Irfan Hakim Temukan Keanehan di Hewan Peliharaannya: Bermata 1, Bertanduk, dan Bertaring

Suara.com - Irfan Hakim menemukan fenomena yang dirasa aneh dan menyeramkan baginya ketika binturong, hewan peliharaannya, melahirkan. Induk binturong miliknya melahirkan bayi binturong yang tidak umum.

"ANEH....!!! masya Alloh... Bayi binturong lahir dengan kondisi "tidak biasa"... Bermata 1, dan bertanduk.. dan seperti sudah bertaring.. Serem banget," ungkapnya.

Irfan Hakim menuliskan judul untuk kontennya "Binturong gue lahirin anak jin!" untuk memikat penonton.

Meski sebenarnya, dia sendiri tak percaya hal mistis itu karena kondisi bayi binturong itu pasti karena masalah kesehatan.

"Pasti ada alasan kedokteran yang logis. Tapi ada juga yang melihat dari sisi mistis... duh," katanya. "Yang jelas Allah Maha Besar. Maha pencipta makhluk dengan segala bentuk," tegasnya.

Lahir dengan keadaan tak biasa, bayi binturong itu pun meninggal. "Namun sayang sang bayi tak selamat," bebernya.

Postingan Irfan Hakim bikin banyak netizen kaget. Bahkan Soimah juga terlihat meninggalkan komentar dengan emoticon kaget dan takut.

Beberapa menduga alasan bayi binturong itu lahir seperti itu karena belum cukup usia lahir.

"Apa karena umurnya belum pas buat lahiran jadi belum sempurna?" komentar netizen.

Baca Juga: Fuji Dicap Sombong saat Irfan Hakim Singgung Soal Gift yang Diberikan ke Mayang

"Ini merupakan kelainan metabolisme induk, trauma atau variasi suhu tubuh ekstra dapat menyebabkan cacat lahir, infeksi dan paparan bahan kimia atau obat obatan juga dapat menyebabkan, ini sering terjadi pada hewan peliharaan tertentu yang menunjukan mungkin ada komponen yang diturunkan semoga membantu," jelas netizen lain.

Tambahan informasi, Irfan Hakim memang memiliki banyak hewan peliharaan yang unik. Rumahnya bahkan sudah seperti kebun binatang kecil.

Dia juga membuat channel YouTube yang beda dengan artis lain karena kontennya membahas tentang hewan. Terbukti channel YouTubenya justru menarik banyak perhatian publik terutama pecinta binatang.

Kontributor : Tinwarotul Fatonah