Suara.com - Pretty Asmara lahir di Lumajang, Jawa Timur, 27 September 1977. Artis serba bisa tersebut mulai eksis di dunia hiburan Tanah Air sejak memainkan sinetron Saras 008, tahun 1998 lalu.
Melalui peran antagonis dalam sinetron tersebut, nama Pretty Asmara semakin melambung. Alhasil, sejumlah judul sinetron lainnya berhasil dibintangi sang artis dengan sukses, sebut saja Dendam Nyi Pelet hingga Di Balik Asrama.
Karier akting Pretty Asmara pun melebar ke dunia perfilman. Terbukti, perempuan berbadan sintal itu berperan dalam Kejar Amerika hingga Tina Toon dan Lenong Bocah The Movie. Ia juga aktif dalam pementasan teater.
Pretty Asmara diketahui mengidap obesitas atau kelebihan berat badan. Namun, justru tubuh besarnya itu lah yang menjadi daya tarik.
Seiring dengan berjalannya waktu, nama Pretty Asmara mulai meredup. Wajahnya tak lagi malang melintang di pertelevisian atau perfilman Tanah Air, seperti dulu kala.
Tiba-tiba saja, tepatnya Juli 2017, Pretty Asmara ditangkap pihak kepolisian di Hotel Grand Mercure, Kemayoran, Jakarta Utara. Pretty ditangkap bersama Hamdani alias Dani dan tujuh perempuan, yaitu SS, EY, ES, MA, AH, GL, dan DW.
Tak hanya kedapatan menyalahgunakan narkoba, Pretty Asmara juga sempat dituduh sebagai mucikari atau penyalur PSK. Pretty pun harus menjalankan serangkaian proses hukum.
Pretty Asmara divonis enam tahun oleh Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Maret 2018. Pihaknya kemudian keberatan dengan vonis tersebut dan mengajukan banding.
Namun, setelah banding, hukuman Pretty Asmara justru diperberat menjadi delapan tahun penjara.
Baca Juga: Jenazah Pretty Asmara Akan Dimakamkan di Tempat Kelahirannya
Enam bulan mendekam di Rumah Tahanan Pondok Bambu, Jakarta Timur, kondisi kesehatan Pretty Asmara dikabarkan memburuk. Ia dirawat di sebuah rumah sakit di kawasan Pondok Bambu, Jakarta Timur, akibat masalah lambung.
"Nggak doyan makan, nggak bisa makan karena makanannya pedas-pedas. Makin lama makin nggak nafsu makan. Makin lama aku suka mual," ujar Pretty Asmara waktu itu.
"Jadi aku pikir aku maag. Terus diobatin, tapi kok nggak sembuh-sembuh. Biasanya kan kalau maag sehari dua hari sembuh kan. Kok gue nggak sembuh-sembuh," sambungnya lagi.
Rupanya, sakit itu merupakan pertanda akan kepergiaannya hari ini, Minggu (4/11/2018). Pretty Asmara meninggal dunia di Rumah Sakit Pengayoman kawasan LP Cipinang, Jakarta Timur, sekitar pukul 06.00 WIB.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Yovie Widianto dan Andi Rianto Gelar Konser 'Miliaran Cinta', Lagu-Lagu Hitsnya Bakal Dirombak Total
-
Sinopsis The Summer I Turned Pretty, Perjalanan Cinta Belly Berakhir di Musim Ketiga
-
Akhirnya Nikah, Ini Cara Billy Syahputra Bujuk Vika Kolesnaya Jadi Mualaf
-
Sinopsis dan Fakta Menarik Ms. Incognito, Drakor Baru Jeon Yeo Been dan Jung Jinyoung di Vidio
-
Berstatus Mantan Koruptor, Angelina Sondakh Tersindir Nonton Trailer Jembatan Shiratal Mustaqim
-
Cerita Unik Kamila Andini di Balik Keterlibatan jadi Oscar Voter
-
Bigmo dan Resbob Fitnah Azizah Salsha Selingkuh, Ibu Akui Salah Mendidik
-
Ananta Rispo Sudah Sikat Gigi Seminggu Demi Adegan Ciuman di Open BO 3, Endingnya bikin Kecewa
-
Azizah Salsha Ogah Damai usai Mediasi 3 Jam, Bigmo dan Resbob Siap-Siap Masuk Sel
-
Jadi Voter, Kamila Andini Bicara soal Peluang Film Indonesia di Oscar