Gideon Tengker Beberkan Daftar Aset yang Ingin Digugat dari Rieta Amilia, Nilainya Capai Rp 100 Miliar

Suara.com - Gideon Tengker melalui kuasa hukumnya, Erles Rareral mengumumkan deretan aset yang nantinya akan digugat dari Rieta Amilia. Selain rumah produksi Frame Ritz, ada tiga aset lain yang masuk objek gugatan.

"Ada apartemen di SCBD, ada rumah di Tebet, ada Frame Ritz, ada hotel di Bali," ungkap Erles Rareral di kantornya di kawasan Duren Tiga, Jakarta, Selasa (28/2/2023).

Perkiraan nominal aset yang akan digugat Gideon Tengker dari Rieta Amilia pun terbilang fantastis karena mencapai ratusan miliar Rupiah.

"Kalau ditotal sekitar Rp 100 miliar," beber Erles Rareral.

Deretan aset bernilai ratusan miliar tersebut diklaim Gideon Tengker sebagai harta bersama yang sudah semestinya dibagi dua setelah cerai dari Rieta Amilia.

"Bukan kami minta bagian lebih banyak, nggak. Jangan lah jadi orang serakah. Itu kan semua sudah tercatat, suami sekian, istri sekian," jelas Erles Rareral.

Sampai nanti gugatan resmi dilayangkan, Gideon Tengker masih memberi waktu untuk Rieta Amilia agar bersedia duduk bersama membahas pembagian gono gini.

"Kami masih tunggu itikad baiknya," ucap Erles Rareral.

Sebagaimana diketahui, Gideon Tengker berniat mendaftarkan gugatan harta gono gini terhadap Rieta Amilia pada 15 Februari 2023. Di mana salah satu objek sengketanya adalah rumah produksi Frame Ritz yang diklaim sebagai unit usaha bersama.

Baca Juga: Gideon Tengker Kesal Rieta Amalia Malah Hibahkan Hotel di Bali kepada Keluarga, Benar Raffi Ahmad?

"Saya belum tahu semua jumlah asetnya, tapi yang pasti, salah satunya ya mungkin Frame Ritz," papar Gideon Tengker dalam sesi jumpa pers beberapa waktu lalu.

Namun di hari yang sudah ditentukan, Gideon Tengker mengurungkan rencana mengajukan gugatan dengan dalih masih melengkapi bukti-bukti.

Pun sampai hari ini, Gideon Tengker belum juga melayangkan gugatan gono gini yang menurut rencana awal akan didaftarkan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.

"Kami masih mencari bukti tambahan. Daripada buru-buru masuk, jadi lebih baik kami pelan-pelan tapi pasti," terang Erles Rareral.