Suara.com - Kembang kol seperti sayuran lainnya, juga mengandung banyak vitamin dan antioksidan yang baik untuk kesehatan.
Namun tidak banyak orang tahu bahwa kembang kol juga memiliki kemampuan untuk mencegah kanker. Antioksidan dan vitamin B yang terkandung dalam kembang kol ini dikenal untuk mencegah penyakit jantung dan kanker.
Ada lima jenis kanker yang dapat dicegah dengan mengonsumsi kembang kol. Apa saja? Berikut ulasannya seperti dilansir Health Me Up.
1. Kanker Kolorektal
Kembang kol merupakan sumber serat yang baik. Serat di dalamnya akan membantu kelancaran pencernaan dan tetap sehat karena ada glucoraphin di dalamnya. Glucoraphin akan melindungi lapisan lambung dan mengurangi risiko kanker, serta berbagai penyakit pada lambung dan usus.
2. Kanker Prostat
Kembang kol membantu mengurangi dan mencegah peradangan dan aliran darah terutama dalam prostat. Kembang kol juga kaya antioksidan yang dapat mencegah radikal bebas penyebab kanker.
3. Kanker Payudara
Kembang kol mengandung bahan kimia alami seperti sulforaphane dan indole-3-carbinol. Zat ini sangat penting untuk menghambat pertumbuhan sel kanker, terutama pada sel-sel kanker payudara.
4. Kanker Serviks
Kembang kol dapat mengurangi risiko kanker serviks dengan kombinasi bahan kimia alami, antioksidan, dan vitamin C di dalamnya. Kembang kol juga terbukti merupakan sayuran yang sehat bagi perempuan, terutama untuk mencegah kanker.
5. Kanker Ovarium
Kanker ovarium biasanya tidak menunjukkan gejala yang jelas pada awalnya. Namun, jenis kanker dapat dicegah dengan makan kembang kol. Kanker ovarium umumnya lebih tinggi pada perempuan yang tidak memiliki anak, menderita kanker usus besar dan kanker payudara, penggunaan kontrasepsi oral atau terapi hormon.
Tag
Berita Terkait
-
Sempat Diderita Epy Kusnandar, Berapa Lama Orang dengan Kanker Otak Bisa Bertahan Hidup?
-
6 Penyebab Kanker Otak, Penyakit yang Sempat Diderita Epy Kusnandar Sebelum Meninggal Dunia
-
5 Sunscreen dengan Vitamin E Sebagai Antioksidan, Kulit Sehat Bebas Flek Hitam
-
Kebutuhan Penanganan Kanker dan Jantung Meningkat, Kini Ada RS Berstandar Global di Surabaya
-
Atap Asbes Bisa Picu Kanker, Ini 5 Alternatif Lain yang Lebih Aman dan Awet
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Di Balik Duka Banjir Sumatera: Mengapa Popok Bayi Jadi Kebutuhan Mendesak di Pengungsian?
-
Jangan Anggap Remeh! Diare dan Nyeri Perut Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Kronis yang Mengancam Jiwa
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel
-
Produksi Makanan Siap Santap, Solusi Pangan Bernutrisi saat Darurat Bencana
-
Indonesia Kian Serius Garap Medical Tourism Premium Lewat Layanan Kesehatan Terintegrasi
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi
-
Pola Hidup Sehat Dimulai dari Sarapan: Mengapa DIANESIA Baik untuk Gula Darah?
-
Dapur Sehat: Jantung Rumah yang Nyaman, Bersih, dan Bebas Kontaminasi
-
Pemeriksaan Hormon Sering Gagal? Kenali Teknologi Multiomics yang Lebih Akurat