8 Fakta Menarik Film 'Seperti Dendam Rindu Harus Dibayar Tuntas'

Suara.com - Salah satu film terbaru Tanah Air yang tengah mencuri perhatian adalah "Seperti Dendam Rindu Harus Dibayar Tuntas". Bagaimana tidak, film ini sudah menembus berbagai festival film internasional dan sukses mendapatkan banyak pujian.

Kehadiran film yang dibintangi oleh Marthino Lio ini juga sukses memikat penikmat sastra. Seperti diketahui, film ini memang diangkat dari salah satu novel hits karya Eka Kurniawan dengan judul yang sama. Tak heran penikmat sastra juga ikut antusias menyambut penayangan film ini.

Film yang diproduksi oleh Palari Films ini berkisah tentang Ajo Kawir (Marthino Lio), seorang jagoan yang tak kenal takut. Alasan di balik hasratnya untuk terus bertarung tersebut karena ia tak ingin dicap gagal sebagai seorang pria, apalagi dengan keadaannya yang impoten.

Namun, semua nyali besarnya langsung ciut ketika bertemu dengan perempuan tangguh bernama Iteung. Tak hanya membuatnya babak belur, Iteung juga berhasil membuatnya jatuh cinta. Sayangnya, meskipun pada akhirnya Iteung bisa menerima keadaannya, kisah cinta mereka tak berjalan mulus.

Tak hanya dikemas dalam alur cerita yang menarik, film "Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas" ini juga memiliki keunggulan-keunggulan lainnya. Penasaran apa saja keunggulan dan fakta menarik film Seperti Dendam Rindu Harus Dibayar Tuntas yang membuatnya sangat menarik? Simak, yuk!

1. Film "Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas" diadaptasi dari novel dengan judul yang sama karya Eka Kurniawan, salah satu sastrawan paling terkenal di Indonesia. Novel yang terbit pada tahun 2014 lalu tersebut merupakan novel ketiga Eka Kurniawan dan termasuk salah satu novel paling populer di tanah air.

2. Sama seperti novelnya, film "Seperti Dendam, latar Rindu Harus Dibayar Tuntas" juga diambil dari akhir tahun 1980 hingga awal tahun 1990-an. Karena itulah, kostum yang dikenakan oleh para pemeran juga disesuaikan dengan tren fesyen pada masa itu, seperti jaket yang dikenakan Ajo Kawir dan bandana milik Iteung.

3. Kesan era 80-an tersebut tak hanya ditampilkan melalui fesyen, tetapi juga gaya bahasa. Setiap dialog dalam film "Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas" menggunakan bahasa baku. Bahkan, para pemain juga dibiasakan untuk tetap menggunakan bahasa baku selama proses syuting.

4. Fakta film "Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas" juga disesuaikan dengan fakta-fakta dan peristiwa-peristiwa yang terjadi di era tersebut. Misalnya, gerhana matahari tahun 1983 dan kasus penembakan misterius atau petrus yang terjadi di tahun 1980-an.

Baca Juga: Bukan Peran Utama, Ini Alasan Reza Rahadian Mau Bintangi Film SDRHDT

5. Untuk semakin menambah kesan analog, pengambilan gambar dalam film "Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas" dilakukan dengan menggunakan kamera analog dan film seluloid 16 milimeter. Selain itu, film ini juga melibatkan sinematografer kondang asal Jepang, Akiko Ashizawa, dalam proses syuting dengan film analog tersebut.

6. Menariknya lagi, film "Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas" ini juga mengangkat beberapa isu sensitif yang dikemas dalam alur cerita yang menarik. Beberapa di antara isu sensitif yang dibahas dalam film ini adalah penyalahgunaan kekuasaan, toksik maskulinitas, dan kekerasan seksual.

7. Tak hanya diadaptasi dari karya terkenal, film "Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas" juga digarap oleh Edwin, salah satu sutradara terbaik tanah air. Edwin telah menggarap sejumlah film populer Indonesia seperti "Gie", "Posesif", "Aruna dan Lidahnya", dan juga "Ali & Ratu-Ratu Queens". Sudah nonton film-film tersebut?

8. Edwin juga menggandeng sejumlah aktor dan aktris papan atas untuk terlibat dalam film "Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas". Beberapa di antaranya adalah Marthino Lio, Ladya Cheryl, dan Reza Rahadian. Aktris senior Christine Hakim serta aktris sekaligus novel Djenar Maesa Ayu juga ikut meramaikan film ini, lho.

Sekadar informasi tambahan, film "Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas" berhasil memenangkan penghargaan Golden Leopard. Edwin menjadi sutradara Indonesia pertama yang berhasil memenangkan penghargaan bergengsi tersebut.

Itulah dertan fakta film "Seperti Dendam, Rindu Harus Dibayar Tuntas". Menarik, bukan? Film yang satu ini sedang tayang di bioskop sejak 2 Desember kemarin, nih. Apakah kamu sudah nonton?