- Seorang bapak mengumumkan akun TikTok-nya melalui TOA musala.
- Bukan mengumumkan orang meninggal, bapak ini meminta warga follow akun TikTok melalui TOA Musala.
- TOA musala dijadikan promosi akun TikTok bapak bernama
Suara.com - Suasana pagi yang tenang di sebuah perkampungan mendadak pecah oleh suara pengumuman dari pengeras suara (TOA) musala.
Warga yang mendengarnya mungkin sempat mengira ada berita duka atau pengumuman penting lainnya.
Namun, dugaan itu sirna seketika saat isi pengumuman tersebut ternyata adalah sebuah promosi akun TikTok yang dilakukan oleh seorang bapak-bapak.
Momen unik dan menggelitik ini terekam dalam sebuah video yang kemudian viral di berbagai platform media sosial.
Video tersebut menampilkan sebuah musala sederhana di pedesaan, disertai keterangan yang merangkum keheranan si perekam.
"Pagi-pagi denger suara toa di Musholla kirain ada orang meninggal, taunya ada pak De yang cari followers Tik Tok," tulisnya.
Pengumuman itu diawali dengan salam yang khidmat, "Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh."
Namun, setelah itu, alih-alih terdengar nama almarhum, sang bapak dengan suara yang mantap dan khas berlogat Jawa justru mengumumkan identitasnya sebagai pemain TikTok.
"Saya memberitahu kepada saudara, kawan-kawan, saya main TikTok. Jangan sampai lupa!" seru bapak yang kemudian memperkenalkan dirinya sebagai Sahburi dari Sidoarjo, Jawa Timur.
Baca Juga: Ribut- Ribut Paha vs Dada, Mana yang Lebih Sehat dan Enak Dimakan?
Dengan penuh percaya diri, Pak Sahburi melanjutkan promosinya melalui TOA.
Ia bahkan sempat tertawa kecil sebelum menyebutkan daerah asalnya, menunjukkan betapa ia menikmati aksinya yang tidak biasa tersebut.
Ia berulang kali mengingatkan para pendengarnya untuk tidak lupa mengikuti akun TikTok-nya.
"Jangan sampai lupa, ikut TikTok," pintanya dengan lugas.
Lebih lanjut, ia meminta dukungan dari seluruh jamaah dan kawan-kawan yang mendengarkan siarannya.
Aksi ini jelas menunjukkan betapa seriusnya Pak Sahburi dalam usahanya menambah pengikut di platform media sosial yang tengah digandrungi tersebut.
Berita Terkait
-
Ribut- Ribut Paha vs Dada, Mana yang Lebih Sehat dan Enak Dimakan?
-
Viral! Pencuci Tray MBG Unboxing Gaji Pertama Sampai Terharu, Netizen: Lebih Besar dari Guru Honorer
-
Viral! 'Tepuk Sakinah' di KUA Bikin Bimbingan Pra-Nikah Jadi Lebih Asyik
-
6 Fakta Bloomberg New Economy, Panggung Baru Jokowi Bersama Para Pemimpin Top Dunia
-
Viral Didi Lionrich Nilai Jabatan Jokowi di Bloomberg Tak Penting: Cuma 2-3 Hari Doang
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Moisturizer Mengandung SPF untuk Usia 40 Tahun, Cegah Flek Hitam dan Penuaan
- PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 3 Pemain Naturalisasi Baru Timnas Indonesia untuk Piala Asia 2027 dan Piala Dunia 2030
Pilihan
-
Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
-
4 HP 5G Paling Murah November 2025, Spek Gahar Mulai dari Rp 2 Jutaan
-
6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
-
Harga Emas di Pegadaian Stabil Tinggi Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Kompak Naik
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
Terkini
-
Hari Pahlawan, 12 Aktor Pernah Berperan Jadi Pahlawan Nasional
-
Dilema Deddy Corbuzier, Pilih Ummy Quary atau Riyuka Bunga?
-
Sahabat Pasang Badan, Sebut Irish Bella dan Suami Dihantam Fitnah Kejam Era AI
-
Duta Sheila On 7 Ajak Keluarga Nostalgia Nonton Oasis, Bandingkan Foto Dulu dan Kini
-
Sentil Sisi Egois Manusia, Padi Reborn Gandeng Orkestra Budapest di Single Terbaru 'Ego'
-
Status Pengantin Baru, Amanda Manopo dan Kenny Austin Malah Tunda Bulan Madu
-
Inul Daratista Sindir Gaya Hidup Flexing, Pilih Fokus Buka Lapangan Kerja untuk Orang Lain
-
Amanda Manopo Sebut Kenny Austin Kaget Punya Istri Kayak Dirinya: Dia yang Adaptasi, Bukan Saya
-
Bukan Sekadar Pensi, Gonzaga Festival 2025 Jadi Panggung Berkelas untuk Cetak Bintang Masa Depan
-
Abimana Aryasatya Kritik Industri Sinema: Keserakahan Membunuh Film Indonesia