Suara.com - Para penggemar tayangan fantasi benar-benar dimanjakan tahun ini.
Hanya dalam jangka waktu kurang dari dua pekan, dua tayangan genre fantasi paling sukses dalam sejarah akan merilis serial baru: House of the Dragon, spin-off dari serial Game of Thrones; serta Lord of the Rings: The Rings of Power.
Keduanya akan berkompetisi merebut perhatian khalayak sekaligus pundi-pundi uang.
Walau para pembuat serial kedua serial menolak ada rivalitas, namun perbandingan tidak terhindarkan karena ada kemiripan antara keduanya serta momen peluncuran yang tak jauh berbeda. Episode pertama House of the Dragon akan tayang pada 21 Agustus, sedangkan The Rings of Power mengawali acara pada 2 September.
Pertempuran keduanya bakal menarik karena masing-masing meraih sukses di media berbeda. Game of Thrones berjaya sebagai serial TV, sedangkan trilogi the Lord of the Rings hits sebagai film layar lebar.
Untuk memahami serial terbaru kedua tayangan fantasi ini, mari kita bedah satu-persatu aspeknya.
Apa plot cerita House of the Dragon dan The Rings of Power?
Dua serial terbaru ini adalah prekuel dari Game of Thrones dan Lord of the Rings.
House of the Dragon mengisahkan rangkaian kejadian yang berjarak ratusan tahun sebelum Game of Thrones dan berfokus pada kebangkitan dan kejatuhan House Targaryen, salah satu keluarga yang memperebutkan kendali wilayah Westeros.
Baca juga:
Baca Juga: Obati Kerinduan Penggemar, Prekuel "Game of Thrones" Hadir Dalam Film "House of the Dragon"
- Game of Thrones: Lima kejadian sejarah di balik momen-momen yang paling banyak dibicarakan
- Kecanduan fiksi dan fiktif: Mengapa manusia butuh dongeng?
Adapun The Rings of Power menjabarkan kisah lebih jauh ke belakang, tepatnya ribuan tahun sebelum petualangan dalam film the Hobbit serta the Lord of the Rings.
Premis utamanya adalah bangkitnya tokoh jahat, Sauron.
Di mana saya bisa menyaksikan House of the Dragon dan The Rings of Power?
Keduanya ditayangkan pada dua platform streaming berbeda. House of the Dragon merupakan produksi HBO Max dan distribusinya berbeda di tiap-tiap negara.
The Rings of Power adalah andalan Amazon dalam bersaing menghadapi sesama platform streaming, seperti Netflix dan Disney. Serial itu hanya akan tersedia pada layanan Prime Video.
Baca juga:
- Netflix: Mengapa banyak orang berhenti berlangganan layanan streaming ini
- Netflix cari peserta 'Squid Game' di dunia nyata, berhadiah Rp67 miliar
Siapa saja pemeran dalam House of the Dragon dan The Rings of Power?
House of the Dragon akan menampilkan wajah-wajah pemeran yang lebih dikenal ketimbang Rings of Power, semisal Paddy Considine (Peaky Blinders) serta Matt Smith (Dr Who dan The Crown).
The Rings of Power akan mengandalkan wajah-wajah baru seperti aktor Inggris, Morfydd Clark. Dia akan memainkan peran peri Galadriel, yang pada trilogi the Lord of the Rings diperankan Cate Blanchett.
Serial mana yang menciptakan kehebohan lebih besar?
Ekspektasi dan spekulasi terhadap masing-masing serial sangat besar. Cuplikannya saja telah disaksikan jutaan penonton.
Cuplikan resmi House of the Dragon (yang dirilis ke YouTube pada Oktober 2021) saat ini sudah ditonton lebih dari 17 juta kali.
Adapun cuplikan resmi pertama The Rings of Power, yang dilepas ke publik pada Februari lalu sebagai bagian dari iklan menjelang pertandingan football di AS, ditonton lebih dari 30 juta kali di YouTube.
Keduanya juga menarik perhatian media, khususnya mengenai besaran serta ongkos produksi.
Biaya produksi The Rings of Power diperkirakan membuat acara itu sebagai serial paling mahal dalam sejarah pertelevisian. Amazon disebut-sebut telah berkomitmen menggelontorkan lebih dari US$1 miliar (Rp14,8 triliun).
Jumlah yang sama spektakulernya dicetak House of the Dragon. Ongkos produksinya disebut-sebut mencapai US$20 juta (Rp297 miliar) untuk setiap episode pada musim pertama yang berjumlah 10 episode.
Karena itu, kedua serial pasti akan menjadi hits, kan?
Itu adalah pertanyaan yang timbul di benak banyak penggemar, mengingat kedua serial punya tantangan masing-masing.
Pada kasus The Rings of Power, tantangan utama adalah transisi dari format film layar lebar ke serial televisi. Selanjutnya, serial televisi tersebut tidak akan disutradarai figur pemenang Piala Oscar, yaitu Peter Jackson, serta deretan pemeran pada trilogi film yang meraih berbagai penghargaan.
Tantangan lain berkaitan dengan JRR. Tolkien, penulis sekaligus pencipta jagat the Lord of the Rings, yang meninggal dunia pada 1973.
Amazon tidak mendapatkan hak atas The Silmarillion, kumpulan kisah yang diterbitkan pada 1977, sesudah Tolkien wafat. Padahal, rangkaian tulisan itu sangat krusial karena menetapkan kerangka historis untuk kejadian-kejadian dalam buku the Hobbit serta the Lord of the Rings.
Para produser lantas berupaya mengatasi kendala ini dengan menarik inspirasi dari catatan-catatan dalam The Return of the King, buku terakhir pada trilogi the Lord of the Rings.
Bagi para penggemar sejati the Lord of the Rings, tulisan-tulisan orisinal Tolkien kerap diperlakukan seperti kitab agama.
Nah, apakah mereka akan memberi restu terhadap serial The Rings of Power?
Mungkin perlu ada sentuhan gaib dari para pembuat serial tersebut untuk meyakinkan para pemuja karya Tolkien bahwa tayangan terbaru ini layak dikaitkan dengan jagat ciptaan sang penulis asli.
Para penggemar Game of Thrones tidak punya kerisauan serupa. Sebab George R.R. Martin, yang menulis buku-buku landasan serial orisinal, juga terlibat dalam pembuatan the House of the Dragon.
Bahkan serial baru ini merupakan adaptasi dari buku Fire and Blood karya Martin yang diterbitkan pada 2018.
Para pembuat House of the Dragon juga mungkin akan diuntungkan lantaran Game of Thrones masih tetap sangat digemari walau serial tersebut berakhir setelah delapan musim.
Akan tetapi masih ada kendala besar bagi serial tersebut. Sebagian penggemar tayangan itu cukup kecewa dengan akhir cerita pada musim kedelapan. Pertanyaannya, apakah mereka masih terpikat untuk menyaksikan serial terbaru?
Jadi serial manakah yang akan memenangi pertempuran?
Jika pencarian di internet adalah ukuran popularitas, maka House of the Dragon telah mencuri start.
Di seluruh dunia, khalayak lebih banyak mencari informasi spin-offGame of Thrones di Google ketimbang The Rings of Power—setidaknya pencarian dalam bahasa Inggris.
Pengecualian utama terjadi ketika cuplikan The Rings of Power dirilis dan pemasaran di acara Superbowl terjadi pada Februari tahun ini.
Game of Thrones sebagai sebuah tayangan franchise juga lebih banyak dicari ketimbang Lord of the Rings dalam bahasa Inggris.
Namun, apakah fakta ini bisa kemudian membuat jumlah penonton House of the Dragon lebih banyak? Lantas, kalaupun kedua serial banyak disaksikan, mengapa kita membandingkan mereka?
Itu juga yang menjadi pertanyaan George RR Martin dalam sebuah wawancara podcast awal tahun ini.
"Semua berita mengenai House of the Dragon versus The Rings of Power adalah sudut pandang yang sempit."
"Kenapa kita berasumsi fantasi hanya cukup besar untuk satu [tayangan]? Saya berharap keduanya akan sukses," tambahnya.
Akan tetapi, Martin bicara lain ketika diwawancara harian Inggris, The Independent.
"Jika mereka menang enam Piala Emmy, dan saya harap mereka meraihnya, saya berharap kami menang tujuh [piala]."
Baiklah, mau tidak mau pertempuran akan segera dimulai.
Berita Terkait
-
Segera Debut 8 Oktober, Realme 15 Pro Game of Thrones Bawa UI Khusus
-
realme 15 Pro Game of Thrones: HP Epik dengan Teknologi Dragonfire dan Desain Bisa Berubah Warna
-
CEO HBO Bocorkan Spin-off Game of Thrones Terbaru Tayang Januari 2026
-
Ending Game of Thrones Masih Jadi Perdebatan, Begini Respons Pemain
-
Sukses dengan La La Land, Addie MS Siap Hadirkan Keajaiban The Lord of the Rings di Jakarta
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
3 Alasan Wajib Nonton Drama Korea Genie Make a Wish
-
Sinopsis Gowok Kamasutra Jawa yang Angkat Kisah Mentor Bercinta, Segera di Netflix
-
Deretan Drama Korea Genre Romance Fantasi Tayang 2025, Terbaru Genie Make A Wish!
-
Ivan Gunawan Risih Dipanggil Haji Igun: Kayak Harus Menunjukkan Banget
-
Tampil di Synchronize Fest 2025, Pinkan Mambo Sosor Arya Khan di Atas Panggung
-
Pengalaman Spiritual Afgan Pergi Haji Sendirian: Awalnya Takut, Berakhir Menangis Penuh Syukur
-
Bukan Takut Istri, Ini Alasan Surya Insomnia Wajib di Rumah Sebelum Jam 9 Malam
-
Rencana Ekspansi Bisnis Warung Ayam Nunung Srimulat yang Sukses Besar
-
Ferry Maryadi Beri Lampu HIjau untuk El Putra dan Leya Princy
-
Pergaulan Jakarta Sempat Paksa Soimah Hambur-hamburkan Uang Demi Gaya