Laura Meizani Mau Lanjut Pendidikan di Luar Negeri Lagi, Nikita Mirzani: Dia Menyesal Putus Sekolah

Suara.com - Nikita Mirzani kembali berbagi cerita tentang kondisi Laura Meizani alis Lolly yang masih dititipkan di sebuah yayasan swasta. Lewat pengacaranya, Fahmi Bachmid, Nikita memastikan Laura baik-baik saja.

"Ya alhamdulillah, dia baik-baik saja. Sudah bisa menjelaskan juga apa yang sebenarnya," ujar Fahmi Bachmid di Mapolres Metro Jakarta Selatan, Rabu (12/2/2025).

Laura Meizani sudah menyadari kesalahannya. Ia menyesal karena jadi putus sekolah gara-gara berseteru dengan Nikita Mirzani.

"Dia menyesal. Harusnya sekarang sudah kuliah, punya teman-teman yang bagus," beber Nikita Mirzani.

Nikita Mirzani membuka pintu maaf lebar-lebar untuk Lolly. Perempuan 38 tahun itu mau memberi kesempatan untuk putrinya memperbaiki kesalahan.

"Ya sudah, apa yang masih bisa diperbaiki, ya diperbaiki saja," kata Nikita Mirzani.

Rencana menyekolahkan Lolly lagi ke luar negeri jadi salah satu bentuk kesempatan yang Nikita Mirzani berikan ke putrinya. Kata Nikita, Laura masih punya semangat tinggi untuk melanjutkan pendidikan.

"Laura memang masih punya keinginan melanjutkan sekolah. Ya saya sebagai orang tua, apa yang anak saya mau, selagi itu positif akan saya support," imbuh Nikita Mirzani.

Niat Laura Meizani melanjutkan pendidikan sudah terlihat sedari sekarang. Sejak dipindahkan ke yayasan, Lolly tidak berhenti belajar untuk mengejar ketertinggalan selama putus sekolah.

Baca Juga: Pernah Ngamuk di Ruang Sidang, Nikita Mirzani Tak Terima Perilakunya Disamakan dengan Razman

"Dia bahkan pengin ada guru dari luar juga, supaya bisa belajar apa yang dia kehilangan dari tahun lalu," ucap Nikita Mirzani.

Sebagaimana diketahui, hubungan Nikita Mirzani dan Laura Meizani berangsur membaik. Lolly kabarnya akan buka-bukaan untuk mengungkap akar masalah dengan Nikita, dan menyelesaikannya di hari yang sama.

Namun, belum ada informasi pasti mengenai kapan Laura Meizani buka suara. Nikita Mirzani masih menunggu hasil proses hukum terhadap Vadel Badjideh.