Suara.com - Banyak pasangan yang menghindari perceraian dan berusaha bertahan dalam ikatan pernikahan yang sudah bermasalah karena khawatir dengan masa depan anak-anak mereka. Ternyata, itu malah memberi efek buruk bagi pasangan.
Menurut para peneliti, menjadi seorang ibu tunggal, bukanlah menjadi masalah ketika membesarkan anak-anak. Pasalnya, saat ini, banyak dari mereka yang justru berhasil membesarkan anak mereka dengan baik.
Sebagai bagian dari penelitian ini, para peneliti mempelajari tingkat kesehatan dan stres emosional pada anak-anak dari seorang ibu tunggal dan membandingkan data dengan anak-anak lain. Hasilnya, mereka tidak menemukan perbedaan secara signifikan.
Sebagian besar ibu tunggal yang membesarkan anak mereka sendirian akan memastikan anak mereka memiliki dukungan lain dari keluarga atau teman-teman lain. Inilah yang akan membantu anak mereka tumbuh di tengah suasana sehat dengan hubungan sosial yang juga sehat.
Hal ini, kata para peneliti, justru akan memberikan pengaruh leih baik terhadap perkembangam mereka, dibandingkam saat mereka melihat dan mendengar orangtua mereka bertengkar terus menerus. Keadaan ini akan membuat mereka lebih menderita daripada anak-anak dari orang tua tunggal.
Para peneliti mengatakan, hubungan tegang antara orangtua maupun antara orangtua dan anak merupakan beberapa faktor yang akan berdampak negatif terhadap kesehatan emosional dan mental anak itu.
Meski membesarkan anak tanpa ayah tidak selalu menjadi keputusan yang sehat, jika ditangani dengan baik, ini adalah pilihan yang lebih baik daripada membesarkan anak di lingkungan di mana kedua orangtua bertengkar setiap hari.
Lingkungan seperti itu juatru bisa menimbulkan rasa takut, stres, inferioritas yang kompleks dan depresi pada anak-anak.
Periset mempelajari lebih dari 70 ibu tunggal dan anak-anak mereka, dan membandingkan hasilnya dengan anak-anak lain dan sampai pada kesimpulan bahwa ibu tunggal dapat mengatasi tantangan tersebut. (Boldsky)
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
- 8 Mobil Kecil Bekas Terkenal Irit BBM dan Nyaman, Terbaik buat Harian
- 7 Rekomendasi Parfum Lokal Aroma Citrus yang Segar, Tahan Lama dan Anti Bau Keringat
- 5 Rekomendasi Moisturizer Korea untuk Mencerahkan Wajah, Bisa Bantu Atasi Flek Hitam
Pilihan
-
Bahlil soal Izin Tambang di Raja Ampat : Barang Ini Ada, Sebelum Saya Ada di Muka Bumi!
-
Berapa Gaji Zinedine Zidane Jika Latih Timnas Indonesia?
-
Breaking News! Bahrain Batalkan Uji Coba Hadapi Timnas Indonesia U-22
-
James Riady Tegaskan Tanah Jusuf Kalla Bukan Milik Lippo, Tapi..
-
6 Tablet Memori 128 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik Pelajar dan Pekerja Multitasking
Terkini
-
Kesehatan Perempuan dan Bayi jadi Kunci Masa Depan yang Lebih Terjamin
-
8 Olahraga yang Efektif Menurunkan Berat Badan, Tubuh Jadi Lebih Bugar
-
Cara Efektif Mencegah Stunting dan Wasting Lewat Nutrisi yang Tepat untuk Si Kecil
-
Kisah Pasien Kanker Payudara Menyebar ke Tulang, Pilih Berobat Alternatif Dibanding Kemoterapi
-
Pengobatan Kanker dengan Teknologi Nuklir, Benarkah Lebih Aman dari Kemoterapi?
-
Data BPJS Ungkap Kasus DBD 4 Kali Lebih Tinggi dari Laporan Kemenkes, Ada Apa?
-
Camping Lebih dari Sekadar Liburan, Tapi Cara Ampuh Bentuk Karakter Anak
-
Satu-satunya dari Indonesia, Dokter Ini Kupas Potensi DNA Salmon Rejuran S di Forum Dunia
-
Penyakit Jantung Masih Pembunuh Utama, tapi Banyak Kasus Kini Bisa Ditangani Tanpa Operasi Besar
-
Nggak Sekadar Tinggi Badan, Ini Aspek Penting Tumbuh Kembang Anak