Suara.com - Memiliki tubuh atletis dengan perut berbentuk enam kotak berjajar rapi yang populer disebut perut sixpack adalah impian setiap lelaki.
Untuk mewujudkan impian tersebut, banyak di antara mereka yang menjalani serangkaian latihan fisik dan diet hingga mengonsumsi berbagai produk suplemen.
Namun, para lelaki juga harus mengetahui bahwa ada beberapa makanan yang perlu dihindari, karena bisa menggagalkan rencana untuk mendapatkan perut sixpack. Lantas, makanan apa saja yang perlu dihindari? Berikut uraiannya seperti dilansir Foxnews.
1. Produk dari biji-bijian
Mengonsumsi biji-bijian memang dianjurkan dalam menu diet sehat. Tetapi, beberapa produk makanan yang berbahan biji-bijian ini tidak begitu dianjurkan seperti nasi putih, roti putih dan pasta putih biasa. Peneliti dari Pennsylvania State University menemukan bahwa orang yang makan biji-bijian mampu menjaga kesehatan dari diet buah-buahan, sayuran, produk susu rendah lemak dan protein kehilangan banyak berat badan di daerah perutnya.
2. Produk kentang
Sebuah studi yang diterbitkan dalam New England Journal of Medicine menganalisis perubahan berat badan lebih dari 120.000 lelaki dan perempuan selama 20 tahun. Para peserta penelitian diperiksa setiap empat tahun sekali. Hasilnya, mereka menemukan bahwa penyebab peningkatan berat badan terbesar disebabkan oleh konsumsi kentang dan juga produk olahannya berupa keripik kentang.
3. Daging merah dan olahannya
Studi yang diterbitkan dalam New England Journal of Medicine menemukan bahwa orang yang makan lebih banyak daging merah dan beberapa produk olahannya mengalami kenaikan berat badan lebih dari satu pon setiap empat tahun.
Temuan serupa juga didapat dalam studi lain, yang diterbitkan di American Journal of Clinical Nutrition. Para peneliti yang menganalisis lebih dari 370.000 orang menemukan bahwa orang-orang yang mengonsumsi steak ukuran kecil dalam sehari mengalami kenaikan berat badan sekitar lima pon dalam jangka lima tahun.
4. Produk lemak trans
Para peneliti di Wake Forest University melakukan penelitian pada sekelompok monyet dengan menerapkan dua diet yang berbeda. Satu kelompok diberikan asupan makanan dengan lemak trans dan lainnya dengan asupan makanan lemak tak jenuh. Hasilnya, kelompok makanan lemak trans mengalami kenaikan berat badan sekitar 7,2 persen dalam enam tahun.
Sedangkan kelompok makanan lemak tak jenuh hanya mengalami kenaikan sekitar 1,8 persen. Tidak hanya menambah lemak baru, lemak trans juga bertanggung jawab untuk memindahkan lemak dari daerah lain ke perut. Lemak trans terdapat dalam beberapa makanan seperti makanan ringan dan pizza beku.
5. Soda diet
Banyak orang yang mudah tertipu dengan label "zero calorie". Padahal kenyataannya, soda dibuat dengan bahan pengganti gula yang diyakini oleh banyak ahli memainkan peran penting untuk meningkatkan berat badan. Sebuah studi terkini menemukan bahwa orang yang minum soda diet mengalami tiga kali peningkatan jumlah lemak perut dalam jangka waktu lebih dari sembilan tahun.
Selain itu penelitian terkini dari Weizmann Institute of Science menemukan bahwa tikus yang mengonsumsi air minum dengan pemanis buatan (sakarin, aspartam dan sucralose) rentan terhadap resistensi insulin. Tak hanya itu, mereka juga rentan pada glukosa yang menyebabkan penambahan berat badan.
Berita Terkait
-
Jangan Ketipu Label! 5 Makanan Berkedok Sehat Ini Diam-diam Bisa Bikin Diet Ambyar
-
Daftar Makanan yang Perlu Dikonsumsi dan Dihindari agar Kulit Cerah dan Bebas Jerawat
-
Aliando Syarief Beberkan Diet hingga Turun 24 Kg untuk Peran Terbarunya
-
Turun 24 Kg dalam 3 Bulan, Penampilan Terbaru Aliando Syarief Bikin Pangling
-
Naisly HealthyGrain, Menu Sarapan Rendah Gula yang Cocok untuk Program Diet Harianmu
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
Jangan Anggap Remeh! Diare dan Nyeri Perut Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Kronis yang Mengancam Jiwa
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel
-
Produksi Makanan Siap Santap, Solusi Pangan Bernutrisi saat Darurat Bencana
-
Indonesia Kian Serius Garap Medical Tourism Premium Lewat Layanan Kesehatan Terintegrasi
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi
-
Pola Hidup Sehat Dimulai dari Sarapan: Mengapa DIANESIA Baik untuk Gula Darah?
-
Dapur Sehat: Jantung Rumah yang Nyaman, Bersih, dan Bebas Kontaminasi
-
Pemeriksaan Hormon Sering Gagal? Kenali Teknologi Multiomics yang Lebih Akurat
-
Di Balik Prestasi Atlet, Ada Peran Layanan Kesehatan yang Makin Krusial