Hampir Dua Minggu Ditahan, Beredar Video Anak Nikita Mirzani Rindukan Ibunya

Suara.com - Hampir 2 minggu Nikita Mirzani bersama asistennya, Mail Syahputra ditahan akibat kasus pemerasan terhadap Reza Gladys.

Arkana, anak bungsu Nikita Mirzani pun nampaknya sudah merindukan ibunya yang tak bisa lagi ditemuinya sehari-hari.

Sebab, beredar video anak bungsu Nikita Mirzani ini mengutarakan rasa rindunya pada sang ibu yang tak bisa ditemuinya sehari-hari.

Pada video tersebut, Arkana juga menyampaikan rada cintanya pada Nikita Mirzani.

"I love you ami. Setiap hari aku gak ketemu ami, kangen banget," kata Arkana dilansir dari Instagram @mama_l116 Sabtu (15/3/2025).

Arkana juga mengatakan kakaknya, Azka pun merindukan sang ibu tetapi rasa rindunya jauh lebih besar.

"Abang juga kangen, tapi aku lebih kangen. Yaudah bye ami," ujarnya

Video anak bungsu Nikita Mirzani ini pun mendapat beragam komentar dari netizen, ada yang tak peduli dan membandingkan penahanan artis kontroversial ini dengan tahanan koruptor.

"Makanya kalau ngelakuin apa-apa itu ingat anak, jangan kayak ngerasa punya nyawa 10," kata @lithaa***.

Baca Juga: Vokal Kritisi Pemerintahan Prabowo, Kekurangan Fedi Nuril Pernah Dibongkar Raline Shah

"Makanya mak lo jangan banyak tingkah," kata @yoriwel***.

"Yang korup triliunan alasan ngerawat anak hukumannya bisa ringan. Ini yang dijebak, gak bisa diringanin karena yang ngalirnya kuat dari yang ngegugat," kata @jiva_cha***.

Sebelumnya, Nikita Mirzani ditahan oleh Polda Metro Jaya setelah ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan pemerasan dan pencucian uang terhadap dokter kecantikan Reza Gladys.

Reza Gladys melaporkan Nikita Mirzani karena merasa dirugikan oleh review produk skincare-nya yang dianggap berbahaya.

Kemudian, artis kontroversial itu diduga memeras uang untuk tutup mulut sebesar Rp4 miliar, yang kemudian dilaporkan oleh Reza Gladys sebagai pemerasan.

Namun, Nikita Mirzani membantah tuduhan tersebut dan mengatakan bahwa dirinya tidak melakukan pemerasan. Janda 3 anak ini juga mengatakan bahwa ada rekaman suara yang dapat membuktikan bahwa dirinya tidak melakukan pemerasan.