Tangisan DJ Panda Minta Maaf ke Erika Carlina Dicemooh: Jangan Pura-Pura Nyedot Ingus

Suara.com - Video permintaan maaf DJ Panda pada Erika Carlina yang diunggah di akun Instagram pribadinya @djpanda_official pada Selasa, 22 Juli 2025, menuai sorotan tajam.

Alih-alih mendapatkan simpati, tangisan DJ Panda justru dicibir netizen karena dianggap kurang meyakinkan dan terkesan seperti akting.

Permintaan maaf ini sendiri terkait pengakuan Erika Carlina bahwa dirinya hamil 9 bulan.

DJ Panda diyakini sebagai sosok yang menghamili Erika, dan tidak bertanggung jawab atas perbuatannya.

Sang DJ sempat merilis video klarifikasi sekaligus permintaan maaf pada Senin, 21 Juli 2025, tapi justru semakin menuai hujatan.

Sehari setelahnya, DJ Panda kembali meminta maaf kepada Erika Carlina dan kekasihnya, DJ Bravy.

Jika sebelumnya tampak biasa saja, kali ini ekspresinya terlihat mati-matian menahan tangis.

Permintaan maaf yang disampaikan DJ Panda mengindikasikan serangkaian peristiwa dan tindakannya yang dinilai merugikan dan menyakitkan berbagai pihak.

Dia mengakui sepenuhnya kesalahannya, mulai dari perilaku saat live, sikap, ucapan, hingga tindakannya yang kasar dan tidak sopan.

Baca Juga: Lakukan Ritual Seperti Wudhu, Agama Erika Carlina Diperbincangkan

Lebih lanjut, dia juga menyesali ucapan spontannya tentang gimik yang ternyata tidak dipikirkan matang-matang.

Meskipun DJ Panda merasa terpicu oleh unggahan Erika, dia tetap mengakui bahwa dirinya sepenuhnya salah karena telah melontarkan kata-kata ancaman.

Secara spesifik, pemilik nama asli Giovanni Surya Saputra itu meminta maaf kepada Erika Carlina atas kecerobohan dan perkataannya yang telah menyakiti hati.

Tidak hanya itu, DJ Panda juga menyadari kesalahannya terkait parodi yang menyeret nama Nathalie Holscher, mantan istri Sule.

Dia mengaku berusaha menolak, tetapi kurang tegas dalam penolakannya, sehingga merasa bertanggung jawab penuh atas insiden tersebut.

Permintaan maaf yang tulus juga dia sampaikan kepada DJ Bravy, kekasih Erika, atas segala perbuatannya.

Video permintaan maaf DJ Panda yang menunjukkan dirinya menahan tangis justru menjadi bumerang.

Reaksi netizen tak terduga, didominasi oleh komentar-komentar pedas yang meragukan ketulusannya.

Banyak yang merasa bahwa ekspresi sedihnya terkesan dibuat-buat dan tidak alami.

"Hafalin dulu dialognya yang benar. Muka lebih sedih lagi, tapi jangan lupa mandi. Jangan pura-pura nyedot ingusnya, soalnya kelihatan banget aktingnya ya," cibir netizen.

Komentar ini dengan jelas menyiratkan bahwa netizen melihat upaya DJ Panda untuk terlihat sedih sebagai sebuah skenario yang gagal.

Senada dengan itu, netizen lain menambahkan, "Hafalin dulu skrip-nya ya, kelihatan banget baca skrip-nya. Ingus dan air matanya nggak keluar-keluar. Nggak capek apa narik-narik ingus?"

Ada pula yang lebih singkat namun menusuk, "Cut cut… Bisa lebih ngenes lagi nggak sih? Belum kena di intinya… Aduhhh, gimana sih?"

Bahkan, ada yang secara spesifik menyoroti audio dalam video tersebut.

"Minimal suara kertas bacanya jangan kedengeran (dengan nada lembut)," sentil netizen.

"Oh, ini yang namanya air mata buaya. Nggak ada airnya, ternyata kalau nangis," ujar netizen, menggambarkan betapa skeptisnya mereka terhadap ketulusan air mata DJ Panda.

Akibat kontroversi dan rentetan peristiwa ini, DJ Panda mengaku merasakan dampak finansial yang signifikan.

DJ Panda mengaku kehilangan banyak pekerjaan karena banyak klub membatalkan penampilannya.

Di tengah badai kritik dan cibiran, DJ Panda menyatakan penyesalannya yang mendalam dan keinginannya untuk berubah menjadi lebih baik.

Dia juga mengungkapkan kesediaannya untuk bertemu langsung dengan Erika dan DJ Bravy guna menyampaikan permintaan maaf secara tulus.

Sebelumnya, Erika Carlina menyanggah beberapa pernyataan DJ Panda, terutama terkait klaim bahwa dia yang pertama kali mendekatinya.

Erika menunjukkan bukti percakapan WhatsApp yang justru menunjukkan sebaliknya, bahwa DJ Panda yang sering mengajaknya menemani saat tampil.

Bintang film Pabrik Gula itu juga menegaskan bahwa masalah pengancaman ini bisa diselesaikan melalui jalur hukum.

Kontributor : Chusnul Chotimah