- Film 'Rangga & Cinta' memilih mempertahankan latar awal 2000-an sebagai bagian tak terpisahkan dari identitas cerita dan refleksi masa transisi sosial budaya Indonesia.
- Keputusan ini juga menjaga romantisme khas era analog yang tak bisa digantikan oleh teknologi modern.
- Selain itu, latar waktu menjadi sarana pembelajaran sejarah yang memperkaya karakter dan konflik, baik bagi penonton maupun para pemain muda.
Suara.com - Lebih dari 20 tahun sejak film 'Ada Apa Dengan Cinta?' menggetarkan emosi penonton Indonesia, kisah asmara legendaris Rangga dan Cinta kini kembali menghiasi layar lebar melalui film adaptasinya, 'Rangga & Cinta'.
Namun, keputusan kreatif yang cukup mencuri perhatian adalah pilihan untuk tetap menempatkan latar cerita di era awal 2000-an, bukan di masa kini yang serba digital dan modern.
Produser Mira Lesmana dan sutradara Riri Riza akhirnya angkat bicara soal keputusan kreatif tersebut dalam wawancara eksklusif yang digelar pada Minggu, 6 Oktober 2025, di XXI Jogja City Mall, Yogyakarta.
Berikut 3 alasan mendasar mengapa tim produksi mempertahankan latar waktu zaman dahulu, yang rupanya lebih dari sekadar untuk bernostalgia.
1. Identitas Waktu yang Tak Terpisahkan
Sejak awal proses pengembangan, Mira Lesmana menegaskan bahwa tim kreatif telah sepakat untuk mempertahankan latar waktu kisah 'Rangga & Cinta' agar tetap berada dalam era yang sama seperti versi aslinya.
"Kalo dari development-nya sendiri, sejak awal kita memang meresep kisah Ada Apa Dengan Cinta itu identik dengan waktu, 2002, 2001 kalau dalam film ya, tapi kita merilisnya di tahun 2002, itu identik," ungkap Mira Lesmana.
Keputusan ini bukan hanya soal nostalgia, tetapi juga merupakan cara untuk merefleksikan masa transisi sosial dan budaya Indonesia setelah reformasi. Era 2000-an dipandang sebagai masa penuh semangat, namun masih menyimpan jejak tekanan dari periode sebelumnya.
"Selain untuk kita me-reflect kembali masa-masa itu, kita hari ini juga bisa merasakan apakah masih ada, bukan secara look-nya tetapi secara kepribadian atau culturally gitu apakah masih relevan gitu hari ini," ujarnya.
Baca Juga: Bukan Sekadar Nostalgia, Film Rangga & Cinta Jadi Cermin Sejarah yang Terus Berulang
"Itu menarik untuk kita tengok lagi hari ini, ada di mana kita hari ini dan seperti apa remaja-remajanya (pada masa itu)," lanjutnya.
2. Romantisme yang Tak Bisa Digantikan Teknologi
Salah satu alasan yang paling mencolok di balik keputusan kreatif ini adalah dampak teknologi modern terhadap alur cerita.
Mira Lesmana menyoroti bahwa jika kisah Rangga dan Cinta diangkat di era digital saat ini, banyak momen emosional yang dulu ikonik akan kehilangan intensitasnya.
"Kalau dibuatnya hari ini, gampang banget buat Cinta ngejar ke airport, tinggal telepon. Maksudnya itu sesuatu yang sangat menarik untuk dilihat oleh remaja hari ini, bagaimana proses pertemanan atau interaksi di masa itu, cukup berbeda, dengan hari ini," ujar Mira Lesmana lembut.
Dengan tetap menggunakan latar awal 2000-an, film ini tidak hanya membangkitkan nostalgia, tetapi juga membuka ruang bagi generasi muda untuk memahami dinamika cinta dan komunikasi di masa sebelum teknologi mendominasi.
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Link DANA Kaget Khusus Hari Ini, Langsung Cair Bernilai Rp135 Ribu
- Karawang di Ujung Tanduk Sengketa Tanah: Pemerintah-BPN Turun Gunung Bahas Solusi Cepat
- 5 Fakta Heboh Kasus Video Panas Hilda Pricillya dan Pratu Risal yang Guncang Media Sosial
- 14 Kode Redeem FC Mobile Hari Ini 7 Oktober 2025, Gaet Rivaldo 112 Gratis
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Ragnar Oratmangoen Ujung Tombak, Ini Susunan Pemain Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
BREAKING NEWS! Tanpa Calvin Verdonk, Ini Pemain Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
Waketum PSI Dapat Tugas dari Jokowi Usai Laporkan Penyelewengan Dana PIP
-
Ole Romeny Diragukan, Siapa Penyerang Timnas Indonesia vs Arab Saudi?
-
Wasapada! Trio Mematikan Arab Saudi Siap Uji Ketangguhan Timnas Indonesia
Terkini
-
Review Film Tron: Ares, Saat CGI Ciamik Bertemu Alur yang Bikin Gemas
-
Sinopsis dan 4 Fakta Menarik Film Yakin Nikah, Tayang Besok!
-
Bukan Sekuel, Ada DNA Film-Film Warkop DKI di 'Agak Laen: Menyala Pantiku'
-
Hobi Pakai Baju Seksi, Anya Geraldine Sering Disentil Ibu Pakai Video Siksa Kubur
-
Deretan Film Kenny Austin yang Digosipkan Segera Nikahi Amanda Manopo
-
Sinopsis A Man Called Otto, Film Menyentuh Hati di Netflix yang Layak Ditonton Ulang
-
Tembus Top 10 Netflix, Simak Sinopsis dan Fakta Menarik Gundik
-
Jakarta World Cinema 2025 Resmi Ditutup, Ini Daftar Pemenangnya
-
Sinopsis dan Fakta Menarik Good News, Film Baru Sul Kyung Gu dan Hong Kyung di Netflix
-
Lesti Kejora Hamil Lagi? Rizky Billar Kasih Jawaban Kocak