Anthony Maras tidak menahan diri dalam menggambarkan kebrutalan serangan.
Hotel Mumbai adalah sebuah pertunjukan horor dari kehidupan nyata yang disajikan kembali dengan gamblang.
Rentetan tembakan dan jeritan yang menggema di seluruh hotel menciptakan suasana ketakutan dan teror yang konstan.
Maras menggunakan kamera yang bergerak dinamis dan efek suara yang memekakkan telinga untuk membuat penonton merasa seolah-olah mereka berada di tengah-tengah pembantaian tersebut.
Adegan-adegan kekerasan ditampilkan dengan jujur, bukan untuk eksploitasi, melainkan untuk menunjukkan betapa mengerikannya peristiwa tersebut, memperlihatkan gambaran suram dari korban jiwa dan keputusasaan.
Namun, di tengah semua kekacauan, pertumpahan darah, dan teror, yang paling menonjol adalah bagaimana orang-orang biasa berubah menjadi manusia luar biasa dengan menunjukkan keberanian yang patut dicontoh.
Hotel Mumbai lebih dari sekadar film thriller; ia berfokus pada sisi kemanusiaan dari sebuah drama.
Film ini berhasil membuat penontonnya merasakan ketegangan yang terus meningkat tanpa harus terjebak dalam klise film aksi.
Meskipun beberapa kritikus merasa bahwa karakterisasinya kurang mendalam karena film lebih fokus pada peristiwa itu sendiri, pendekatan ini justru memperkuat tujuan utamanya: bertahan hidup.
Baca Juga: Review Wednesday Season 2, Sudahkah Sesuai Ekspektasi?
Pada akhirnya, Hotel Mumbai adalah sebuah karya sinematik yang kuat, mencekam, dan menguras emosi.
Film ini adalah pengingat yang menyakitkan tentang tragedi tersebut, tetapi juga sebuah penghormatan terhadap keberanian tanpa pamrih yang muncul dari sudut-sudut paling tak terduga.
Ini adalah tontonan yang akan meninggalkan bekas mendalam, memaksa kita untuk merenungkan kerapuhan hidup sekaligus kekuatan semangat manusia saat dihadapkan pada kebencian yang tak terbayangkan.
Berita Terkait
-
Review Wednesday Season 2, Sudahkah Sesuai Ekspektasi?
-
Spider-Man: Brand New Day, Babak Baru Kehidupan Peter Parker yang Lebih Gelap dan Sendirian
-
Sinopsis Mechanic: Resurrection, Aksi Brutal Jason Statham Tayang Malam Ini di Trans TV
-
5 Film Korea Tayang Agustus 2025, Ada My Daughter is a Zombie Sampai Pretty Crazy
-
Sinopsis Film The Conjuring: Last Rites, Akhir Teror Ed dan Lorraine Warren?
Terpopuler
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Sunscreen Terbaik Harga di Bawah Rp30 Ribu agar Wajah Cerah Terlindungi
- Siapa Shio yang Paling Hoki di 5 November 2025? Ini Daftar 6 yang Beruntung
- 24 Kode Redeem FC Mobile 4 November: Segera Klaim Hadiah Parallel Pitches, Gems, dan Emote Eksklusif
Pilihan
-
6 Kasus Sengketa Tanah Paling Menyita Perhatian di Makassar Sepanjang 2025
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
-
4 Rekomendasi Tablet RAM 8 GB Paling Murah, Multitasking Lancar Bisa Gantikan Laptop
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
Terkini
-
Mawar de Jongh Botak demi Peran, Intip Perjuangan Batin di Balik Film Sampai Titik Terakhirmu
-
5 Fakta Men in Black yang Jarang Orang Tahu, Tayang Malam Ini di Trans TV
-
Siapa Nawat Itsaragrisil? Sosok di Balik Ricuh Miss Universe 2025
-
Deretan Drama Korea Usung Genre Komedi Romantis 2025, Terbaru Nice To Not Meet You
-
Sebelum Dihujat Netizen Jepang, Konten Kolaborasi Nessie Judge dan NCT Dream Sempat Batal Tayang
-
Terungkap Perbedaan Mencolok Folder Pinterest Hamish Daud dan Raisa Vs Sabrina Alatas
-
Buntut Panjang Semprot Miss Meksiko: Bos Miss Universe Turun Tangan, Nawat Itsaragrisil Menangis
-
Hamish Daud Minta Maaf ke Sabrina Alatas Gara-Gara Terseret Isu Perceraian
-
Ahmad Sahroni Bangga Ijazahnya yang Jelek Ditemukan Penjarah: Bagus Ijazahnya Asli
-
Tiada Maaf, Na Daehoon Resmi Ajukan Cerai Talak Terhadap Jule