Nama Marsinah menjadi sorotan setelah resmi dianugerahi gelar Pahlawan Nasional pada 10 November 2025.
Penganugerahan gelar pahlawan ini bertepatan dengan peringatan Hari Pahlawan di Istana Kepresidenan, Jakarta.
Penetapan yang tertuang dalam Keputusan Presiden (Keppres) No. 116/TK Tahun 2025, itu diumumkan oleh Sekretaris Militer Presiden.
Selain Marsinah, terdapat sembilan tokoh lain yang juga mendapat gelar serupa. Termasuk Soeharto, Presiden ke-2 Republik Indonesia yang menjabat saat kematian tragis Marsinah terjadi.
1. Sosok Marsinah: Buruh, Aktivis, dan Simbol Perlawanan
Marsinah lahir pada 10 April 1969 dan bekerja sebagai buruh di sebuah pabrik jam tangan di Jawa Timur.
Ia dikenal aktif memperjuangkan hak-hak buruh melalui serikat pekerja independen.
Tragedi menimpa ketika pada 5 Mei 1993, usai memimpin negosiasi untuk sekitar 500 pekerja yang menuntut penerapan upah minimum dan kebebasan berserikat, Marsinah diculik oleh orang tak dikenal.
Empat hari kemudian, tepatnya 8 Mei 1993, jasadnya ditemukan dengan tanda-tanda penyiksaan brutal.
Publik, baik dalam maupun luar negeri, menuding aparat militer terlibat dalam penculikan dan kematiannya yang kala itu mencerminkan kerasnya represi rezim Orde Baru.
Baca Juga: Momen Haru Warnai Penganugerahan Marsinah jadi Pahlawan Nasional
Marsinah menerima Penghargaan Yap Thiam Hien pada tahun 1993 sebagai bentuk pengakuan atas dedikasinya terhadap perjuangan hak asasi manusia di Indonesia
2. Film Marsinah: Cry Justice
Beberapa tahun setelah tragedi itu, kisah hidup dan kematian Marsinah diabadikan dalam film berjudul Marsinah: Cry Justice.
Film ini digarap oleh PT Gedam Sinemuda Perkasa, dengan Slamet Rahardjo Djarot duduk di kursi sutradara.
Naskahnya ditulis bersama oleh Agung Bawantara, Eros Djarot, Karsono Hadi, dan Slamet Rahardjo, sementara Gusti Randa berperan sebagai produser.
Film Marsinah: Cry Justice pertama kali diputar di Busan International Film Festival (BIFF) pada 15 November 2001.
Suara.com - Sebelum akhirnya tayang di bioskop-bioskop Indonesia pada 18 April 2002.
Berita Terkait
-
Mengenal Marsinah, Aktivis Buruh yang Terima Gelar Pahlawan Nasional Bebarengan dengan Soeharto
-
Mengenang Marsinah, Terima Gelar Pahlawan Nasional dan Kematiannya yang Belum Tuntas
-
Buruh Dorong Kasus Marsinah Diungkap Kembali, Apa Kata Istana?
-
Gelar Pahlawan untuk Marsinah: Perjuangan Buruh Dibayar Nyawa dan Tak Pernah Terungkap Pelakunya
-
Jadi Pahlawan Nasional, Keluarga Marsinah Menangis dan Cium Foto Kakak di Istana
Terpopuler
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 7 Parfum Wangi Bayi untuk Orang Dewasa: Segar Tahan Lama, Mulai Rp35 Ribuan Saja
- 3 Pelatih Kelas Dunia yang Tolak Pinangan Timnas Indonesia
Pilihan
-
Menko Airlangga Ungkap Dampak Rencana Purbaya Mau Ubah Rp1.000 Jadi Rp1
-
Modal Tambahan Garuda dari Danantara Dipangkas, Rencana Ekspansi Armada Kandas
-
Purbaya Gregetan Soal Belanja Pemda, Ekonomi 2025 Bisa Rontok
-
Terjerat PKPU dan Terancam Bangkrut, Indofarma PHK Hampir Seluruh Karyawan, Sisa 3 Orang Saja!
-
Penculik Bilqis Sudah Jual 9 Bayi Lewat Media Sosial
Terkini
-
Profil Davika Hoorne, Pemeran Hantu Ikonik di Pee Mak yang Baru Saja Menikah
-
Deretan Pemain Film Whats Up with Secretary Kim? Versi Indonesia
-
Netizen Dikit-Dikit Ajak Boikot, Kini Malam 3 Yasinan Film Hamish Daud Jadi Sasaran
-
Kritik Keras Kunto Aji Usai Soeharto Jadi Pahlawan: Zaman Edan!
-
Kini Jadi Pahlawan Nasional, Berikut Deretan Film yang Berkisah Tentang Soeharto
-
Disuruh 'Tebalkan Dompet' Usai Pisah, Sabrina Chairunnisa Tegaskan Biasa Beli Apapun Sendiri
-
Jadi Relawan di Yordania, Nabilah Eks JKT48 Sempat Dilarang Ayah
-
Ariel NOAH Cs Geruduk DPR, Minta Polemik UU Hak Cipta Tak Berlarut-larut
-
Fahmi Bo Diperbolehkan Pulang Usai Jalani Operasi Batu Empedu, Ucapkan Terima Kasih kepada Perawat
-
Live dari Dalam Penjara, Nikita Mirzani Kembali Edukasi soal Skincare