Syuting Film Arwah di Rumah Tua, Joshua Suherman Ketakutan Sampai Tak Berani Sendirian

Suara.com - Joshua Suherman kembali bermain dalam film bergenre horor. Bertajuk Arwah, mantan penyanyi cilik ini akan berperan sebagai Jojo.

Jojo merupakan sulung dari lima bersaudara, ia bersama adiknya pergi ke rumah sang ayah.

Niat untuk berkumpul bersama keluarga, mereka justru mendapat teror dari arwah.

Joshua Suherman mengungkap, meski film Arwah bukan horor pertama. Tapi ia masih merasakan ketakutan.

Apalagi, proses syuting yang berlangsung di sebuah rumah tua peninggalan Belanda.

Sehingga, lokasi tersebut makin menambah rasa horor selain dari cerita dan suasana yang dibagun.

"Aku tuh kalau melihat rumah zaman Belanda, keren-keren aja. Cuma memang aslinya aku penakut," kata Joshua Suherman saat datang ke kantor Suara.com kawasan Kuningan, Jakarta Selatan pada Kamis, 26 Juni 2025.

Terbukti, Joshua Suherman tidak bisa sendirian. Walaupun katanya, ia tidak menemukan hal aneh. Namun tetap rasa, rasa takut itu selalu muncul dalam diri aktor 32 tahun tersebut.

"Misalnya aku kalau ke kamar mandi, pasti bilang sama orang art atau siapa, boleh nggak salah satu ada yang temenin aku?" kata Joshua Suherman.

Baca Juga: Ditawari Bintangi Film 17+, Syifa Hadju Tegas Menolak dan Rela Pilih Nganggur

Tak hanya sekadar ke kamar mandi, bahkan untuk menunggu adegan pun, Joshua Suherman tidak jarang meminta seseorang menemani dirinya.

Meski termasuk sosok penakut bahkan tidak berani sendirian, Joshua Suherman justru tertarik membintangi film horor.

"Soalnya di sini kan (Setannya) di film. Lingkungan syuting, nggak mungkin gelap, pasti ada kru juga, ramai. Jadi suasananya sebenarnya nggak se-horor itu kalau lagi syuting," papar aktor yang akrab disapa Jojo ini.

"Tapi kan kami, sebagai pembuat film harus menampilkan suasana yang tidak seperti itu. Bagaimana yang ramai tetap terlihat menyeramkan ketika nanti tayang," kata Joshua Suherman.

Jika menengok trailer, kru dan pemain pun benar-benar menunjukkan sisi seram dari film Arwah. Mulai dari wajah takut atas teror yang diterima, serta rasa kaget, semua berkumpul dalam satu cerita.

Tapi, film ini bukan hanya sekadar menawarkan rasa takut kepada penonton. Tapi juga mengajarkan untuk saling menjaga dan menyayangi keluarga meski ditempa masalah.