Entertainment / Film
Rabu, 17 Desember 2025 | 20:45 WIB
Film animasi Garuda di Dadaku tengah diproduksi dan siap tayang pada 2026. Sejumlah artis seperti Revalina S Temat, Kristo Immanuel, dan Queen Salman akan mengisi suara di film ini. [Tiara Rosana/Suara.com]
Baca 10 detik
  • Film animasi Garuda di Dadaku, dirilis BASE Entertainment dan KAWI Animation, diproyeksikan tayang bioskop pada tahun 2026.
  • Adaptasi ini menawarkan cerita baru dengan sentuhan fantasi, memperkenalkan karakter magis Garuda bernama Gaga.
  • Proyek ini melibatkan ratusan animator lokal Indonesia dan disutradarai oleh animator berpengalaman Hollywood, Ronny Gani.

Suara.com - Salah satu kekayaan intelektual (Intellectual Property/IP) paling ikonis di perfilman Indonesia, Garuda di Dadaku siap lahir kembali dalam format baru. 

Rumah produksi BASE Entertainment bekerja sama dengan KAWI Animation secara resmi merilis teaser trailer dan poster perdana untuk film animasi Garuda di Dadaku dalam konferensi pers yang digelar di kawasan MH. Thamrin, Jakarta Pusat, pada Rabu, 17 Desember 2025.

Berbeda dengan versi live-action yang dirilis tahun 2009, adaptasi animasi ini tidak sekadar menceritakan ulang kisah lama, melainkan memperluas semesta cerita dengan sentuhan fantasi. 

Film yang diproyeksikan tayang di bioskop pada tahun 2026 ini memperkenalkan karakter baru bernama Gaga, seekor burung Garuda jenaka yang menjadi sahabat magis bagi tokoh utama.

Produser BASE Entertainment, Shanty Harmayn, menegaskan bahwa proyek ini adalah upaya untuk memperkenalkan semangat Garuda di Dadaku kepada generasi baru yang mungkin belum lahir saat film orisinalnya tayang.

Film animasi Garuda di Dadaku tengah diproduksi dan siap tayang pada 2026. Sejumlah artis seperti Revalina S Temat, Kristo Immanuel, dan Queen Salman akan mengisi suara di film ini. [Tiara Rosana/Suara.com]

"Ini bukan remake dari film live action menjadi animasi. Ini adalah cerita baru dari universe yang sama, tapi punya elemen fantastical yang jauh lebih segar," kata Shanty kepada awak media.

Proses pengembangan film ini memakan waktu yang cukup panjang. Shanty mengungkapkan bahwa ide awal muncul sekitar April 2022. 

Selama tiga tahun terakhir, proyek ini melibatkan kolaborasi masif yang menyerap tenaga kreatif lokal. 

"Ada lebih dari 300 animator dari berbagai studio di Indonesia, mulai dari Bali, Malang, Bogor, Jogja, hingga Bandung yang bekerja untuk film ini," ujarnya.

Baca Juga: Iko Uwais Rilis Final Trailer TIMUR, Film Laga dengan Sentuhan Emosional

Optimisme serupa disampaikan oleh produser Aoura Lovenson Chandra. Dia memiliki mimpi besar agar animasi buatan anak bangsa bisa menjadi tuan rumah di negeri sendiri. 

"Kalau kita berkaca pada negeri tetangga, animasi di region itu menjadi juara di negerinya. Indonesia harus bisa. IP dan film animasi Indonesia harus menjadi pemenang di rumah kita sendiri," imbuh Aoura.

Foto first look film Garuda di Dadaku. (BASE Entertainment)

Di kursi sutradara, duduk sosok Ronny Gani, seorang animator berpengalaman yang telah berkecimpung lebih dari 15 tahun di industri Hollywood. 

Pria yang pernah terlibat dalam proyek besar seperti The Avengers, Transformers, hingga The Mandalorian ini kembali ke Tanah Air dengan visi khusus.

Ronny menjelaskan bahwa pendekatan visual dalam Garuda di Dadaku tidak semata-mata mengejar teknologi termahal, melainkan fokus pada kualitas artistik dan relevansi lokal.

"Kami ingin menghadirkan relatability. Mulai dari bentuk stadion bola yang mirip stadion di kampung-kampung kita, hingga suasana kota besar yang khas Indonesia. Hal-hal yang tidak bisa ditemukan di film animasi luar negeri, itu yang membuat kita merasa 'this is ours'," ucap Ronny.

Load More