: Debut Menantang Shalom Razade dan Hamish Daud
-
Deretan Drama Korea Genre Komedi Romantis Sepanjang 2025, Bisa Ditonton di Netflix!
-
Sinopsis His & Hers, Kisah Jurnalis Ungkap Kasus Pembunuhan Penuh Misteri