Suara.com - Memasuki bulan Mei, biasanya sinar matahari mulai garang. Dan penggunaan tabir muka pun makin dibutuhkan untuk menghindarkan kulit dari kemungkinan rusak akibat terbakar sinar matahari.
Salah satu faktor penting dalam pemilihan tabir surya adalah faktor pelindung sinar matahari (SPF). Angka SPF yang tepat, akan menjamin perlindungan bagi kulit Anda.
Berikut beberapa petunjuk untuk memilih tabir surya dengan SPF yang tepat dengan kondisi kulit dan situasi yang Anda hadapi. Langkah awal adalah memperkirakan berapa lama kulit bisa terpapar sinar matahari sebelum mulai terbakar. angka yang didapatkan kita sebut sebagai angka pembagi.
Langkah selanjutnya adalah menghitung berapa lama Anda akan berada di bawah sinar matahari. Selanjutnya, adalah membagi berapa lama Anda akan berada di bawah sinar matahari dengan faktor pembagi. Angka yang dihasilkan itulah angka SPF yang cocok bagi Anda.
Jadi, misalnya tipe kulit Anda akan terbakar dalam 10 menit dan Anda berencana berada di luar ruangan selama 3 jam atau 180 menit, maka SPF yang cocok untuk Anda adalah 18 atau lebih. Oh ya, disarankan menggunakan angka SPF lebih tinggi darai yang dibutuhkan untuk menghindari kulit yang terbakar. (easygoodhealth.com)
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Di Balik Duka Banjir Sumatera: Mengapa Popok Bayi Jadi Kebutuhan Mendesak di Pengungsian?
-
Jangan Anggap Remeh! Diare dan Nyeri Perut Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Kronis yang Mengancam Jiwa
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel
-
Produksi Makanan Siap Santap, Solusi Pangan Bernutrisi saat Darurat Bencana
-
Indonesia Kian Serius Garap Medical Tourism Premium Lewat Layanan Kesehatan Terintegrasi
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi
-
Pola Hidup Sehat Dimulai dari Sarapan: Mengapa DIANESIA Baik untuk Gula Darah?
-
Dapur Sehat: Jantung Rumah yang Nyaman, Bersih, dan Bebas Kontaminasi
-
Pemeriksaan Hormon Sering Gagal? Kenali Teknologi Multiomics yang Lebih Akurat