Suara.com - Kemunculan trailer film animasi Merah Putih One for All seharusnya menjadi angin segar yang membanggakan bagi industri kreatif tanah air.
Film karya anak bangsa ini mengusung tema nasionalisme, konsepnya sangat menjanjikan dan berhasil menarik perhatian publik.
Namun, alih-alih disambut dengan pujian bulat, visual film animasi ini justru menuai kritikan yang cukup tajam dari para warganet dan penikmat animasi.
Meski baru sekedar cuplikan, banyak yang menyayangkan konsep tidak diimbangi dengan eksekusi yang maksimal.
Kritikan yang muncul bukanlah tanpa alasan. Netizen, yang kini sudah terbiasa dengan standar animasi global, memiliki ekspektasi tinggi terhadap karya anak bangsa.
Lantas, apa saja yang membuat film animasi Merah Putih One for All menuai kritikan?
1. Kualitas Animasi yang Dianggap "Kaku" dan "Patah-patah"
Ini adalah kritik paling fundamental dan paling banyak disuarakan. Meskipun dari segi model 3D karakter sudah cukup baik, gerakannya (animasi) dirasa masih sangat kaku dan kurang luwes.
Gerakan Pertarungan yang Kurang Dinamis: Adegan aksi yang seharusnya menjadi jualan utama terasa kurang bertenaga. Gerakan karakter saat bertarung atau berlari dinilai tidak natural dan terasa seperti "robot".
Baca Juga: Film Animasi Merah Putih Kena Cibir, El Rumi Menang TKO Atas Jefri Michol
Frame Rate Rendah: Publik merasakan sensasi "patah-patah" atau tidak mulus pada beberapa adegan, yang mengindikasikan frame rate yang rendah. Hal ini sangat mengurangi kenikmatan visual, terutama pada adegan-adegan cepat.
Ekspresi Wajah yang Minim: Ekspresi wajah karakter saat berdialog atau berekasi terasa datar dan kurang hidup. Ini membuat sulit untuk terhubung secara emosional dengan karakter yang ada di layar.
2. Desain Karakter yang Terlalu Generik
Meskipun ini bukan hal yang salah, desain "Merah Putih One for All" dianggap terlalu generik dan kurang memiliki identitas unik yang kuat.
Kurangnya Ciri Khas Indonesia: Banyak warganet merasa tidak ada elemen desain yang benar-benar merepresentasikan keunikan budaya Indonesia.
Film ini secara tidak langsung mengundang perbandingan dengan tontonan sejenis yang sudah punya standar kualitas tinggi, baik dari segi cerita maupun efek visual.
Tag
Berita Terkait
-
Satu Tahun Jelang Tayang, Kreator Film The Legend of Aang Beri Bocoran Baru
-
Film Jumbo Go International, Dari 17 Kini Siap Tayang di 40 Negara
-
Penuh Makna dan Harapan, Film Animasi Korea Your Letter Tayang di Indonesia
-
Siap Mendunia! 5 Fakta Menarik dan Sinopsis Kelly Si Kelinci, Animasi Karya Anak Bangsa
-
Animasi Lokal Makin Gahar: Selain Panji Tengkorak, Film-film Ini Juga Bikin Bangga
Terpopuler
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 7 Parfum Wangi Bayi untuk Orang Dewasa: Segar Tahan Lama, Mulai Rp35 Ribuan Saja
- 3 Pelatih Kelas Dunia yang Tolak Pinangan Timnas Indonesia
Pilihan
-
Menko Airlangga Ungkap Dampak Rencana Purbaya Mau Ubah Rp1.000 Jadi Rp1
-
Modal Tambahan Garuda dari Danantara Dipangkas, Rencana Ekspansi Armada Kandas
-
Purbaya Gregetan Soal Belanja Pemda, Ekonomi 2025 Bisa Rontok
-
Terjerat PKPU dan Terancam Bangkrut, Indofarma PHK Hampir Seluruh Karyawan, Sisa 3 Orang Saja!
-
Penculik Bilqis Sudah Jual 9 Bayi Lewat Media Sosial
Terkini
-
Rekomendasi 5 Film Disney Terbaik 2025, Dari Superhero Hingga Live-Action
-
Marsinah Resmi Jadi Pahlawan Nasional, Kisahnya Difilmkan Lewat Marsinah: Cry Justice
-
Profil Davika Hoorne, Pemeran Hantu Ikonik di Pee Mak yang Baru Saja Menikah
-
Deretan Pemain Film Whats Up with Secretary Kim? Versi Indonesia
-
Netizen Dikit-Dikit Ajak Boikot, Kini Malam 3 Yasinan Film Hamish Daud Jadi Sasaran
-
Kritik Keras Kunto Aji Usai Soeharto Jadi Pahlawan: Zaman Edan!
-
Kini Jadi Pahlawan Nasional, Berikut Deretan Film yang Berkisah Tentang Soeharto
-
Disuruh 'Tebalkan Dompet' Usai Pisah, Sabrina Chairunnisa Tegaskan Biasa Beli Apapun Sendiri
-
Jadi Relawan di Yordania, Nabilah Eks JKT48 Sempat Dilarang Ayah
-
Ariel NOAH Cs Geruduk DPR, Minta Polemik UU Hak Cipta Tak Berlarut-larut