Suara.com - Sebagian besar manusia di dunia bisa hidup hingga usia 71,5 tahun pada 2013, jauh lebih baik ketimbang di tahun 1990, ketika manusia rata-rata hanya mencapai usia 63,3 tahun, demikian hasil temuan sebuah studi yang diterbitkan Kamis (18/12/2014).
Di 2013 harapan hidup lelaki di dunia naik sebesar 5,8 tahun, sementara perempuan bisa hidup 6,6 tahun lebih lama dibandingkan pada 1990.
Angka harapan hidup manusia naik dalam lebih dari dua dekade terakhir karena jumlah kematian akibat kanker turun 15 persen dan angka kematian akibat penyakit jantung juga turun sebesar 22 persen di wilayah-wilayah yang warganya punya penghasilan tinggi. Sementara di wilayah yang tidak begitu kaya, angka kematian akibat diare, infeksi saluran pernafasan, dan kelahiran turun drastis.
Studi yang diterbitkan dalam jurnal The Lancet itu mengungkapkan bahwa hanya satu wilayah, yakni di sub-Sahara, Afrika, angka harapan hidup tidak meningkat. Kematian di wilayah itu tetap tinggi karena wabah AIDS yang tak terbendung.
"Kemajuan yang terlihat adalah baik, bahkan mengagumkan, tetapi kita bisa dan bahkan harus berbuat lebih baik dari ini," kata Christopher Murray, pakar kesehatan global dari Universitas Washington, pemipimpin penelitian itu.
"Maraknya upaya kolektif dan dana yang dikucurkan untuk mengatasi penyakit-penyakit seperti diare, tuberkulosis, HIV AIDS, dan malaria sudah menunjukkan dampak yang nyata," imbuh dia.
Tetapi studi itu juga menemukan bahwa angka kematian akibat beberapa penyakit kronis seperti kanker hati yang dipicu oleh hepatitis c meningkat hingga 125 persen dibanding pada 1990. Kematian akibat penyakit ginjal juga naik 37 persen, diabetes naik sembilan persen, dan kanker pankreas juga naik hingga tujuh persen. (CNA/AFP)
Berita Terkait
-
Satu Batang Rokok Kurangi Harapan Hidup hingga 20 Menit, Ini Faktanya
-
Jogja Jadi Provinsi dengan Penduduk Paling Panjang Umur di Indonesia: Apa Sebabnya?
-
Harapan Hidup Manusia di Bumi Makin Tinggi, Apakah Sudah Mencapai Puncaknya?
-
Studi: Usia Harapan Hidup Kucing dan Anjing di Indonesia Tak Sampai 6 Tahun, Kenapa?
-
Tingkatkan Angka Harapan Hidup, Ganjar Pranowo Ingin Libatkan Budayawan untuk Hibur Masyarakat
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Dokter dan Klinik Indonesia Raih Penghargaan di Cynosure Lutronic APAC Summit 2025
-
Stop Ruam Popok! 5 Tips Ampuh Pilih Popok Terbaik untuk Kulit Bayi Sensitif
-
Fenomena Banyak Pasien Kanker Berobat ke Luar Negeri Lalu Lanjut Terapi di Indonesia, Apa Sebabnya?
-
Anak Percaya Diri, Sukses di Masa Depan! Ini yang Wajib Orang Tua Lakukan!
-
Produk Susu Lokal Tembus Pasar ASEAN, Perkuat Gizi Anak Asia Tenggara
-
Miris! Ahli Kanker Cerita Dokter Layani 70 Pasien BPJS per Hari, Konsultasi Jadi Sebentar
-
Silent Killer Mengintai: 1 dari 3 Orang Indonesia Terancam Kolesterol Tinggi!