Suara.com - Mantan artis cilik, Umay Shahab memulai debutnya sebagai seorang sutradara. Film perdananya yang berjudul Kukira Kau Rumah mendapat sambutan positif dari publik.
Rupanya, keinginan Umay Shahab menjadi sutradara sudah terbesit sejak kecil. Saat masih bermain sinetron Eneng dan Kaos Kaki Ajaib di 2007, kursi sutradara sudah menjadi hal yang menarik baginya.
Lelaki berusia 20 tahun ini pun terus mengumpulkan pengalamannya berakting hingga akhirnya membuat film pendek pertamanya berjudul Cinta di Balik Awan.
Film pendek tersebut tayang di YouTube pribadinya pada 2014 dan kini sudah ditonton lebih dari 8 juta kali.
Kira-kira bagaimana cerita Umay Shahab hingga kini mewujudkan mimpinya menjadi sutradara layar lebar? Simak wawancaranya berikut ini.
Cita-cita jadi sutradara dari kapan sih?
Sudah lama sih sebenernya. Dari 2007-2008, dari gue masih kecil banget, kayak 'Pengin deh suatu saat jadi sutradara' itu muncul pas gue ngelihat almarhum pak Noto Bagaskoro menyutradarai sebuah sinetron.
Terus 2014 gue akhirnya bikin film pendek pertama gue yang gue tayangin di YouTube.
Lebih seru jadi sutradara apa pemain?
Baca Juga: Interview: Siva Aprilia Berhenti Tampil Vulgar demi Penuhi Tuntutan Penggemar
Dua-duanya seru sih, dua-duanya ngasih pengalaman yang berbeda. Cuman emang gue pengin eksplore diri aja.
Jadi kapok apa ketagihan?
Ketagihan dong. Kalau kapok gue nggak bakal tayangin filmnya dan ngajak semua nonton deh kayaknya haha.
Lebih besar mana sih penghasilan sutradara apa pemain?
Ya namanya dikasih honor sih enak ya, tapi lebih besar mana gue nggak mau jawab sih.
Kesulitan jadi sutradara apa aja?
Melawan diri sendiri sih sebenernya, karena ini kan pertama kali jadi sutradara, biasanya kan main film aja. Gimana gue ngeyakinin kalau gue mampu gitu gue bisa nge-direct.
Katanya sempat insecure?
Iya banget. Sempet mau nyerah juga di awal, apalagi dengan kebiasaan gue jadi pemain kan, baca skrip di awal, main, pulang. Sekarang gue harus bedah skripnya sampai ke dalam-dalamnya yang pemain nggak punya.
Lebih milih jadi sutradara atau pemain film?
Gue yang penting konteksnya berkarya sih selama konteksnya masih berkarya gue akan selalu nyaman.
Setahun ini bakal di balik layar terus atau gimana?
Nggak. Gue masih ada film yang mau tayang, film ada Mencuri Raden Saleh terus masih ada film lagi. Tapi proyek sebagai sutradara juga cukup banyak tahun ini
Di film perdana ini Ku Kira Kau Rumah, kenapa angkat isu kesehatan mental khususnya bipolar?
Jawabannya mungkin ini bisa dikaitin kalau dulu pernah ada video kak Marshanda yang diupload yang membuat orang-orang tuh jadi kayak misinformasi sendiri terhadap bipolar itu apa. Kak Marshanda menjelaskan juga pada akhirnya setelah itu, tapi orang-orang siapa sih yang mau dengerin klarifikasi, udah keburu (judge) apalagi itu udah heboh bertahun-tahun. Jadi adanya film ini semoga bisa menyuarakan hal itu lebih detail.
Sempet sharing ke Marshanda juga nggak soal film ini?
Gue berharap banget sebenernya bisa ketemu, ngobrol dan membahas film ini bareng. Tapi karena gue nggak kenal dan Prilly nggak punya koneksi ke sana, jadinya ya kita berharap semoga kak Marshanda bisa nonton film ini dan ada kesempatan ngobrol bareng kita. Pengin sebenernya ngobrol, tapi karena nggak kenal takutnya malah jadi sok asik nggak sih kalau tiba-tiba kenalan terus bahas ini.
Puas nggak sama film perdana kamu ini?
Nggak akan pernah puas. Tapi gue bangga sama hasilnya.
Takut nggak sih dipandang sebelah mata, ada tipsnya nggak buat aktor atau siapapun yang alih profesi?
Yang pasti jangan cepat nyerah dan jangan takut kalau direndahin di awal sih. Karena orang tuh biasanya punya pandangan kurang baik saat kita baru mulai pertama kali kan jadi ya diwajarkan aja tapi kita berusaha keras aja bekerja keras supaya terus lebih baik.
Jadi sutradara termuda di Indonesia, gimana nih tanggapannya?
Seneng banget sih. Gue jadi punya pengalaman syuting yang nggak bisa gue gambarin. Gue ngerasa banget disupport temen-temen, lingkungan, semua cast, crew, itu menyenangkan banget sih.
Prilly juga memberi hal yang di luar dugaan gue, semua sih nggak cuma Prilly, mereka sebegitu hebatnya support, mencurahkan semuanya. Gue makasih banget sih sama energi mereka untuk proyek ini.
Harapan untuk orang-orang yang nonton film perdana kamu sebagai sutradara?
Sebenernya ini surat kecil gue buat orang-orang yang suka mengucilkan atau menghindari temannya yang memiliki gangguan kejiwaan. Bahwa gangguan kejiwaan sama dengan gila, harus dijauhi, nggak gitu. Ini buat mereka tahu bahwa yang kita, manusia, butuhkan adalah support system karena kita makhluk sosial.
Berita Terkait
-
Umay Shahab Tegaskan Sinemaku Pictures Bukan 'Corong' Tunggal Gen Z di Industri Film
-
Diusik Umay Shahab, Bryan Domani Akui Mirip Karakter di Film Patah Hati yang Kupilih: Beda Server
-
Patah Hati yang Kupilih: Lebih dari Sekadar Cinta Beda Agama, tapi Betapa Pentingnya Keluarga
-
Keanu AGL Curhat Diremehkan Aktor di Lokasi Syuting, Nama Umay Shahab Terseret
-
Keanu Agl Pernah Diremehkan Umay Shahab: Elu Kan Selebgram, Memang Bisa Main?
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
Cek Fakta: Viral Klaim Pigai soal Papua Biarkan Mereka Merdeka, Benarkah?
-
Ranking FIFA Terbaru: Timnas Indonesia Makin Pepet Malaysia Usai Kena Sanksi
-
Sriwijaya FC Selamat! Hakim Tolak Gugatan PKPU, Asa Bangkit Terbuka
-
Akbar Faizal Soal Sengketa Lahan Tanjung Bunga Makassar: JK Tak Akan Mundur
-
Luar Biasa! Jay Idzes Tembus 50 Laga Serie A, 4.478 Menit Bermain dan Minim Cedera
Terkini
-
Debut Jadi Sutradara, Iko Uwais Sumbangkan Hasil Penjualan Tiket Film Timur untuk Korban Bencana
-
Soundrenaline 2025: Revolusi 'Sana-Sini' yang Menghidupkan Denyut Nadi Musik Indonesia
-
Di Balik Layar Film Modual Nekad: Totalitas Gisel, Hijab 'Natal' Gempi hingga Strategi Gading Marten
-
Shooting Star, Sebuah Surat Cinta untuk Kehilangan yang Belum Usai dari Eileen Pandjaitan
-
Sinopsis Film Semua akan Baik-Baik Saja: Disutradarai Baim Wong, Reza Rahadian Jadi Pemeran Utama
-
Disebut Simpanan Ridwan Kamil, Ini Sosok Safa Marwah Sahabat Dinar Candy
-
Deretan Drama Korea Kim Woo Bin, Pernah Jadi Jin Ajaib!
-
Film Malam 3 Yasinan: Debut Menantang Shalom Razade dan Hamish Daud
-
Deretan Drama Korea Genre Komedi Romantis Sepanjang 2025, Bisa Ditonton di Netflix!
-
Sinopsis His & Hers, Kisah Jurnalis Ungkap Kasus Pembunuhan Penuh Misteri