Suara.com - Stroke merupakan penyakit mematikan yang ditandai dengan kerusakan pembuluh darah secara mendadak. Data terbaru 2014 menyebutkan bahwa Indonesia menempati posisi pertama, negara dengan penderita stroke terbanyak.
Data tersebut juga menyebutkan bahwa 12 dari 1000 penduduk di Indonesia mengalami stroke. Meski mematikan dan tidak memiliki gejala khusus, 80 persen kasus stroke ternyata dapat dicegah.
"Stroke bisa menyebabkan kecacatan pada diri seseorang, tapi fakta 80 persen kasusnya bisa kita cegah. Bahkan studi di Amerika Serikat menyebut 85 persen bisa dihindari," ujar dokter Puspasari, Sp.S, dari Bethsaida Hospitals pada seminar media yang bertajuk 'Deteksi Stroke dengan Metode DSA' di Jakarta, Kamis (9/4/2015).
Tentu saja pencegahannya dapat dilakukan dengan mendeteksi secara dini gejala-gejala yang menyerupai stroke. Menurut Puspa, banyak kasus kematian terjadi karena orang mengabaikan salah satu gejala stroke yakni sakit kepala.
"Banyak orang yang sakit kepala lalu sudah minum obat warung ternyata nggak sembuh-sembuh. Itu harus diwaspadai. Tanda-tanda stroke diantaranya sakit kepala, kesemutan di satu sisi, dan tiba-tiba mengalami kesulitan bicara," imbuhnya.
Oleh karena itu, Puspa mengimbau masyarakat untuk rutin memeriksakan kondisi kesehatannya. Terlebih jika menyerupai gejala stroke, meski tidak selalu khas.
"Kalau merasa pusing nggak sembuh-sembuh atau gejala lain seperti stroke langsung diperiksakan. Kalau memang sakitnya biasa tentu kita bisa tenang, tapi kalau terdeteksi stroke penanganannya bisa lebih cepat," pungkasnya.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta: Kolaborasi Menuju Nol Kematian 2030
-
Atasi Pembesaran Prostat Tanpa Operasi Besar? Kenali Rezum, Terapi Uap Air yang Jadi Harapan Baru
-
Dukungan untuk Anak Pejuang Kanker, Apa Saja yang Bisa Dilakukan?
-
Anak Sering Mengeluh Mata Lelah? Awas, Mata Minus Mengintai! Ini Cara Mencegahnya
-
Dokter dan Klinik Indonesia Raih Penghargaan di Cynosure Lutronic APAC Summit 2025
-
Stop Ruam Popok! 5 Tips Ampuh Pilih Popok Terbaik untuk Kulit Bayi Sensitif
-
Fenomena Banyak Pasien Kanker Berobat ke Luar Negeri Lalu Lanjut Terapi di Indonesia, Apa Sebabnya?
-
Anak Percaya Diri, Sukses di Masa Depan! Ini yang Wajib Orang Tua Lakukan!
-
Produk Susu Lokal Tembus Pasar ASEAN, Perkuat Gizi Anak Asia Tenggara
-
Miris! Ahli Kanker Cerita Dokter Layani 70 Pasien BPJS per Hari, Konsultasi Jadi Sebentar