Suara.com - Film animasi "Merah Putih One For All" tengah menjadi sorotan tajam netizen jelang penayangannya.
Bukan karena pesan nasionalismenya, film ini justru dihujani kritik pedas terkait kualitas visual yang dianggap buruk hingga tudingan menjiplak karakter dari aset digital tanpa izin.
Di tengah huru-hara tersebut, Endiarto selaku produser eksekutif sekaligus sutradara akhirnya buka suara.
Dia tidak menampik bahwa dalam proses produksinya, tim menggunakan template atau aset digital yang sudah ada.
Namun, dia menegaskan pilihan itu diambil karena faktor utama, yakni keterbatasan biaya.
Endiarto menjelaskan bahwa film yang digarap secara gotong royong tanpa anggaran ini mustahil memproduksi semua elemen visual dari nol.
Menurutnya, penggunaan aset digital berbayar adalah jalan tengah yang paling realistis.
"Kalau kita mau membuat editing film, scoring, kemudian apa, blender, itu jiplakan. Jiplakan kalau kita belinya bajakan," kata Endiarto saat ditemui awak media di kantornya, Pusat Perfilman H. Usmar Ismail di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan pada Selasa, 12 Agustus 2025.
Menanggapi tudingan penggunaan karakter tanpa izin dari kreator asal Pakistan, Endiarto mengklarifikasi bahwa aset tersebut dibeli dalam satu paket.
Baca Juga: 5 Fakta Perfiki Kreasindo Pembuat Film Merah Putih One For All, Milik Pemerintah atau Swasta?
"Jadi semua karakter yang ada di situ, termasuk template-template itu, sudah melalui proses hak royalti dari animator yang dibeli secara paket seperti kita beli Canva," jelasnya.
"Sudah paket. Jadi bukan, kita kan Canva beli, ambil template ini kan enggak bayar per item, kan bayar satu paket," tambah Endiarto.
Sang sutradara juga mengakui bahwa kualitas animasi filmnya memang tidak dibuat sekelas film-film high-budget.
Keputusan ini, lagi-lagi, diambil secara sadar karena faktor biaya dan target penonton anak-anak.
"Visualisasinya, level animasinya kita yang enggak high class. Kenapa? Ya sudah jelas toh, faktor cost (biaya)," tegasnya.
Film "Merah Putih One For All" diproduksi oleh Perfiki Kreasindo. Film ini berkisah tentang delapan anak dari latar belakang berbeda yang bersatu demi sebuah tujuan, sebagai representasi semangat Bhinneka Tunggal Ika.
Tag
Berita Terkait
-
Film Merah Putih: One For All Dikritik, Kreator Blak-blakan Soal Visual 'Jadul' dan Biaya Produksi
-
Tandai Akun Giring, Hanung Bramantyo Minta Penayangan Film Animasi Merah Putih: One For All Ditunda
-
5 Film Animasi Indonesia dengan Biaya Produksi Tinggi, Merah Putih One For All Termasuk?
-
Merah Putih: One For All Animasi yang Bikin Netizen Geleng-Geleng
-
Merah Putih One For All: Biaya Miliaran, Sutradara Misterius, Kontroversi Tak Berujung!
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Uang Jemaah Disita KPK, Khalid Basalamah Terseret Pusaran Korupsi Haji: Masih Ada di Ustaz Khalid
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 24 September 2025: Kesempatan Dapat Packs, Coin, dan Player OVR 111
- Apa Kabar Janji 50 Juta Per RT di Malang ?
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Sinopsis Film Chainsaw Man The Movie: Reze Arc, Tayang Hari Ini di Bioskop
-
Denny Sumargo Umumkan Kasus Rudapaksa Gadis Disabilitas Masuk Pengadilan
-
6 Potret Asri Welas Setelah 6 Bulan Oplas: Ini Keputusan Terbaikku!
-
Sinopsis Marvel Zombies, Saat Para Superhero MCU jadi Zombi Mematikan
-
Wanda Hamidah Cerita Haru di Portopalo, Banyak Aktivis Gagal Berangkat ke Gaza
-
Deretan Proyek Akting Lee Byung Hun Tahun 2025, Terbaru No Other Choice
-
Sienna Kini ABG, Marshanda Ungkap Perubahan Drastis sang Putri
-
Pernikahannya Terasa Hambar, Dimas Anggara Akui Karakternya Tergoda Pelakor
-
Aksi Koboi di Siang Bolong, 7 Pelajar SMP Pamer Celurit di Jalanan Berakhir di Kantor Polisi
-
Film 'Pangku' Dapat 4 penghargaan di BIFF 2025, Fedi Nuril: Nggak Sia-sia Pakai Eyeliner