Suara.com - Umay Shahab kini melebarkan karier ke belakang layar dengan menjadi produser film. Ia bersama Prilly Latuconsina membentuk rumah produksi bernama Sinemaku Pictures.
Namun seiring dengan banyaknya film yang diproduksi, Umay Shahab mendapat komentar tak sedap. Bahwa karyanya dianggap meromantisasi kesedihan.
Sebab beberapa judul di Sinemaku Pictures, temanya mengangkat soal kesehatan mental yang banjir air mata.
Umay Shahab pun merespons santai soal anggapan meromantisasi kesedihan di film-filmnya. Ia mengatakan, tidak ada unsur kesengajaan untuk menjual hal-hal tersebut.
"Kalau ngomongin meromantisasi kesedihan, sebenarnya nggak pernah sih. Aku basically cengeng," kata Umay Shahab ditemui di Senayan, Jakarta Pusat pada Minggu (19/1/2025).
Karena pada dasarnya Umay Shahab adalah sosok yang cengeng, maka kata mantan artis cilik ini, ia hanya mau jujur meluapkan perasaan ke karya.
"Ini bukan meromantisasi, memang air mata saya cetek aja. Jadi, saya menyampaikan apa yang paling jujur yang mau saya sampaikan," kata aktor 23 tahun tersebut.
Termasuk dalam film terbaru, Perayaan Mati Rasa, Umay Shahab juga menilai karya tersebut bukan untuk menjual kesedihan. Tetapi ingin berbagi cerita yang dianggap memiliki keterikatan dengan penonton.
"Aku merasa sebagai film maker, aku harus jujur dalam bercerita. Ketakutan saya terhadap kehilangan orangtua, saya hadirkan dalam bentuk Perayaan Mati Rasa," kata Umay Shahab.
Baca Juga: Sindiran Makan Siang Gratis Belum Dilupakan, Film Umay Shahab dan Prilly Latuconsina Kena Getahnya
Namun jika nantinya orang-orang tetap menilai filmnya hanya menjual kesedihan, Umay Shahab pun tidak mau mempermasalahkannya.
"Kalau orang mau anggap ini adalah mengkomersilkan air mata atau segala macam, ya negative thinking aja orangnya," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Go Public dengan Omara Esteghlal, Prilly Latuconsina Cengengesan Diledek Umay Shahab Soal Pacar Baru
-
Sinopsis Film Perayaan Mati Rasa, Akankah Musik Sembuhkan Luka?
-
Bersyukur Garap Film Dokumenter Rossa, Umay Shahab: Sebuah Berkah
-
Umay Shahab Bongkar Kesulitan Garap Film Dokumenter Rossa Selama 3 Tahun
-
Jadi Sineas Muda, Bangganya Umay Shahab Produseri Film Dokumenter Rossa: Ini jadi Legacy
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 10 Rekomendasi Skincare Wardah untuk Atasi Flek Hitam Usia 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
-
Danantara 'Wajibkan' Menkeu Purbaya Ikut Rapat Masalah Utang Whoosh
-
Viral Biaya Tambahan QRIS Rp500: BI Melarang, Pelaku Bisa Di-Blacklist
-
Harga Minyak Dunia Merosot Imbas Stok AS Melonjak
Terkini
-
Tak Dinafkahi Habib Bahar, Helwa Bachmid Hanya Makan Nasi Siram Teh Hangat Saat Hamil
-
Bantah Terima Bulanan Rp200 Juta, Pengacara Sarwendah Ungkap Uang "Ditalangin Dulu" dari Ruben Onsu
-
Persiapan Hadapi Sidang Cerai, Marissa Anita Meditasi Pagi Tadi
-
Belajar dari Anak Sherly Tjoanda yang Jadi Yatim, Korbankan Masa Muda untuk Bekerja
-
Ziarah ke Makam Ameer Azzikra, Nadzira Shafa Kode Bakal Nikah Lagi?
-
Baru Reuni, Intip Kabar Terbaru 5 Pemain Inikah Rasanya setelah 20 Tahun
-
Jakarta IP Market 2025 Digelar: Ambisi RI Jadi Raja Kekayaan Intelektual Asia Tenggara
-
Takut Anaknya Tak Mancung, Nathalie Holscher Curhat Soal Kekhawatiran Selama Hamil Adzam
-
Strategi Baru LMKN Atasi Kisruh Royalti Musik, Ajak Musisi Jadi Mata-Mata
-
Sarwendah-Ruben Onsu Makin Panas, Dari Isu Penagih Utang ke Tudingan Halangi Bertemu Anak